Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal Seputar Vaksin Sekali Suntik Johnson & Johnson untuk Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Carlos l Vives
Ilustrasi vaksin Covid-19 Janssen yang diproduksi Johnson & Johnson. Vaksin dosis tunggal ini dapat izin penggunaan darurat WHO.
|
Editor: Maulana Ramadhan

KOMPAS.com - Satu lagi vaksin Covid-19 yang telah diterbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) nya oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), yakni vaksin Janssen Covid-19 Vaccine.

Vaksin Janssen adalah vaksin yang diproduksi oleh Johnson & Johnson. Izin penggunaan darurat vaksin ini disampaikan oleh BPOM pada Selasa (7/9/2021) lalu.

Kini total ada sembilan jenis vaksin Covid-19 di Indonesia yang telah diterbitkan izin penggunaan daruratnya oleh BPOM. Kesembilan vaksin tersebut yakni:

  1. Sinovac
  2. Vaksin Covid-19 Bio Farma
  3. AstraZeneca
  4. Sinopharm
  5. Moderna
  6. Pfizer
  7. Sputnik V
  8. Convidecia
  9. Janssen

Baca juga: Fakta Vaksin Sekali Suntik Johnson & Johnson yang Dapat Izin EUA BPOM

Fakta-fakta vaksin Janssen:

1.Digunakan untuk 18 tahun ke atas, hanya satu kali suntikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari berita Kompas.com, Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan, vaksin Janssen dan Convidecia dapat digunakan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas.

Vaksin Janssen digunakan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas dengan pemberian sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 mL secara intramuscular. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 Johnson & Johnson (J&J) pada Jumat, (12/3/2021).

Vaksin Johnson & Johnson ini menjadi vaksin pertama yang hanya membutuhkan satu suntikan. Sedangkan mayoritas vaksin memerlukan dua kali suntikan.

2. Suhu penyimpanan

Vaksin Janssen yang diproduksi oleh Johnson & Johnson ini memerlukan kondisi penyimpanan pada suhu khusus yakni 2-8 Celcius.

Sementara menurut Kepala BPOM Penny K Lukito, vaksin Janssen dapat disimpan di suhu hingga minus 20 Celcius.

"Khusus Janssen Covid-19 Vaccine dapat juga disimpan pada suhu minus 20 Celsius," ujar Penny.

Dilansir New York Times, Sabtu (13/3/2021), vaksin Janssen dapat disimpan selama tiga bulan pada suhu lemari es.

Baca juga: Wamenkes: Vaksin Johnson & Johnson untuk Warga Berusia 18 Tahun ke Atas, Dosisnya Tunggal

Kondisi Ini membuat vaksin Johnson & Johnson cocok untuk digunakan di negara dan lokasi yang mungkin tidak memiliki akses penyimpanan di freezer atau penyimpanan ultra-dingin yang dibutuhkan oleh beberapa vaksin lain.

3. Efikasi vaksin

Berdasarkan data interim studi klinik fase 3 pada 28 hari setelah pelaksanaan vaksinasi, efikasi vaksin Covid-19 Janssen untuk mencegah keseluruhan gejala Covid-19 adalah sebesar 67,2 persen.

Kemudian, efikasi untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat pada subjek di atas 18 tahun yakni sebesar 66,1 persen.

4. Penilaian mutu

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, BPOM telah melakukan penilaian terhadap mutu vaksin.

Penilaian itu mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara Internasional dan hasil evaluasi terhadap aspek Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) terhadap sarana produksi di negara asal.

"Hasilnya, kedua vaksin (Jannsen dan Cansino) tersebut telah memenuhi standar persyaratan mutu,” ucapnya.

5. Efek samping

Efek samping yang ditimbulkan pasca suntik vaksin Janssen menunjukkan tingkat keparahan grade satu dan dua. Beberapa gejala umum yang ditimbulkan antara lain:

  • Nyeri
  • kemerahan, dan pembengkakan

Baca juga: Indonesia Terima 500.000 Dosis Vaksin Johnson and Johnson Bantuan dari Belanda

Sedangkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sistemik yang umum terjadi adalah

  • Sakit kepala,
  • Rasa lelah (fatique)
  • Nyeri otot (myalgia)
  • Mengantuk
  • Mual (nausea)
  • Muntah
  • Demam (pyrexia)
  • Diare.

(Sumber:Kompas.com/Gloria Setyvani Putri | Editor: Gloria Setyvani Putri)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi