Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 3 September: Keterisian ICU di Malaysia Capai 90 Persen

Baca di App
Lihat Foto
JNG DIPAKE
Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik.(the new york times)
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Gelombang infeksi virus corona di dunia belum berakhir. Sejumlah negara masih terus melaporkan adanya kasus baru.

Data dari Worldometers pada Jumat (3/9/2021) pukul 05.45 WIB, virus corona telah menginfeksi sebanyak 219.880.692 orang secara global.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 196.531.904 dinyatakan sembuh dan 4.555.282 orang meninggal di seluruh dunia.

Sejauh ini, terdapat lima negara dengan kasus infeksi terbanyak, yakni:

  1. Amerika Serikat (40.490.347 kasus positif dan 662.732 meninggal dunia)
  2. India (32.902.345 kasus positif dan 439.916 meninggal dunia)
  3. Brasil (20.830.495 kasus positif dan 581.914 meninggal dunia)
  4. Rusia (6.956.318 kasus positif dan 184.812 meninggal dunia)
  5. Inggris (6.862.904 kasus positif dan 132.920 meninggal dunia)

Baca juga: Respons KPI soal Dugaan Pelecehan Seksual dan Perundungan yang Dialami Pegawai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterisian ICU Malaysia capai 90 persen

Kasus baru yang dilaporkan Malaysia pada Kamis (2/9/2021) kembali melewati angka 20.000, tepatnya 20.988 infeksi baru.

Negara bagian Selangor menyumbang paling banyak beban kasus harian dengan 2.073 infeksi. Sedangkan Serawak dan Kedah masing-masing melaporkan 2.992 dan 2.455 kasus.

Kemudian, Sabah melaporkan 2.329 infeksi baru dan Johor 2.145 kasus baru harian.

Jumlah kasus Covid-19 harian baru di Malaysia telah bertahan dalam kisaran lima angka sejak 13 Juli lalu.

Melansir CNA, unit perawatan intensif (ICU) di seluruh negeri berjuang mengatasi masuknya pasien.

Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan, tingkat hunian nasional secara keseluruhan untuk ICU mencapai 90 persen pada 1 September 2021.

Bahkan, tiga negara bagian mengalami kelebihan kapasitas ICU, yaitu Sabah (126 persen), Kedah (121 persen), dan Perak (107 persen).

Noor Hisham menuliskan, jumlah pasien dalam perawatan intensif sebanyak 1.001 orang.

Sejauh ini, Negeri Jiran mempunyai 262.540 kasus Covid-19 aktif dengan total beban kasus sebanyak 1,78 juta.

Dilaporkan sebanyak 249 kematian baru, sehingga totalnya berjumlah 17.191 orang.

Terkait dengan vaksinasi, sebanyak 65,1 persen dari populasi dewasa di negara ini telah mendapatkan rejimen lengkap.

Baca juga: Daftar 20 Pecahan Uang yang Dicabut dari Peredaran per 30 Agustus 2021

Moderna cari otorisasi AS untuk booster vaksin Covid-19

Pada Rabu (1/9/2021), Moderna meminta perizinan Food and Drug Administration (FDA) untuk penggunaan dosis booster ketiga dari vaksin Covid-19 yang dikembangkannya.

FDA tengah mempertimbangkan suntikan booster vaksin Pfizer-BioNTech, tapi sejauh ini hanya diizinkan bagi orang dengan sistem kekebalan lemah untuk menerima dosis ketiga dari suntikan Moderna atau Pfizer.

Moderna menyampaikan, pihaknya telah menyerahkan data awal untuk penggunaan dosis booster 50 mikogram dari vaksin dua suntikannya.

Adapun vaksin Moderna asli mengandung 100 mikogram mRNA dalam setiap suntikan.

Mengutip CNA, penerima dosis 50 mikogram mempunyai respons antibodi yang kuat terhadap varian Delta.

Meskipun diklaim vaksin masih sekitar 93 persen efektif selama enam bulan setelah dosis kedua, teramati bahwa tingkat antibodi telah berkurang secara signifikan.

Pihak perusahaan menuturkan, profil keamanan dosis ketiga mirip dengan dosis kedua.

Baca juga: Cara Melihat Perolehan Nilai SKD CPNS 2021, Akses di Link Ini

AS mengelola 372,1 juta dosis vaksin

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memaparkan bahwa AS telah memberikan 372.116.617 dosis vaksin Covid-19 di negaranya.

Pada 2 September 2021, sebanyak 205.911.640 orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, sedangkan 174.973.937 orang telah divaksinasi penuh.

CNA mengabarkan, perhitungan CDC ini termasuk vaksin dua dosis dari Moderna dan Pfizer-BioNTech, serta vaksin satu suntikan Johnson & Johnson.

Sekitar 1,15 juta orang dengan sistem kekebalan lemah menerima dosis tambahan, baik Pfizer atau Moderna, sejak 13 Agustus lalu.

755 WNA Jerman dan Brunei dapat izin masuk Singapura

Sebanyak 735 orang dari Jerman dan 20 dari Brunei Darussalam telah menerima tiket perjalanan yang divaksinasi untuk datang ke Singapura.

Pada Rabu (1/9/2021), Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) mengeluarkan 301 tiket jangka pendek dan 434 tiket jangka panjang untuk Jerman.

Sedangkan untuk Brunei, sebanyak 18 tiket diberikan untuk pengunjung jangka pendek dan dua untuk pemegang izin jangka panjang.

Tiket masuk ini digunakan untuk perjalanan pada 8 September-7 Oktober 2021.

Dituliskan CNA, di bawah jalur perjalanan yang divaksinasi, pelancong dengan vaksinasi penuh yang berangkat dari Jerman atau Brunei, dapat memasuki Singapura tanpa memberikan pemberitahuan tinggal di rumah fasilitas khusus untuk karantina mulai 8 September.

Sementara untuk warga Singapura dan penduduk tetap yang telah divaksinasi penuh, tidak perlu mengajukan izin untuk memasuki Singapura.

CAAS menuturkan, penerbangan pertama dari Jerman dan Brunei Darussalam diharapkan tiba di Singapura pada 8 dan 9 September.

Di bawah pengaturan jalur perjalanan yang divaksinasi, tidak ada batasan tujuan perjalanan dan tak ada persyaratan untuk rencana perjalanan.

Semua pelancong di bawah skema ini secara ketat harus mematuhi ketentuan perjalanan, seperti divaksinasi penuh di negara keberangkatannya atau Singapura.

Wisatawan harus tetap berada di negara keberangkatan dan/atau Singapura dalam 21 hari terakhir berturut-turut sebelum keberangkatan ke Singapura.

Selain itu, juga harus menjalani beberapa tes reaksi rantai polimerase (PCR) Covid-19 sebagai pengganti periode pemberitahuan tinggal di rumah khusus karantina.

Ini termasuk tes pra-keberangkatan dalam waktu 48 jam dari jadwal penerbangan keberangkatan, tes kedatangan di Bandara Changi dan tes pasca-kedatangan pada hari ke-3 dan hari ke-7 selama tinggal di salah satu klinik yang ditunjuk di Singapura.

Pelancong juga harus berada di jalur penerbangan non-stop yang ditunjuk dan divaksinasi dari negara keberangkatan mereka ke Singapura yang hanya akan melayani para pelancong di bawah pengaturan.

Seseorang dianggap divaksinasi lengkap dua minggu setelah mereka menerima kedua dosis Pfizer-BioNTech, Moderna atau vaksin lain yang terdaftar di bawah daftar penggunaan darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti Sinovac dan AstraZeneca.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi