Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batuk Berkepanjangan, Kenali 10 Penyebabnya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi batuk kering sebagai salah satu gejala Covid-19.
Penulis: Farid Assifa
|
Editor: Farid Assifa

KOMPAS.com - Batuk berkepanjangan sering dialami banyak orang dan merupakan gejala umum dengan banyak kemungkinan penyebabnya.

Batuk berkepanjangan biasa disebut batuk kronis dan biasanya berlangsung selama 8 minggu atau lebih.

Kondisi ini mengakibatkan penderitanya kurang tidur, nyeri otor dada, urine bocor dan lainnya, hingga membuat penderitanya menderita.

Baca juga: 17 Penyebab Batuk Berkepanjangan yang Perlu Diwaspadai

Berikut kemungkinan penyebab batuk berkepanjangan yang perlu Anda ketahui:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Postnasal drip

Dilansir dari Very Well Health, postnasal drip dari hay fever (rhinitis alergi), infeksi sinus, polip hidung adalah penyebab paling umum dari batuk kronis. Hay fever adalah peradangan yang terjadi pada rongga hidung akibat reaksi alergi.

Dengan rhinitis alergi musiman, Anda mungkin bisa mencatat pola batuk. Tetapi, penyebab alergi sepanjang tahun mungkin tidak akan menunjukkan pola.

2. Asma

Meskipun penderita asma sering memiliki gejala lain, seperti mengi dan sesak napas, pada beberapa penderita asma, batuk adalah satu-satunya gejala (batuk-varian asma).

3. Refluks asam lambung

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah penyebab paling umum ketiga dari batuk kronis dan sering diabaikan.

Bagi sebagian orang, gejala khas refluks asam lambung seperti heartburn mungkin tidak terjadi, dan satu-satunya gejala mungkin adalah batuk berkepanjangan. Batuk karena GERD biasanya lebih buruk di malam hari setelah berbaring di tempat tidur.

4. Bronkitis eosinofilik

Meskipun banyak orang belum pernah mendengar tentang bronkitis eosinofilik, kondisi ini adalah salah satu dari empat penyebab utama batuk kronis pada orang dewasa.

Bronkitis eosinofilik mirip dengan asma dalam beberapa hal berdasarkan jenis sel kekebalan yang terdampak.

Diagnosis bronkitis eosinofilik bisa agak sulit karena tes fungsi paru biasanya normal, tetapi kondisi ini biasanya merespons steroid inhalasi.

5. Merokok

Sayangnya, seringkali sulit untuk membedakan batuk perokok dari batuk karena kondisi lain seperti kanker paru-paru.

6. Infeksi

Batuk berkepanjangan mungkin merupakan batuk rejan yang menetap (pertusis).

Anak-anak yang telah diimunisasi mungkin masih menderita batuk rejan dan insiden pada orang dewasa meningkat. Di seluruh dunia, gejala umum tuberkulosis adalah batuk kronis.

7. Efek samping obat-obatan

Studi telah melaporkan bahwa orang yang diobati dengan obat-obatan jenis ACE inhibitor cenderung akan mengembangkan batuk kronis.

ACE inhibitor merupakan obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan gagal jantung.

Contoh ACE inhibitor termasuk Vasotec (enalapril) dan Zestril (lisinopril).

8. Sindrom batuk saluran napas atas

Batuk pasca infeksi kadang-kadang dapat bertahan selama berminggu-minggu setelah infeksi saluran pernapasan atas.

9. Bronkitis kronis

Bronkitis kronis adalah bentuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang sering terjadi pada orang yang merokok, tetapi mungkin juga terkait dengan paparan lingkungan dan faktor lainnya.

10. Kanker paru-paru

Kanker paru-paru bisa juga menjadi penyebab batuk berkepanjangan. Tapi angka kejadian batuk terus-manerus yang disebabkan oleh kanker paru-paru terbilang kecil.

Baca juga: 9 Komplikasi Kanker Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

 

Sayangnya, karakteristik batuk yang berhubungan dengan kanker paru-paru bisa sulit dibedakan dari batuk karena penyebab lain.

(Sumber: Kompas.com/ Penulis: Irawan Sapto Adhi | Editor: Irawan Sapto Adhi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi