KOMPAS.com - Satu lagi vaksin Covid-19 yang telah diterbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) nya oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), yakni vaksin Janssen Covid-19 Vaccine.
Vaksin Janssen adalah vaksin yang diproduksi oleh Johnson & Johnson. Izin penggunaan darurat vaksin ini disampaikan oleh BPOM pada Selasa (7/9/2021) lalu.
Kini total ada sembilan jenis vaksin Covid-19 di Indonesia yang telah diterbitkan izin penggunaan daruratnya oleh BPOM. Kesembilan vaksin tersebut yakni:
- Sinovac
- Vaksin Covid-19 Bio Farma
- AstraZeneca
- Sinopharm
- Moderna
- Pfizer
- Sputnik V
- Convidecia
- Janssen
Baca juga: Fakta Vaksin Sekali Suntik Johnson & Johnson yang Dapat Izin EUA BPOM
Fakta-fakta vaksin Janssen:
1.Digunakan untuk 18 tahun ke atas, hanya satu kali suntikan
Dikutip dari berita Kompas.com, Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan, vaksin Janssen dan Convidecia dapat digunakan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas.
Vaksin Janssen digunakan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas dengan pemberian sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 mL secara intramuscular. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 Johnson & Johnson (J&J) pada Jumat, (12/3/2021).
Vaksin Johnson & Johnson ini menjadi vaksin pertama yang hanya membutuhkan satu suntikan. Sedangkan mayoritas vaksin memerlukan dua kali suntikan.
2. Suhu penyimpanan
Vaksin Janssen yang diproduksi oleh Johnson & Johnson ini memerlukan kondisi penyimpanan pada suhu khusus yakni 2-8 Celcius.
Sementara menurut Kepala BPOM Penny K Lukito, vaksin Janssen dapat disimpan di suhu hingga minus 20 Celcius.
"Khusus Janssen Covid-19 Vaccine dapat juga disimpan pada suhu minus 20 Celsius," ujar Penny.
Dilansir New York Times, Sabtu (13/3/2021), vaksin Janssen dapat disimpan selama tiga bulan pada suhu lemari es.
Baca juga: Wamenkes: Vaksin Johnson & Johnson untuk Warga Berusia 18 Tahun ke Atas, Dosisnya Tunggal
Kondisi Ini membuat vaksin Johnson & Johnson cocok untuk digunakan di negara dan lokasi yang mungkin tidak memiliki akses penyimpanan di freezer atau penyimpanan ultra-dingin yang dibutuhkan oleh beberapa vaksin lain.
3. Efikasi vaksin
Berdasarkan data interim studi klinik fase 3 pada 28 hari setelah pelaksanaan vaksinasi, efikasi vaksin Covid-19 Janssen untuk mencegah keseluruhan gejala Covid-19 adalah sebesar 67,2 persen.
Kemudian, efikasi untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat pada subjek di atas 18 tahun yakni sebesar 66,1 persen.
4. Penilaian mutu
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, BPOM telah melakukan penilaian terhadap mutu vaksin.
Penilaian itu mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara Internasional dan hasil evaluasi terhadap aspek Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) terhadap sarana produksi di negara asal.
"Hasilnya, kedua vaksin (Jannsen dan Cansino) tersebut telah memenuhi standar persyaratan mutu,” ucapnya.
5. Efek samping
Efek samping yang ditimbulkan pasca suntik vaksin Janssen menunjukkan tingkat keparahan grade satu dan dua. Beberapa gejala umum yang ditimbulkan antara lain:
- Nyeri
- kemerahan, dan pembengkakan
Baca juga: Indonesia Terima 500.000 Dosis Vaksin Johnson and Johnson Bantuan dari Belanda
Sedangkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sistemik yang umum terjadi adalah
- Sakit kepala,
- Rasa lelah (fatique)
- Nyeri otot (myalgia)
- Mengantuk
- Mual (nausea)
- Muntah
- Demam (pyrexia)
- Diare.
(Sumber:Kompas.com/Gloria Setyvani Putri | Editor: Gloria Setyvani Putri)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.