Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 9 September: India Uji Coba Vaksin Melalui Hidung

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/RAJESH KUMAR SINGH
Seorang wanita India berswafoto saat petugas kesehatan memberikan vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Wanita Pemerintah Distrik di Varanasi, India, Sabtu, 28 Agustus 2021.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Negara-negara di dunia masih berjibaku menghadapi pandemi virus corona.

Melansir data Worldometers, Kamis (9/9/2021), kasus virus corona di dunia saat ini mencapai 223.342.242 kasus.

Dari angka itu, sebanyak 4.608.224 orang meninggal dunia, dan 199.843.050 orang sembuh.

Berikut ini daftar 10 negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 41.372.881 kasus, 670.922 orang meninggal, dan 31.625.555 sembuh
  2. India: 33.138.856 kasus, 441.782 meninggal dunia, dan 32.297.174 sembuh
  3. Brazil: 20.928.008 kasus, 584.421 meninggal dunia, 19.966.693 sembuh
  4. Inggris: 7.094.592 kasus, 133,674 meninggal dunia, 5,696,593 sembuh
  5. Rusia: 7.065.904 kasus, 189.582 meninggal dunia, dan 6.320.512 sembuh
  6. Perancis: 6.866.856 kasus, 115.259 meninggal dunia, dan 6.442.197 sembuh
  7. Turki: 6.566.568 kasus, 58.913 meninggal dunia, dan 6.024.497 sembuh
  8. Argentina: 5.215.332 kasus, 112.962 meninggal dunia, dan 4.912.390 sembuh
  9. Iran: 5.210.978 kasus, 112.430 meninggal dunia, dan 4.453.651 sembuh
  10. Kolumbia: 4.923.197 kasus, 125.427 meninggal dunia, dan 4.758.983 sembuh

Berikut ini sejumlah update seputar virus corona di dunia:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India

The All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) saat ini tengah melakukan uji coba tahap dua dan tiga terhadap vaksin yang diberikan melalui hidung. Vaksin ini tengah diproduksi oleh Bharat Biotech.

Dikutip dari Times of India, Kamis (8/9/2021), vaksin ini telah mendapat persetujuan untuk uji coba fase kedua pada Agustus 2021.

Vaksin intranasal adenoviral BBV154 ini adalah vaksin lewat hidung pertama untuk Covid-19 yang menjalani uji coba pada manusia di India.

Pada uji coba fase yang telah dimulai sebelumnya menunjukkan, vaksin dapat ditoleransi dengan baik.

Amerika Latin

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, Covid-19 pada wanita hamil merupakan ancaman yang mengerikan bagi masyarakat di Amerika Latin dan Karibia.

Dikutip dari NY Times, Rabu (8/9/2021), pejabat WHO mengatakan, pandemi virus corona bisa merusak upaya mengurangi kematian ibu hamil yang selama 20 tahun ini dilakukan.

“Sejauh ini, lebih dari 270.000 wanita hamil telah terjangkit Covid-19 di Amerika dan lebih dari 2.600 dari mereka atau 1 persen dari mereka yang terinfeksi telah meninggal karena virus tersebut,” ujar Dr. Carissa F. Etienne, Direktur Pan Organisasi Kesehatan Amerika, sebuah divisi di WHO.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar program vaksinasi dipriotaskan bagi mereka yang hamil.

Kehamilan meningkatkan kerentanan timbulnya gejala gangguan pernapasan, termasuk gejala Covid-19.

Amerika Serikat

Tren lonjakan kematian dan rawat inap yang terjadi di Amerika Serikat mengakibatkan sejumlah negara memperketat pembatasan perjalanan orang-orang dari AS.

Negara yang melakukan itu di antaranya Italia. Italia mewajibkan pelancong dari AS mengikuti serangkaian tes sebelum memasuki negaranya.

Selain itu, mereka yang tidak divaksin wajib menjalani isolasi selama 5 hari sejak kedatangannya di Italia.

Sementara, Swedia melarang semua pengunjung dari AS untuk masuk ke negaranya kecuali untuk urusan penting.

Hal yang sama dilakukan Belanda, yang melarang orang dari AS yang tidak divaksin masuk ke negaranya, dan yang tidak divaksin harus mengisolasi diri.

Spanyol

Saat ini, Spanyol mengikuti tren yang terjadi di beberapa negara yang mengizinkan adanya suntikan booster vaksin Covid-19 bagi mereka yang kekebalan tubuhnya lemah.

Hal ini bertentangan dengan rekomendasi WHO yang memperingatkan bahwa booster seharusnya diutamakan untuk mereka yang belum mendapatkan vaksinasi.

Keputusan Spanyol ini dilakukan setelah Regulator Obat Uni Eropa menyatakan tak ada kebutuhan mendesak untuk penggunan booster. Akan tetapi, dosis ekstra dipertimbangkan bagi mereka yang memiliki kekebalan lemah.

Korea Selatan

Otoritas Kesehatan Korea Selatan saat ini meminta masyarakat meningkatkan kehati-hatian mengingat adanya kenaikan kasus harian pada Rabu (8/9/2021).

Kasus yang dilaporkan sebanyak lebih dari 2.000 kasus per hari. Jumlah tersebut mendekati rekor puncak yang terjadi bulan lalu.

"Kami menganggap ini sebagai tanda yang sangat berbahaya," kata Park Hyang, seorang pejabat kesehatan senior Korea Selatan.

“Kami mendesak penduduk wilayah metropolitan Seoul untuk sangat berhati-hati. Virus ini menyebar dalam skala besar dan infeksi muncul kapan saja dan di mana saja,” ujar dia.

Korea Selatan mencatat 2.050 kasus baru pada Rabu, di mana 75 persen ditemukan di Seoul.

Diperkirakan, 97 persen sumber kasus pada minggu lalu adalah akibat adanya varian delta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi