Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Definisi Hari Tanpa Hujan dan Wilayah Indonesia yang Akan Mengalaminya

Baca di App
Lihat Foto
freepik
Ilustrasi kekeringan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis daftar wilayah Indonesia yang disebut akan mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH).

Dari hasil pemantauan Hari Tanpa Hujan berturut-turut, sejumlah wilayah mengalami HTH dengan kategori sangat panjang (31-60 hari tanpa hujan) dan ekstrem panjang (lebih dari 60 hari berturut-turut tanpa hujan).

Dengan kondisi tersebut, BMKG memperkirakan adanya potensi kekeringan meteorologis di beberapa kabupaten/kota.

Menurut BMKG, dampak kekeringan meteorologis ini harus segera dimitigasi oleh masyarakat dan pemerintah setempat, karena biasanya akan ada kejadian atau bencana ikutan setelahnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di antaranya seperti berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian, serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan, dan perumahan.

Baca juga: Ancaman Kelaparan dan Potret Kondisi TKI di Malaysia Saat Pandemi Corona...

Lantas, apa yang dimaksud dengan Hari Tanpa Hujan?

Definisi Hari Tanpa Hujan tercantum dalam Pasal 5 Peraturan BMKG Nomor 9 Tahun 2019 tentang Penyediaan dan Penyebaran Peringatan Dini Iklim Ekstrim.

Hari Tanpa Hujan adalah hari dengan curah hujan kurang dari 1 milimeter per hari.

Sedangkan jumlah Hari Tanpa Hujan adalah banyaknya hari tanpa hujan berturut-turut, dihitung mundur mulai dari hari terakhir pengamatan sampai terjadi hujan paling rendah 1 milimeter per hari.

Baca juga: Penjelasan BMKG dan Lapan soal Hujan yang Masih Turun di Musim Kemarau

Terdapat beberapa klasifikasi peringatan potensi kekeringan meteorologis dengan melihat jumlah hari tanpa hujan, yaitu:

  • Apabila jumlah HTH paling singkat 21 hari, maka termasuk dalam kategori "waspada".
  • Lalu, jika jumlah HTH paling singkat 31 hari, maka termasuk dalam kategori "siaga".
  • Kemudian, jika jumlah HTH paling singkat 61 hari, maka termasuk dalam kategori "awas".

Baca juga: Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Ada Apa?

Selain menghitung jumlah HTH, penetapan status potensi kekeringan meteorologis juga dilakukan dengan menghitung Prakiraan Probabilitas Curah Hujan Dasarian dan Indeks Curah Hujan Terstandardisasi.

Daftar wilayah yang alami Hari Tanpa Hujan

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (28/8/2021) berikut daftar wilayah Indonesia yang mengalami Hari Tanpa Hujan pada musim kemarau 2021:

HTH dengan kategori sangat panjang dan ekstrem panjang

Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) dengan kategori yang sangat panjang dan ekstrem panjang.

Baca juga: Sudah Masuk Musim Kemarau tapi Hujan Masih Turun, Kok Bisa?

Daerah yang mengalami HTH sangat panjang

  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Sulawesi Selatan
  • Bali
  • NTB
  • NTT

Baca juga: Banjir Bandang di Tengah Musim Kemarau, Mengapa Bisa Terjadi?

Daerah yang mengalami HTH ekstrem panjang

Sebagian besar melanda wilayah Nusa Tenggara Timur, di antaranya:

  • Atambua/Motabuik (104 hari)
  • Bakunase (137 hari)
  • Balauring (74 hari)
  • Batuliti (125 hari)
  • Boentuka (91 hari)
  • Boru (79 hari)
  • Busalangga (61 hari)
  • Camplong (118 hari)
  • Fatubesi (136)
  • Fatukmetan (65 hari)
  • Fatulotu (115 hari)
  • Kamanggih (135 hari)
  • Mamsena (94 hari)
  • Mapoli (137 hari)
  • Melolo (122 hari)
  • Naioni (118 hari)
  • Oemofa (136 hari)
  • Oepoi (138 hari)
  • Rambangaru (133 hari)
  • Solor Selatan (136 hari)
  • Stamet Mali (79 hari)
  • Wairiang (135 hari)

Sedangkan pada wilayah Nusa Tenggara Barat, HTH terjadi di wilayah:

  • Lape (110 hari)
  • Soromandi (137 hari)
  • Wawo (84 hari)

Baca juga: Hujan di Saat Musim Kemarau, Mengapa Bisa Terjadi?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi