Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Varian Baru Covid-19 Mu yang Disebut Kebal Vaksin

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi COVID-19
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan virus corona varian B.1.621 atau varian Mu ke dalam daftar variant of interest (VOI).

Melansir The Guardian, Rabu (2/9/2021), varian ini dikhawatirkan bisa menghindar dari kekebalan orang yang sudah divaksinasi sebelumnya.

Dalam laporan Public Health England (PHE), varian Mu ditambahkan ke daftar varian yang sedang diselidiki pada bulan Juli dan menamainya sebagai VUI-21JUL-01.

Varian ini dipantau berdasarkan perilakunya. Sejauh ini, varian Mu belum menimbulkan kekhawatiran sebanyak Alpha dan Delta, yang diklasifikasikan sebagai varian kekhawatiran yang lebih serius.

Berikut 4 hal yang perlu diketahui tentang virus corona varian Mu:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Update Corona 3 September: Keterisian ICU di Malaysia Capai 90 Persen

1. Teridentifikasi pertama di Kolombia

Varian Mu pertama kali teridentifikasi di Kolombia pada Januari 2021.

Para ilmuwan dan pejabat kesehatan masyarakat sedang menelusuri apakah varian Mu lebih menular, atau menyebabkan penyakit yang lebih serius, daripada varian Delta yang dominan di sebagian besar dunia.

Varian Mu, kata WHO, dinilai lebih tahan terhadap vaksin, seperti halnya varian Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.

2. Terdeteksi di 39 negara

Varian Mu yang juga dikenal sebagai B.1.621, ditambahkan ke daftar pantauan WHO pada 30 Agustus 2021 setelah terdeteksi di 39 negara.

Setidaknya 32 kasus varian Mu telah terdeteksi di Inggris. Pola infeksinya menunjukkan bahwa varian itu dibawa oleh pelancong pada beberapa kesempatan.

Dalam laporan PHE pada bulan Juli, sebagian besar kasus varian Mu yang ditemukan di London terjadi pada mereka yang berusia 20-an. Beberapa dari mereka yang dites positif Mu telah menerima satu atau dua dosis vaksin Covid.

Sejak saat itu, kasus sporadis terjadi di beberapa wabah yang lebih luas di seluruh dunia. Di luar Amerika Selatan, kasus telah dilaporkan di Inggris, Eropa, AS, dan Hong Kong.

Baca juga: Kominfo Rilis Jadwal SKD CPNS 2021, Ini Link dan Informasi Lengkapnya!

3. Disebut kebal terhadap vaksin

Dalam varian ini ditemukan sekelompok mutasi yang mungkin membuatnya kurang rentan terhadap perlindungan kekebalan yang telah diperoleh banyak orang.

WHO mengatakan, varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan.

Data awal menunjukkan itu mungkin menghindari pertahanan kekebalan dengan cara yang mirip dengan varian Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.

Kendati demikian, laporan itu perlu dikonfirmasi lebih lanjut.

Penilaian risiko varian Mu yang dirilis oleh PHE pada bulan Agustus menunjukkan, varian tersebut setidaknya sama resistennya dengan varian Beta terhadap kekebalan yang timbul dari vaksinasi.

Akan tetapi, bukti lebih banyak masih diperlukan dari penelitian laboratorium lain dan kasus varian Mu di berbagai.

Baca juga: SKD CPNS 2021 Dimulai, Berikut Lokasi dan Waktu Pelaksanaanya

Bagian dari kekhawatiran tentang Mu berasal dari mutasi tertentu yang dibawanya.

Satu perubahan genetik, mutasi P681H, ditemukan pada varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Kent dan telah dikaitkan dengan transmisi yang lebih cepat.

Mutasi lain, termasuk E484K dan K417N, dapat membantu virus menghindari pertahanan kekebalan, yang dapat memberikan varian keunggulan dibandingkan varian Delta.

Ada kekhawatiran atas munculnya mutasi virus baru karena tingkat infeksi terus meningkat.

Semua virus, termasuk SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, terus bermutasi dari waktu ke waktu dan sebagian besar mutasi memiliki sedikit atau sama sekali tidak berpengaruh pada sifat virus.

Meski demikian, mutasi tertentu dapat memengaruhi sifat virus dan memengaruhi seberapa mudah virus itu menyebar, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya, dan ketahanannya terhadap vaksin, obat-obatan, dan tindakan pencegahan lainnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Berdirinya San Marino, Republik Tertua di Dunia

4. Prevalensi sementara masih rendah

Mengutip Euro News, Kamis (2/9/2021), dari pantauan WHO, sementara ini prevalensi varian Mu masih rendah di seluruh dunia.

Sejauh ini, varian Mu tersebut menyebabkan kurang dari 0,1 persen infeksi Covid-19 secara global.

Adapun prevalensi yang berkembang di Kolombia adalah 39 persen dan Ekuador 13 persen.

Seberapa besar ancaman yang ditimbulkan varian ini sangat tidak pasti dan tergantung pada apakah kasus tumbuh secara substansial dalam beberapa minggu dan bulan ke depan, terutama dengan adanya varian Delta yang menyebar cepat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi