Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tupac Shakur Meninggal Dunia akibat Luka Tembak

Baca di App
Lihat Foto
AFP/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/KEVIN WINTER
Citra hologram Tupac Shakur ditampilkan di 2012 Coachella Valley Music & Arts Festival di Empire Polo Field di Indio, California, pada 15 April 2012.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini 25 tahun lalu, tepatnya 13 September 1996, bintang hip-hop Tupac Shakur meninggal dunia akibat luka tembak yang dialaminya.

Tupac Shakur meninggal pada usia 25 tahun. Sama seperti bintang-bintang lain yang mati muda, nama Tupac justru semakin dikenal setelah kepergiannya.

Lebih dari dua dekade setelah kematiannya, Tupac tetap menjadi salah satu wajah dan suara yang paling dikenal di blantika hip-hop dunia.

Rilis album yang masih terus mengalir setelah kematiannya membuat Tupac tetap berada dalam daftar artis dengan penjualan album tertinggi sepanjang masa.

Bahkan, citra dan musiknya masih eksis di kalangan penggemar dari generasi yang lebih muda berkat karya artistik yang didedikasikan untuknya, seperti film Tupac: Resurrection (2003).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Tanjung Priok Renggut 24 Nyawa

Kematian Shakur

Melansir History, kematian Tupac pada 13 September 1996 berawal dari upaya percobaan pembunuhan terhadap dirinya dua tahun sebelumnya.

Pada 30 November 1994, Tupac tertembak dan terluka parah ketika terjadi perampokan yang dilakukan oleh dua pria bersenjata di lobi gedung perkantoran di tengah kota Manhattan.

Gedung perkantoran itu menampung studio rekaman tempat Tupac tengah mengerjakan album ketiganya, Me Against the World (1995).

Tupac menuduh serangan itu dilakukan oleh produser Sean “Puff Daddy” Combs dan rapper saingannya Christopher Wallace alias “The Notorious B.I.G”.

Tuduhan Tupac, dan kepindahannya ke label rekaman yang berbasis di Los Angeles, Death Row Records, memicu perseteruan "Pantai Timur vs Pantai Barat" yang mendefinisikan skema hip-hop hingga pertengahan 1990-an.

Baca juga: Hari Ini Dalam Sejarah: Detik-detik WTC Dibom Teroris dan Tewaskan 2.996 Orang dalam 149 Menit

Detik-detik kematian

Pada 7 September 1996, Tupac dan krunya datang ke Las Vegas untuk menyaksikan pertandingan tinju antara Mike Tyson vs Bruce Seldon.

Seusai pertandingan, Tupac dan rombongannya terlibat perkelahian dengan seorang pria di lobi Hotel MGM Grand.

Belakangan, pria tersebut teridentifikasi sebagai anggota dari geng jalanan yang berbasis di Los Angeles, Bloods.

Beberapa jam kemudian, Tupac duduk di kursi penumpang di dalam mobil yang dikendarai oleh kepala Death Row Records, Marian "Suge" Knight, ketika sebuah Cadillac putih berhenti di samping mereka di lampu merah di Flamingo Road dan melepaskan tembakan.

Sedikitnya 12 tembakan dilepaskan, empat di antaranya mengenai Tupac dan satu di antaranya mengenai kepala Suge Knight.

Operasi darurat di University Medical Center menyelamatkan nyawa Tupac malam itu. Beberapa hari berikutnya, dokter mengumumkan bahwa peluangnya untuk sembuh terus meningkat.

Namun, pada 13 September 1996, Tupac Shakur meninggal karena luka yang ia derita.

Enam bulan seteelah Tupac meninggal dunia, rapper pesaingnya, Christopher Wallace, tewas dalam situasi serupa di Los Angeles.

Hingga saat ini, tidak ada penangkapan yang dilakukan sehubungan dengan kedua kasus pembunuhan tersebut.

Sekilas tentang Tupac Shakur

Melansir Biography, Tupac Shakur adalah seorang rapper dan aktor Amerika yang mewujudkan estetika gangsta-rap pada era 1990-an. Ia lahir pada 16 Juni 1971, di Harlem, New York.

Tupac Shakur telah menjual 75 juta album hingga saat ini dan menjadikannya salah satu artis dengan album terlaris sepanjang masa.

Beberapa albumnya yang terkenal seperti All Eyez on Me (1996), Me Against the World (1995), dan Strictly 4 My N.I.G.G.A.Z (1993).

Tupac Shakur memulai karier musiknya dengan tujuan untuk mengartikulasikan penderitaan dan ketidakadilan yang dialami oleh banyak orang Afrika-Amerika.

Kepiawaiannya menyuarakan hal tersebut membuatnya menjadi "juru bicara", tidak hanya untuk generasinya sendiri tetapi untuk generasi berikutnya yang terus menghadapi perjuangan yang sama untuk kesetaraan.

Dalam wawancara dengan jurnalis Chuck Phillips, Tupac mengungkapkan bahwa tujuannya menciptakan album sering salah dipahami.

"Segala sesuatu dalam hidup tidak semuanya indah," kata Tupac.

"Ada banyak pembunuhan dan narkoba. Bagiku album yang sempurna berbicara tentang hal-hal yang sulit dan hal-hal yang menyenangkan dan penuh perhatian. Hal yang menggangguku adalah sepertinya banyak hal sensitif yang kutulis tidak diperhatikan," ujar dia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 9 September 2004, Bom di Depan Kedubes Australia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi