KOMPAS.com - Pesawat penjelajah Mars, Perseverance NASA kini telah mengumpulkan dua sampel bantuan dari Mars.
Dari dua sampel itu, terlihat bahwa batu itu telah bersentuhan dengan air untuk jangka waktu lama, sehingga meningkatkan keyakinan adanya kehidupan purba di Mars.
"Sepertinya batuan pertama kami mengungkapkan lingkungan berkelanjutan yang berpotensi layak huni," kata ilmuwan dalam misi tersebut Ken Farley, dikutip dari AFP.
Ken menyebut, temuan tersebut menimbulkan keyakinan besar bahwa air ada di Mars untuk waktu yang lama.
Baca juga: Batuan Mars yang Dikumpulkan Perseverance Ada Petunjuk Kehidupan Purba
Tentang sampel batuan Mars
Perseverance, robot beroda enam, mengumpulkan sampel pertamanya pada 6 September dan 8 September untuk sampel kedua.
Kedua sampel memiliki ukuran sedikit lebih lebar dari pensil dengan diameter dan panjang sekitar enam sentimeter.
Kini, sampel itu disimpan dalam tabung tertutup di bagian dalam rover.
Upaya pertama mengumpulkan sampel pada awal Agustus 2021 gagal setelah batu terbukti terlalu rapuh.
Perseverance telah beroperasi di wilayah yang dikenal sebagai Kawah Jezero, tepat di utara khatulistiwa dan rumah bagi sebuah danau 3,5 miliar tahun yang lalu.
Batuan sampel pertama ditemukan dalam komposisi basaltik dan kemungkinan produk aliran lava.
Baca juga: NASA Konfirmasi, Batuan Mars Berhasil Dikumpulkan Wahana Perseverance
Kandungan batuan Mars
Batuan vulkanik Mars mengandung mineral kristal yang membantu dalam penanggalan radiometrik.
Hal ini dapat membantu para ilmuwan membangun gambaran tentang sejarah geologi daerah tersebut, seperti terbentuknya kawah, kemunculan atau hilangnya danau, dan bagaimana iklim berubah dari waktu ke waktu.
"Hal yang menarik tentang batuan ini juga adalah bahwa mereka menunjukkan tanda-tanda interaksi berkelanjutan dengan air tanah," kata ahli geologi NASA Katie Stack Morgan.
Baca juga: Amankah bagi Manusia Melakukan Misi Perjalanan ke Mars? Ini Penjelasan Ilmuwan
Air di Mars
Para ilmuwan sebelumnya telah mengetahui bahwa kawah itu adalah rumah bagi sebuah danau, tetapi tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa air mengisi kawah hanya selama 50 tahun.
Saat ini, mereka lebih yakin air tanah hadir lebih lama di Mars.
"Jika batuan ini bersentuhan dengan air untuk jangka waktu yang lama, mungkin ada relung yang dapat dihuni di dalam batuan ini dan dapat mendukung kehidupan mikroba purba," tambah Stack Morgan.
"Garam adalah mineral yang bagus untuk melestarikan tanda-tanda kehidupan kuno di Bumi. Kami pun berharap hal yang sama berlaku untuk batuan di Mars," jelasnya.
NASA berharap dapat membawa sampel ke Bumi untuk analisis laboratorium lebih lanjut dalam misi bersama dengan Badan Antariksa Eropa sekitar tahun 2030-an.
Baca juga: NASA Rilis Foto Panorama Mars, Tunjukkan Bekas Titik Air
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.