Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Media Asing Soroti Kebakaran Lapas Tangerang, Apa yang Ditulis?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Jenazah narapidana (napi) korban kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Rabu (8/9/2021). Sebanyak 41 rang narapidana tewas dalam kejadian ini.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang menjadi perhatian banyak pihak, tak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri.

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya media asing yang ikut memberitakan peristiwa tersebut.

Setidaknya ada 9 media yang menurunkan berita kebakaran lapas, yaitu sebagai berikut:

1. Reuters

Salah satu kantor berita terbesar di dunia, Reuters, memberitakan kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang dengan judul "Fire kills 41 in overcrowded Indonesia prison block" pada Rabu (8/9/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kebakaran menewaskan 41 narapidana di sebuah blok penjara yang penuh sesak di provinsi Banten Indonesia," tulis Reuters.

Sel dikunci pada saat itu, kata menteri, tetapi dengan api yang berkobar tak terkendali, beberapa kamar tidak bisa dibuka.

Baca juga: Penangkapan Adelin Lis dan Daftar Panjang Buronan Kasus Korupsi yang Kabur ke Singapura

Kebakaran itu juga melukai puluhan orang lainnya. Adapun penyebabnya menurut pihak kepolisian kemungkinan karena korsleting listrik.

Itu adalah kebakaran yang paling mematikan di Indonesia setelah peristiwa meninggalnya 47 orang akibat kembang api di pabrik pada 2017.

Korban Warga Negara Asing juga menjadi sorotan Reuters. Terdapat 2 orang korban WNA, masing-masing dari Afrika Selatan dan Portugal.

Baca juga: Selain Jiwasraya, Berikut Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia

Menteri Yasonna Laoly membenarkan bahwa penjara itu beroperasi dengan melebihi kapasitas ketika kebakaran terjadi. Reuters juga menulis penjara di Indonesia terkenal penuh sesak.

Para ahli mengatakan fenomena ini sebagian karena penekanan pada penahanan daripada rehabilitasi mereka yang dihukum karena pelanggaran terkait narkoba di bawah undang-undang narkotika yang ketat di negara ini.

Staf yang bekerja di lapas tersebut terbatas sehingga mereka sulit melakukan evakuasi. Kepala penjara tidak menjawab wawancara Reuters terkait rasio narapidana dan penjaga, atau kapasitas fasilitas.

Juru bicara departemen penjara Rika Aprianti mengatakan kepada media lokal bahwa 13 penjaga sedang bertugas di fasilitas tersebut pada saat kebakaran.

Baca juga: Pusaran Kasus Korupsi Jiwasraya dan Dugaan Korupsi di PT Asabri

2. CNN

Cable News Network atau CNN yang merupakan media asal Amerika Serikat turut memberitakan peristiwa tersebut.

Pada Rabu (8/9/2021), CNN menurunkan berita dengan judul "Fire at a prison in Indonesia kills at least 41 people".

CNN menulis sedikitnya 41 tahanan tewas dan sedikitnya delapan terluka setelah kebakaran melahap blok penjara yang penuh sesak di pinggiran ibu kota Indonesia, Jakarta, mengutip keterangan kepolisian, Yusri Yunus.

Baca juga: Pusaran Kasus Korupsi Menteri Jokowi, dari Mensos hingga Menpora Imam Nahrawi

Investigasi penyebab kebakaran sedang berlangsung tetapi Yusri mengatakan mereka awalnya menduga korsleting listrik yang harus disalahkan.

Penjara itu menurut Yusri penuh sesak, tapi tidak mengatakan berapa jumlah orang yang ada saat kebakaran terjadi.

Penjara di Tangerang, pusat industri dan manufaktur di dekat Jakarta, menampung lebih dari 2.000 narapidana, jauh lebih dari kapasitas 600 orang, menurut data pemerintah pada September.

Baca juga: 214 Napi Korupsi Terima Remisi, Bagaimana Aturannya?

3. New York Times

Media dari Amerika Serikat ini memberitakan kebakaran lapas dengan judul "At Least 41 Prisoners, Some Trapped in Cells, Die in a Fire in Indonesia", Rabu (8/9/2021).

"Kebakaran di sebuah penjara di Indonesia menewaskan sedikitnya 41 orang dan melukai delapan lainnya, kata pihak berwenang pada hari Rabu, menambah rasa krisis yang dihadapi sistem pemasyarakatan yang penuh sesak di negara itu, yang telah diterpa pandemi," tulis New York Times.

Terkait penyebab, New York Times menulis hal itu masih dalam investigasi. Akan tetapi ada kemungkinan karena korsleting listrik, mengutip pernyataan Polda Metro Jaya.

Baca juga: Daftar 214 Nama Napi Korupsi yang Mendapat Remisi HUT RI

Dituliskan gambaran kebakaran yang ditayangkan di media televisi Indonesia. Terdapat puluhan kantong mayat oranye tergeletak di lantai rumah sakit.

Selain delapan orang yang mengalami luka serius dalam kebakaran tersebut, 73 lainnya mengalami luka ringan, menurut pihak berwenang. Semua yang terbunuh adalah tahanan.

New York Times menulis kronologi lengkap peristiwa tersebut. Kejadian dimulai pada 01.45 di tempat yang menurut pihak berwenang adalah blok yang biasanya diperuntukkan bagi narapidana yang dihukum dalam kasus narkotika.

Baca juga: Nurdin Abdullah, dari Akademisi hingga Jadi Tersangka Korupsi

Setelah petugas melihat adanya kebakaran, kata Menteri Yasonna Laoly, kepala keamanan segera menghubungi pemadam kebakaran, dan 12 mobil pemadam kebakaran tiba dalam waktu 13 menit.

Karena sel terkunci, kata Laoly, beberapa tahanan tidak dapat melarikan diri, dan 40 orang meninggal “di tempat”, sementara satu orang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Anggota staf penjara berhasil membuka beberapa sel, dan 75 orang dievakuasi.

New York Times juga menyoroti tentang penjara yang dibangun pada 1972 dan sistem kelistrikannya belum diperbarui dalam beberapa dekade.

Baca juga: Juliari Batubara dan Sederet Menteri Sosial yang Ditangkap KPK karena Korupsi...

Penjara juga telah bergulat dengan kelebihan penghuni, dengan 2.072 narapidana menempati fasilitas yang dibangun untuk menampung 900 narapidana.

Kendala lainnya adalah hanya ada 13 orang penjaga yang tersedia untuk memantau seluruh penghuni penjara selama setiap shift.

Selain itu menurut laporan Human Rights Watch pada Maret 2020, Indonesia memiliki 270.000 narapidana. Perkiraan itu lebih dari dua kali lipat kapasitas sistem.

Masih dari laporan yang sama, sarana dan prasarana untuk menahan wabah dan merawat tahanan yang sakit penjara Indonesia dinilai masih kurang. Itu terkait tentang perawatan kesehatan, air, sanitasi dan kebersihan.

Baca juga: Edhy Prabowo dan Mengapa Masih Ada Pejabat yang Doyan Korupsi?

4. The Guardian

Media asal Inggris ini memberitakan kebakaran dengan judul "Fire at prison in Indonesia kills at least 40 people" pada Rabu (8/9/2021).

The Guardian menurunkan berita awal sehingga jumlah korban masih 40 orang.

Selain itu terkait penyebab kebakaran, masih diselidiki oleh pihak berwenang.

Dugaan awalnya adalah korsleting listrik.

Isi berita banyak dikutip dari Reuters, sehingga data yang ditampilkan mayoritas sama.

Baca juga: Daftar 23 Buronan Korupsi yang Pernah Melarikan Diri ke Singapura

5. Deutsche Welle

Deutsche Welle atau DW menulis berita dengan judul "Indonesia: Prison fire near Jakarta kills 41" pada Rabu (8/9/2021).

DW mengutip pemberitaan Reuters yang menyebutkan jumlah korban meninggal setidaknya 41 orang. Disoroti juga tentang dua warga negara asing, dari Afrika Selatan dan Portugal, termasuk di antara yang tewas.

Penjara yang penuh sesak juga jadi sorotan. Ditulis bahwa blok C, tempat kebakaran terjadi, penuh sesak, dengan 122 narapidana tinggal di sana.

DW juga mengutip pemberitaan AP News, bahwa penjara itu ditujukan untuk 1.225 narapidana, tetapi telah menampung lebih dari 2.000 orang.

Namun petugas penjara tidak ada yang meninggal dunia.

Baca juga: Pernah Jadi Napi, Bolehkah Ahok Jadi Bos BUMN?

6. ABC 

ABC, media asal Australia juga menulis berita kebakaran kemarin.

Berita dengan judul "Fire breaks out at Indonesian prison as inmates sleep, killing 41 including two foreigners" ditulis pada Rabu (8/9/2021).

Kebakaran di sebuah penjara di provinsi Banten Indonesia telah menewaskan sedikitnya 41 orang dan melukai 80 lainnya. ABC menyoroti adanya dua warga negara asing yang tewas dalam kejadian tersebut.

"Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan dua orang asing dari Afrika Selatan dan Portugal, masing-masing, termasuk di antara mereka yang tewas," tulis ABC.

Baca juga: Video Viral Pria Mabuk di Banjarmasin Acungkan Senjata Tajam, Ternyata Napi Asimilasi

Selain itu ABC juga menyoroti kriminalitas serta buruknya sistem penjara di Indonesia.

Dia menulis bahwa pembobolan penjara dan kerusuhan yang berujung luka-luka tahanan adalah hal biasa di Indonesia, di mana kepadatan menjadi masalah.

Pada Maret 2020, negara itu memiliki hampir 270.000 narapidana, lebih dari dua kali lipat dari total kapasitas 133.000, menurut Human Rights Watch.

Sejumlah besar orang telah ditangkap dalam perang negara melawan obat-obatan terlarang tetapi sebagian besar penjara di Indonesia berjuang dengan pendanaan yang buruk.

Baca juga: Napi Kendalikan Bisnis Narkoba, Mengapa Hal Ini Kerap Terjadi?

7. Al Jazeera

Media yang berasal dari Qatar ini juga ikut menurunkan berita kebakaran lapas. "Dozens killed in fire at overcrowded Indonesian prison" ditulis Al Jazeera pada Rabu (8/9/2021).

Kapasitas penjara itu menjadi sorotan. Kapasitasnya 38 orang tahanan, tetapi diisi lebih dari tiga kali lipat tahanan.

Hal itu diperkuat dengan keterangan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia Yasonna Laoly yang memastikan penjara itu penuh sesak.

Menteri mengatakan narapidana dikunci di sel mereka ketika kebakaran terjadi tetapi dengan api yang berkobar tak terkendali, beberapa kamar tidak bisa dibuka.

Baca juga: Selain Harun Masiku, Berikut Sejumlah Buronan Korupsi yang Kabur ke Luar Negeri

Dia juga mengatakan dua dari yang tewas adalah warga negara asing, masing-masing dari Afrika Selatan dan Portugal.

Jessica Washington dari Al Jazeera, melaporkan dari luar kompleks penjara, bahwa setidaknya delapan dari lebih dari 70 narapidana yang terluka berada dalam kondisi kritis dengan lebih dari 90 persen luka bakar di tubuh mereka.

Mungkin juga ada kekurangan alat pemadam kebakaran di tempat kejadian, tambahnya.

Baca juga: Mengenal Asabri, Perusahaan BUMN yang Diduga Terindikasi Korupsi oleh Mahfud MD

8. The Washington Post

Surat kabar tertua di Washington ini menurunkan berita "A fire in a packed Indonesian prison killed 41 convicts. Many were trapped in their cells" pada Rabu (8/9/2021).

The Washington Post menggambarkan kejadian dari tayangan berita dari media lokal.

"Rekaman menunjukkan dinding hangus dan pintu besi hangus dari kamar tempat para tahanan tidur sebelum api mencapai mereka. Lusinan orang menderita luka-luka, delapan di antaranya mengalami luka bakar parah, sebuah saluran TV lokal melaporkan," tulis The Washington Post.

Disoroti juga tentang blok penjara yang telah dijejali lebih dari tiga kali lipat kapasitas seharusnya.

Aparat kepolisian yang dikerahkan di sekitar Lapas Tangerang untuk mencegah pembobolan penjara, membawa anggota keluarga korban untuk mengidentifikasi jenazah. Korban selamat dilaporkan dipindahkan ke masjid untuk sementara.

Selain itu The Washington Post mengutip keterangan penyebab kebakaran dari Yasonna Laoly dan Rika Aprianti.

Baca juga: Mantan Napi Korupsi Diperbolehkan Ikut Pilkada, KPK: Kita Harus Tegas

9. Anadolu Agency

Media yang berkantor di Turki ini menurunkan judul "Fire at Indonesian prison kills at least 41 inmates" pada Rabu (8/9/2021).

Anadolu Agency atau AA mengutip keterangan dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Kapolda Metro Jaya Fadil Imran.

Delapan orang luka berat dan 72 lainnya luka ringan.

Kejadian kebakaran terjadi di Blok 2C Lapas Tangerang yang dihuni 122 pengedar narkoba, sekitar pukul 01.45 waktu setempat (18.45 WIB Selasa) dan berlangsung sekitar dua jam.

Menurut menteri, para korban dikunci di sel mereka, sehingga mereka tidak punya kesempatan untuk melarikan diri.

Baca juga: Selain Sofyan Basir, Ini Pejabat BUMN yang Pernah Terjerat Korupsi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi