Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 1 September: Kasus Aktif Indonesia Turun di Bawah 200.000 | Peneliti Brasil Temukan Cara Hambat Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/FunKey Factory
Ilustrasi pasien virus corona, pasien Covid-19
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Update virus corona penyebab penyakit Covid-19 di sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia. 

Dilansir dari laman Worldometers, hingga Rabu (1/9/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 218.462.361 (218 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 195.307.887 (195 juta) pasien telah sembuh dan 4.532.166 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 18.622.308 dengan rincian 18.516.114 pasien dengan kondisi ringan dan 106.194 dalam kondisi serius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 40.073.499 kasus, 657.784 orang meninggal, total sembuh 31.005.278
  2. India: 32.810.892 kasus, 439.054 orang meninggal, total sembuh 31.986.322
  3. Brasil: 20.776.870 kasus, 580.413 orang meninggal, total sembuh 19.735.447
  4. Rusia: 6.918.965 kasus, 183.224 orang meninggal, total sembuh 6.181.054
  5. Inggris: 6.789.581 kasus, 132,535 orang meninggal, total sembuh 5.466.316

Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah sewaktu-waktu.

Baca juga: Apakah PPKM Akan Terus Diperpanjang Setiap Pekannya? Ini Kata Jubir Luhut

Kasus aktif Indonesia turun

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia mengalami tren penurunan, kali ini jumlahnya di bawah 200.000, tepatnya 196.281 kasus. 

Sementara pada dua hari sebelumnya berjumlah 203.060 dan 217.590 kasus. Terakhir kali kasus aktif di Indonesia di bawah 200.000 yaitu 26 Juni 2021 saat itu berjumlah 194.776 kasus. 

Kasus virus corona di Indonesia hingga Selasa (31/8/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah 10.534 dari 130.524 orang yang diperiksa dalam 24 jam terakhir.

Sehingga jumlah total kasus positif Covid-19 sampai saat ini menjadi 4.089.801 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah Indonesia melaporkan adanya penambahan sebanyak 16.781 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 3.760.497 orang.

Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 532 orang, sehingga totalnya kini menjadi 133.023 orang.

Baca juga: Ramai soal Scoopy Pakai Pelat Nomor Putih Tulisan Hitam, Apakah Sudah Berlaku? Ini Ceritanya

 

Singapura alami lonjakan kasus Covid-19

Singapura melaporkan lonjakan kasus Covid-19, dengan mencatat 156 infeksi yang ditularkan secara lokal pada Selasa (31/8/2021), yang tertinggi dalam lebih dari satu bulan terakhir.

Menurut Kementerian Kesehatan Singapura sebagaimana diberitakan CNA, Selasa (31/8/2021), sebanyak 48 infeksi baru terkait dengan kasus sebelumnya dan telah ditempatkan di karantina.

Sedangkan 29 infeksi lainnya terdeteksi melalui pengujian pengawasan.

Di antara infeksi baru, dua kasus di atas usia 70 tahun yang tidak divaksinasi atau divaksinasi sebagian, dan berisiko sakit serius.

Infeksi baru Covid-19 pada Selasa, merupakan jumlah harian tertinggi dari kasus penularan lokal sejak 22 Juli lalu, ketika Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan 162 infeksi.

Baca juga: Siap Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Singapura Lakukan 7 Hal Ini

Peneliti Brasil temukan cara hambat virus corona

Para peneliti Brasil telah menemukan bahwa molekul dalam racun sejenis ular dapat menghambat reproduksi virus corona dalam sel monyet.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Molecules pada bulan ini menemukan bahwa molekul yang dihasilkan oleh ular beludak jararacussu menghambat kemampuan virus untuk berkembang biak dalam sel monyet hingga 75 persen.

"Kami mampu menunjukkan komponen racun ular ini mampu menghambat protein yang sangat penting dari virus," kata Rafael Guido, profesor Universitas Sao Paulo dan penulis studi tersebut dikutip dari Reuters, Rabu (1/9/2021).

Molekulnya adalah peptida, atau rantai asam amino, yang dapat terhubung ke enzim virus corona yang disebut PLPro, yang sangat penting untuk reproduksi virus, tanpa melukai sel lain.

Guido mengatakan, sudah dikenal karena kualitas antibakterinya, peptida dapat disintesis di laboratorium. Kendati demikian, orang-orang tidak perlu melakukan penangkapan atau pemeliharaan ular tersebut.

"Kami waspada terhadap orang-orang yang pergi berburu jararacussu di sekitar Brasil, mengira mereka akan menyelamatkan dunia... Bukan itu!" kata Giuseppe Puorto, seorang herpetologis yang menjalankan koleksi biologis Institut Butantan di Sao Paulo.

Baca juga: Aneh, Salju Turun di Negara Tropis Brasil hingga Jalan-jalan Membeku

 

Italia

Masih dari sumber yang sama, Italia melaporkan 75 kematian baru terkait virus corona pada Selasa (31/8/2021), naik dari 53 pada hari sebelumnya.

Sehingga, total ada 129.221 kematian terkait dengan Covid-19 di Italia sejak wabah pertama kali muncul pada Februari tahun lalu.

Menurut Kementerian Kesehatan Italia, kasus harian juga bertambah menjadi 5.498 dari 4.257 pada hari sebelumnya.

Dengan penambahan itu, hingga saat ini jumlah kasus yang terkonfirmasi di Italia adalah sebanyak 4,54 juta kasus.

Pasien di rumah sakit karena Covid-19, tidak termasuk yang dalam perawatan intensif, mencapai 4.252 pada Selasa, turun dari 4.264 sehari sebelumnya.

Kemudian, ada 49 pasien baru yang dirawat di unit perawatan intensif, menurun dari 50 pada Senin. Jumlah total pasien perawatan intensif turun menjadi 544 dari sebelumnya 548.

Baca juga: 8 Negara yang Sudah Bebas Masker, Italia hingga Korea Selatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi