Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Malaysia Nilai Penanganan Covid-19 Indonesia Lebih Cepat, Bagaimana Kondisi di Sana?

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/VINCENT THIAN
Dalam arsip foto 1 Juni 2021 ini, pengendara yang mengenakan masker menunggu di depan Menara Kembar saat hari pertama Full Movement Control Order (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pimpinan DAP Malaysia Lim Kit Siang menilai, Indonesia lebih berhasil dalam mengurangi tingkat infeksi virus corona dibandingkan negaranya.

Padahal, kata dia, Indonesia memiliki populasi yang jauh lebih besar.

Lim pun meminta Menteri Kesehatan Malaysia yang baru, Khairy Jamaluddin, untuk menyelesaikan masalah Covid-19 di Malaysia.

"Bisakah menteri kesehatan yang baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut-turut, Indonesia mengurangi kasus baru Covid-19 hariannya menjadi kurang dari Malaysia? Bahkan kurang dari setengahnya seperti kemarin 8.955 kasus, sementara Malaysia 20.988 kasus?" kata Lim.

Baca juga: Update Corona 3 September: Keterisian ICU di Malaysia Capai 90 Persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti apa kondisi Covid-19 di Malaysia?

Berdasarkan data Worldometers, Malaysia melaporkan 118.350 kasus positif Covid-19 dalam sepekan terakhir atau rata-rata 19.725 kasus per hari.

Sementara, kasus aktif Covid-19 di negara itu mencapai 256.302 kasus hingga Sabtu (4/9/2021).

Meski demikian, Malaysia kini bersiap untuk menjalani masa transisi dari pandemi Covid-19 ke fase endemi dengan pembukaan kembali sejumlah sektor secara hati-hati.

Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan, dalam dua bulan ke depan, warga Malaysia akan menyesuaikan diri dengan pola pikir "hidup dengan virus" yang diadvokasi oleh pemerintah.

"Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk membuka diri secara bertanggung jawab dan aman. Begitu kita mencapai fase endemik, lebih banyak sektor akan terbuka sepenuhnya," kata Khairy, dikutip dari The Star.

"Kita targetkan akhir Oktober 2021. Kabinet akan memutuskan pada saat itu kapan titik akhirnya," lanjut dia.

Baca juga: Kitajaga.co, Cara Warga Malaysia Saling Bantu di Saat Pandemi Covid-19

Selain itu, Malaysia juga menargetkan 80 persen vaksinasi penuh orang dewasa pada akhir Oktober.

Warga yang divaksinasi penuh di negara bagian yang berada di bawah fase satu dari Rencana Pemulihan Nasional, telah diizinkan untuk makan di tempat, pergi berkemah, dan mengunjungi pasar malam sejak 20 Agustus 2021.

Untuk makan di restoran, pengunjung harus melewati 14 hari sejak mereka menerima suntikan kedua vaksin dosis ganda seperti Pfizer, AstraZeneca, dan Sinovac.

Mengutip Straits Taimes, penerima dosis tunggal Johnson & Johnson dan CanSino harus melalui masa 28 hari pasca-vaksin.

Fase satu mengacu pada tingkat penguncian paling ketat dengan sebagian besar kegiatan sosial dibatasi. Hanya Kuala Lumpur, Selangor, Putrajaya, dan Kedah yang saat ini berada di fase satu.

Orang tua yang divaksinasi lengkap juga dapat membawa anak-anak mereka yang berusia di bawah 17 tahun untuk makan di tempat makan.

Saat ini, hanya orang dewasa di atas 18 tahun yang memenuhi syarat untuk mengambil vaksinasi Covid-19 di Malaysia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Naik, Malaysia Lockdown Nasional 1-14 Juni 2021

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi