KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan 85 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Selain itu, sejumlah wilayah di Indonesia juga akan mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH).
Masyarakat di sejumlah wilayah di Indonesia diimbau untuk dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana kekeringan.
"Saat ini sekitar 85 persen wilayah Indonesia telah memasuki periode musim kemarau," kata Muhammad Fadli selaku Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca BMKG, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (25/8/2021).
Tak hanya itu, dalam menghadapi musim kemarau ini, masyarakat juga perlu menjaga kondisi kesehatan tubuh. Sebab ada beberapa penyakit yang rentan muncul ketika musim kemarau.
Baca juga: PPKM Berakhir Besok, Akankah Diperpanjang? Ini Tren Kasus Covid-19 Selama Sepekan
Kondisi umum
Mengutip CNN, musim kemarau tidak hanya membawa cuaca panas dan lembab tetapi juga sejumlah potensi masalah kesehatan.
Dokter spesialis penyakit menular Eric Tayag memaparkan kondisi umum yang harus diwaspadai selama musim kemarau, antara lain:
- Kulit terbakar sinar matahari
- Sakit mata
- Diare
- Penyakit kulit
- Batuk dan pilek
Untuk menghindari sakit atau iritasi mata selama musim kemarau, Tayag menyarankan untuk tidak menggaruk mata atau menggunakan obat tetes mata tanpa anjuran dokter.
Baca juga: Meski Indonesia Memasuki Musim Kemarau, 4 Faktor Ini Bisa Memicu Cuaca Ekstrem
Heatstroke
Tayag mengatakan sengatan matahari terlalu intens bisa menyebabkan heatstroke. Heatstroke adalah keadaan darurat karena orang yang mengalami ini akan memiliki suhu tubuh 40 derajat Celcius ke atas.
Pada tingkat parah, kondisi ini bisa mempengaruhi mental sehingga orang yang mengalami heatstroke akan tampak kebingungan.
Mereka yang mengalami heatstroke, kata Tayag, harus segera mendapat pertolongan medis.
"Kejang mungkin terjadi atau lebih buruk, mereka (heathstroke) dapat menyebabkan koma," kata dia.
Pertolongan pertama saat mengalami heathstroke adalah dengan melepas pakaian yang berlebihan. Coba beri benda dingin, seperti es.
Tayag menyarankan agar menghindari paparan sinar matahari yang berkepanjangan dan aktivitas fisik yang intens dalam cuaca panas.
"Setiap orang harus memiliki tempat berteduh agar mereka tidak terpapar sinar matahari dalam waktu lama," tutur dia.
Baca juga: BMKG: Musim Hujan Datang Lebih Awal, Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi
Daftar daerah
BKMG mengimbau pemerintah dan masyarakat untuk mewaspadai musim kemarau
Akan ada beberapa daerah yang akan mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) sehingga BMKG mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis yang bisa terjadi dengan kategori awas dan siaga.
"Sehubungan dengan hal tersebut, kiranya informasi ini bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kekeringan meteorologis," tulis BMKG dalam keterangannya, Rabu (25/8/2021).
Baca juga: Daftar Wilayah di Indonesia yang Akan Alami Hari Tanpa Hujan Panjang
Berikut daftar 85 persen wilayah Indonesia yang telah memasuki periode musim kemarau:
- Aceh
- Sebagian besar Sumatera Utara
- Sebagian Riau
- Sebagian besar Sumatera Barat
- Sebagian Jambi
- Sebagian besar Sumatera Selatan
- Sebagian besar Lampung
- Sebagian Bangka Belitung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Sebagian besar Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Sebagian besar Jawa Timur
- Bali
- NTB
- NTT
- Sebagian Kalimantan Tengah
- Sebagian Kalimantan Selatan
- Sebagian Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Selatan bagian barat
- Sulawesi Barat bagian selatan
- Sulawesi Tengah bagian utara
- Sulawesi Tenggara bagian selatan
- Sebagian Maluku
- Papua Barat bagian utara
- Sebagian Papua
(Sumber: KOMPAS.com/Ellyvon Pranita | Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.