KOMPAS.com - Grafik kasus virus corona secara global masih terus mengalami peningkatan.
Hingga Minggu (12/9/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 225.059.906 kasus.
Dari jumlah itu, sebanyak 4.637.439 orang meninggal dunia, dan 201.585.498 orang dinyatakan pulih.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini.
Baca juga: Saat WHO Pantau Varian Virus Corona Baru Bernama Mu...
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:
- Amerika Serikat: 41.814.954 kasus, 677.732 orang meninggal dunia, dan 31.857.879 orang pulih
- India: 33.232.088 kasus, 442.688 orang meninggal dunia, dan 32,396,039 orang pulih
- Brasil: 20.989.164 kasus, 586.558 orang meninggal dunia, dan 20.016.161 orang pulih
- Inggris: 7.197.662 kasus, 134.144 orang meninggal dunia, dan 5.767.761 orang pulih
- Rusia: 7.121.516 kasus, 191.961 orang meninggal dunia, dan 6.375.160 orang pulih
- Perancis: 6.897.392 kasus, 115.488 orang meninggal dunia, dan 6.504.169 orang pulih
- Turki: 6.636.899 kasus, 59.643 orang meninggal dunia, dan 6.121.046 orang pulih
- Iran: 5.275.567 kasus, 113.824 orang meninggal dunia, dan 4.538.419 orang pulih
- Argentina: 5.223.604 kasus, 113.356 orang meninggal dunia, dan 5.071.793 orang pulih
- Kolombia: 4.928.578 kasus, 125.592 orang meninggal dunia, dan 4.765.975 orang pulih.
Baca juga: 500.000 Dosis Vaksin Johnson & Johnson Tiba di Indonesia, Ditujukan untuk Siapa?
Cakupan vaksinasi
Program vaksinasi Covid-19 di berbagai negara telah dimulai, dengan masing-masing negara mencatatkan persentase cakupan vaksinasi yang berbeda-beda.
Berikut capaian vaksinasi tiap-tiap negara, berdasarkan data yang dihimpun Our World in Data hingga 10 September 2021.
Uni Emirat Arab menjadi negara terdepan dalam hal vaksinasi, dengan capaian 77,9 persen populasi telah menerima dua kali suntikan vaksin.
Disusul oleh Singapura 76,5 persen, Uruguay 72,8 persen, Inggris 64,2 persen, kemudian Perancis 62,5 persen.
Baca juga: Studi: Vaksin Penuh Dapat Mengurangi Gejala Long Covid-19
Perkembangan pandemi
Berikut perkembangan situasi pandemi Covid-19 di beberapa negara:
China
Melansir CNA, Sabtu (11/9/2021) China melaporkan 25 kasus Covid-19 baru pada Jumat (10/9/2021), naik dari 17 kasus sehari sebelumnya
Komisi Kesehatan Nasional mengatakan, salah satu kasus infeksi baru ditularkan secara lokal sementara sisanya diimpor.
Jumlah kasus baru tanpa gejala, yang tidak diklasifikasikan China sebagai kasus yang dikonfirmasi, adalah 21, sama dengan hari sebelumnya.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Badai Sitokin yang Dialami Deddy Corbuzier
Dari kasus baru, lima di antaranya lokal. Kasus lokal yang dikonfirmasi dan empat dari yang tanpa gejala ditemukan di kota Putian, di provinsi selatan Fujian, kata komisi itu.
Harian People's Daily milik negara melaporkan bahwa semua bus antar-jemput provinsi dan antarkota yang berangkat dari Putian ditangguhkan mulai Sabtu sebagai bagian dari tindakan pencegahan dan pengendalian epidemi.
China telah mengonfirmasi 95.153 kasus Covid-19, dengan korban meninggal 4.636 orang.
Baca juga: 3 Juta Vaksin Moderna Tiba di Indonesia, Ditujukan untuk Siapa?
Afrika Selatan
Melansir Reuters, Sabtu (11/9/2021) otoritas kesehatan Afrika Selatan telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer untuk anak-anak berusia 12 tahun ke atas.
Otoritas Produk Kesehatan Afrika Selatan (SAPHRA) mengatakan, keputusan itu diambil setelah meninjau informasi keamanan dan kemanjuran yang diperbarui pada Maret tahun ini.
Setelah awal yang sulit, program vaksinasi Afrika Selatan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir dengan stok dosis vaksin yang memadai.
Baca juga: Penjelasan Eijkman soal Varian Corona Mu yang Disebutkan Lebih Ganas dari Delta
Sejauh ini, lebih dari 12 persen dari sekitar 60 juta populasi negara itu telah divaksinasi. Capaian itu menempatkan negara ini sebagai yang terdepan di Afrika.
Kendati demikian, perusahaan asuransi kesehatan mengatakan bahwa hambatan utama vaksinasi saat ini adalah keraguan dari masyarakat untuk menerima vaksin.
Sebagai upaya untuk terus menggenjot capaian vaksinasi, pemerintah Afrika Selatan telah meluncurkan kampanye untuk membujuk orang agar mau disuntik vaksin.
Baca juga: Mengenal Varian Delta Plus yang Mulai Terdeteksi di Indonesia
Denmark
Melansir Al Jazeera, Jumat (10/9/2021) Denmark menjadi satu-satunya negara Eropa yang tidak memberlakukan pembatasan terkait virus corona, karena cakupan vaksinasi Covid-19 di negara itu telah mencapai lebih dari 70 persen populasi.
Kehidupan pun mulai kembali ke keadaan normal secara bertahap, dan pada Jumat (10/9/2021) pemerintah Denmark memutuskan bahwa kartu digital, bukti vaksinasi, tak lagi diperlukan saat memasuki klub malam.
Denmark memperkenalkan paspor Covid-19 pada Maret 2021 sebagai bagian dari pelonggaran pembatasan secara bertahap.
Baca juga: 11 Daerah yang Menggratiskan Tes Antigen untuk CPNS dan CPPPK
Pada 1 Agustus, Denmark mencabut persyaratan surat bebas Covid-19 untuk memasuki museum dan event dalam ruangan dengan kurang dari 500 orang.
Pencabutan syarat surat bebas Covid-19 itu berlanjut untuk event besar, sedangkan masker sudah tidak diwajibkan di transportasi umum sejak pertengahan Agustus 2021.
Pemerintah Denmark percaya bahwa penyebaran virus corona sudah terkendali, dengan sekitar 500 kasus harian dan tingkat reproduksi 0,7.
Program vaksinasi juga digulirkan dengan cepat, dengan 73 persen dari 5,8 juta populasi divaksinasi sepenuhnya, dan 96 persen dari mereka yang berusia 65 tahun ke atas.
Baca juga: Mengenal Efek Samping Vaksin Covid-19 Moderna, Apa Saja?