Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Penurunan Kasus Covid-19 Terjadi di Tengah Minimnya Testing dan Tracing.."

Baca di App
Lihat Foto
Dok.PMI Nunukan
Relawan pemakaman jenazah covid19 Nunukan Kaltara saat menguburkan jenazah covid19 di pemakaman khusus covid
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Kasus aktif Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut, dari 2 sampai 4 September 2021.

Saat ini, kasus aktif Covid-19 di Indonesia jumlahnya menjadi 160.699, setelah berkurang 7.618 kasus pada Sabtu (4/9/2021).

Angka kasus aktif diperoleh dengan mengurangi total kasus positif Covid-19 dengan angka kesembuhan dan kematian.

Bukan hanya kasus aktif, angka kasus harian juga mengalami penurunan setidaknya dalam tiga hari ke belakang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada 2 September, pemerintah melaporkan 8.955 kasus, kemudian 7.797 kasus pada 3 September, dan 6.727 kasus pada 4 September 2021.

Baca juga: Situasi Covid-19 Kian Kritis, Epidemiolog: Kalau Cuma Begini-begini Saja, Kita Akan Hancur...

Minimnya testing dan tracing

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan, penurunan kasus Covid-19 di Indonesia telah terjadi dalam sepekan terakhir.

Menurut Dicky, kasus infeksi Covid-19 di Tanah Air mengalami penurunan sebesar 25 persen, sementara angka kematian 37 persen.

Kendati demikian, kata dia, penurunan kasus bukan karena penularan yang telah melandai, melainkan pengujian dan pelacakannya yang masih jauh dari standar.

"Namun harus dipahami bahwa penurunan ini terjadi di tengah minimnya testing dan tracing, logika programnya belum berjalan," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/9/2021).

"Ibaratnya ada siswa yang sedang ujian, tiba-tiba dapat nilai bagus, padahal dia sebetulnya tidak pintar dan rajin," imbuh dia.

Baca juga: Pemerintah Hapus Angka Kematian dari Indikator Penanganan Covid-19, Epidemiolog: Salah dan Berbahaya

Belum cukup kuat

Dicky tak memungkiri, pemerintah telah melakukan segenap upaya dalam merespons pandemi.

Namun, hal ini dinilainya belum cukup kuat untuk mengentaskan Indonesia dari masa krisis.

Terlebih, saat ini muncul beragam varian baru, salah satunya Delta yang masa krisisnya masih akan berlangsung setidaknya hingga akhir September.

Menurut dia, walaupun data saat ini menunjukkan kasus Covid-19 secara nasional tengah menurun, penurunan ini tidak bisa serta merta dikatakan mewakili semua wilayah di Indonesia.

Penurunan kasus ini tak lebih hanya mewakili daerah di Pulau Jawa, Bali, dan Madura. Terlebih di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

"Karena selama ini testing yang mendominasi itu hanya Jabodetabek, ketika Jabodetabek membaik, ya secara nasional akan terlihat ikut membaik, karena daerah lain intervensi 3T-nya enggak kuat," tutur Dicky.

Baca juga: Epidemiolog: Vaksin Booster Berbayar Belum Saatnya dan Tidak Etis!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi