KOMPAS.com - Di bawah terik matahari pagi, kucing senang berjemur sambil melakukan ritual mandi atau sekedar melihat-lihat lingkungan di sekitar hunian rumah.
Setelah selesai mandi, kucing bahkan masih akan terus berbaring rileks di teras rumah di bawah terpaan sinar matahari hingga ia tertidur pulas.
Meski berbulu tebal, namun kucing senang mencari sinar matahari pagi. Bahkan ketika cuaca tengah panas sekali pun, kucing tak pernah bosan mencari pojok yang hangat terkena sinar ultraviolet.
Apa sebenarnya alasan kucing suka berjemur?
Baca juga: Cara Kucing Berkomunikasi dengan Kucing Lain
Alasan kucing suka berjemur
Ternyata kucing berjemur karena alasan-alasan ini:
1. Menikmati me time
Bagi kucing, kehangatan berbanding lurus dengan keamanan. Jadi ketika kucing tengah berjemur di bawah sinar matahari, bisa jadi ia tengah ingin masuk ke zona nyaman dan menikmati me time.
Baca juga: 11 Makanan Manusia yang Aman Dikonsumsi Kucing
2. Mengusir dingin
Alasan kedua kucing berjemur adalah untuk mengusir hawa dingin. Hal ini sama seperti manusia yang akan sibuk mencari matahari pagi di dinginnya alam pegunungan.
Kebutuhan kucing akan suhu tubuh yang hangat ini berhubungan dengan kebiasaan para leluhurnya, yaitu kucing liar Afrika.
Kucing liar akan tidur sepanjang siang di bawah kehangatan mentari untuk menyimpan suhu hangat tubuh yang akan digunakannya sebagai energi berburu makanan di malam hari.
Meski kucing rumahan masa kini tak perlu berbulu, namun tradisi itu masih tetap melekat di nadinya.
3. Mencari vitamin D
Vitamin D pada kucing digunakan untuk menyehatkan tulang, kulit, gigi, otot juga bulu-bulu indahnya.
Jadi selain mencari kenyamanan dan mengumpulkan energi, kucing juga berjemur demi kesehatan tubuhnya.
Baca juga: Membersihkan Bau Kotoran Kucing di Sekitar Hunian Rumah
Kucing juga bisa hipetermia
Kebanyakan kucing suka berjemur. Meski begitu, tak semua kucing suka berjemur dalam durasi yang lama.
Dilansir dari Petguide, kucing dengan bulu-bulu yang panjang tak begitu suka berlama-lama di bawah sinar matahari. Sedangkan kucing bulu pendek, akan betah berlama-lama berada di suhu panas.
Perbedaan ini berhubungan dengan kemungkinan kucing bisa kepanasan atau overheating.
Overheating atau hipetermia bisa ditandai dengan gejala seperti napas pendek, telapak kaki yang berkeringat, kucing terlihat lelah dan payah, denyut nadi cepat, muntah, mulut memerah juga keluar liur.
Ketika kucing hipetermia, segera dinginkan tubuhnya dengan meletakkannya di ruang yang sejuk dan teduh.
Kucing yang hipetermia bisa berlanjut ke kejang-kejang, kerusakan organ dan koma juga kematian.
Baca juga: Mengenal Ragam Vaksin untuk Kucing
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.