Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pengendara Sepeda Motor Terobos Genangan Air, Berbahaya untuk Mesin?

Baca di App
Lihat Foto
FACEBOOK.com/RADEN ARBA'IN
Tangkapan layar video viral pengendara sepeda motor nekat menerobos genangan air.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan pengendara sepeda motor nekat menerobos genangan air, viral di media sosial.

Video itu dibagikan akun Facebook Raden Arba'in, Sabtu (11/9/2021).

"Buta map," demikian keterangan yang tertulis pada unggahan video viral tersebut.

Dalam video, terlihat pengendara sepeda motor yang berboncengan dengan santainya menerobos genangan air yang ternyata cukup dalam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepeda motor yang sudah melintas di genangan air kemudian berhenti di tengah-tengah karena air semakin dalam hingga akhirnya mogok.

Hingga Minggu (12/9/2021) sore, video tersebut telah disaksikan lebih dari 1 juta kali, disukai 15.000 kali, dan dikomentari 2.500 kali oleh warganet.

Lantas, apa bahayanya jika sepeda motor nekat menerobos genangan air?

Baca juga: Viral, Video Sebut Racun Disebar di Langit Jagakarsa, Ini Kata TNI AU

Penjelasan ahli

Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Dr Jayan Sentanuhudy mengatakan, menerobos genangan air memang bisa menyebabkan mesin sepeda motor mati.

Namun dengan catatan, genangan air tersebut telah melebihi lubang asupan udara pada sebuah mesin, atau disebut juga intake mesin.

"Kalau menerobos banjir lebih rendah dari lubang intake mesin masih bisa (menyala). Kalau air di atas intake mesin ya mesin akan mati," ujar Jayan kepada Kompas.com, Minggu (12/9/2021).

Menurut Jayan, intake mesin memiliki tinggi yang berbeda-beda, tergantung pada lokasi saringan udaranya.

"Tiap mesin tingginya beda-beda. Paling mudah lihat aja mulut saringan udaranya," tutur Jayan.

Baca juga: Ramai Isu Denjaka Mendarat di Papua Tumpas KKB, Ini Kata Marinir dan TNI AL

Bagaimana air bisa membuat mesin mati?

Jayan mengatakan, melalui intake mesin tersebut, genangan air kemudian masuk ke ruang bakar dan menyebabkan mesin mati.

Air yang sudah masuk ruang bakar dikhawatirkan akan mengontaminasi pelumas sehingga mengganggu kinerjanya.

Kendati demikian, walaupun kerap kemasukan air, hal itu disebutnya tidak akan berpengaruh terhadap umur mesin.

"Saya kira setelah sekian lama mesin kemasukan air, tidak akan membuat mesin mati sendiri. Kecuali yang masuk bukan hanya air, tapi mungkin kotoran-kotoran lainnya," ucap dia.

"Kalau menurut saya, air banjir tidak akan mengancam mesin in long term ya. Karena mesin sendiri sudah di desain tahan air semua part-part-nya," tutup Jayan.

Baca juga: Viral, Utas soal Dosen yang Sering Blok WA Mahasiswa hingga Beri Tugas 600 Slide PPT

Tiga hal yang harus dihindari

Dilansir dari Kompas.com, 11 Oktober 2019, Asisten Manajer Technical Service PT Daya Dicipta Motora (DAM) main dealer Honda di Jawa Barat Ade Rohman mengatakan, saat motor melewati genangan air atau banjir, ada risiko mengalami water hammer.

Water hammer merupakan kondisi di mana air masuk ke dalam ruang bakar.

Air tersebut tidak dapat berkurang volumenya ketika dikompresikan. Sehingga, setang piston (connecting rod) yang kalah dan menjadi bengkok, hingga akhirnya mesin mogok.

Ade menjelaskan, ada tiga hal yang harus dihindari ketika motor terpaksa melewati genangan air yang tinggi, antara lain pernapasan mesin, lubang knalpot, dan lubang saringan udara.

Ketiga lubang tersebut yang harus bebas dari air untuk menghindari risiko mesin mogok. Ade menambahkan, jika tidak yakin akan ketinggian genangan air, sebaiknya mengambil rute lain yang lebih aman.

Baca juga: Viral, Video Detik-detik Seorang Perempuan Tewas Tertabrak Kereta Api Sesaat Setelah Selfie di Rel

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi