KOMPAS.com - Dalam satu saat dalam hidupnya, semua orang pasti pernah terlalu banyak khawatir dan terlalu banyak berpikir.
Namun seorang overthinker, melakukan kebiasaan jelek ini hampir terlalu sering di sepanjang waktu hidupnya.
Kebiasaan overthinking bisa berimbas jelek. Khawatir berlebihan dengan memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi ini bisa melahirkan berbagai gangguan kesehatan yang merugikan tubuh. Seperti naiknya asam lambung, migren, anxiety, dan masih banyak lagi.
Dilansir dari Forbes, ada dua macam tipe overthinking. Yang pertama adalah terlalu merisaukan kejadian yang sudah lewat dan sudah tak bisa diubah lagi, dan yang kedua mengkhawatirkan peluang-peluang buruk yang bisa terjadi di masa depan.
Kebiasaan overthinking terkadang muncul tanpa disadari karena sudah menjadi gaya hidup sejak lama.
Baca juga: Indira Kalistha Sebut Introvert, Ini Beda Introvert dengan Ekstrovert
Tanda Anda adalah seorang overthinker
- Tidak bisa berhenti khawatir.
- Mengkhawatirkan hal-hal yang tak bisa dikontrol manusia seperti jodoh dan anak.
- Tak bisa melupakan dan memaafkan kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukan.
- Selalu mengingat kejadian-kejadian yang melahirkan malu.
- Selalu bermain pertanyaan "what if".
- Selalu mencari tanda-tanda tersembunyi di balik sikap dan kata-kata seseorang.
- Susah tidur karena otak tak mau berhenti berpikir.
- Risau berlebihan ketika seseorang memperlakukan mereka dengan sedikit berbeda.
Baca juga: Untuk Penderita Anxiety, Ini Cara Meredakan Kecemasan di Tengah Kabar Duka
Cara berhenti overthinking
Jika Anda menemukan beberapa tanda di atas di dalam diri Anda, maka sudah seharusnya Anda mulai berhenti menghentikan kebiasaan buruk overthinking.
Dilansir dari Healthline, berikut adalah tips agar Anda bisa meredakan kebiasaan berpikir terlalu jauh:
1. Cari pengalihan
Cara terbaik untuk berhenti overthinking adalah dengan mencari pengalihan.
Sibukkan diri dengan hal-hal baru yang menyenangkan agar otak teralihkan dari hal-hal buruk.
Baca juga: Stres Bisa Mengubah Warna Rambut? Ini Penjelasannya
2. Ambil napas panjang
Ketika pikiran negatif terus datang, segara pejamkan mata Anda dan tarik napas panjang.
Cara mengatur napas ini bisa merilekskan saraf dan otot yang tegang di otak Anda sehingga kegelisahan bisa mereda.
3. Meditasi
Baca juga: Sejarah Meditasi, Asal Mula dan Berbagai Manfaatnya
4. Lihat gambaran yang lebih besar
Ketika mengkhawatirkan sesuatu, coba berpikir apakah hal tersebut akan mempengaruhi Anda 5 tahun atau 10 tahun ke depan.
Jika dirasa tidak, maka hentikan memikirkan hal tersebut terlalu berlebihan. Ini adalah cara sugesti diri yang sangat efektif.
5. Berbuat kebaikan untuk orang lain
Menyibukkan diri dengan berbuat kebaikan kepada orang lain bisa memperbaiki mood dan meletakkan sinyal otak ke sisi yang positif.
Berbuat kebaikan ini tak harus bombastis. Anda bisa menawarkan diri kepada tetangga untuk menjaga kucing-kucingnya jika mereka hendak bepergian ke luar kota, atau membelikan kebutuhan rumah untuk teman yang habis terkena PHK.
Menyadari bahwa Anda memiliki kemampuan untuk meringankan beban orang lain, bisa membangun mood bahagia dari waktu ke waktu.
Baca juga: Mengenal 7 Jenis Meditasi dan Manfaatnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.