Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Warga Jakarta Ikut Jakarta Tenggelam?

Baca di App
Lihat Foto
Kompas/Rony Ariyanto Nugroho
Warga melintas di antara dinding tabung raksasa yang dipasang sebagai bagian dari proyek pembangunan tanggul laut raksasa di Jakarta Utara, November 2014.
Editor: Heru Margianto

(Mohon diperhatikan bahwa judul naskah ini sama sekali bukan pernyataan tetapi sekadar pertanyaan.)

JOE Biden adalah presiden Amerika Serikat. Seharusnya seorang presiden Amerika Serikat lebih peduli terhadap negerinya sendiri.

Namun entah kenapa Joe Biden malah lebih peduli kota Jakarta. Secara mengerikan presiden Amerika Serikat pelanjut Donald Trump itu tega hati meramal bahwa dalam waktu sepuluh tahun lagi kota Jakarta pasti akan tenggelam.

Baca juga: Biden Sebut Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi, Apa Solusi Pemerintah?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

 

Enak saja Mister Biden meramal Jakarta akan tenggelam sebab beliau bukan warga Jakarta

Ramalan

Menurut ramalan Joe Biden, ibarat kapal maka sepuluh tahun lagi kota Jakarta akan tenggelam ditelan air laut yang lambat tapi pasti permukaannya makin tinggi.

Sebagai warga Indonesia yang ingin menikmati hari tua di Ibu Kota Indonesia wajar saya merasa ngeri bahwa permukiman saya akan ikut tenggelam bersama kota Jakarta sesuai yang diramalkan oleh Joe Biden.

Namun, di sisi lain wajar pula bahwa para pelaksana proyek pembangunan ibukota baru di tengah hutan belantara Kalimantan antusias menyambut ramalan kota Jakarta akan tenggelam.

Diharapkan proyek pembangunan ibu kota baru yang sementara ini tertunda akibat pagebluk Corona dapat segera dipercepat awal pembangunannya yang jelas akan menghadirkan profit skala besar bagi para pembangun ibukota Indonesia yang baru.

Pertanyaan

Pembangunan ibukota baru memang merupakan kebijakan yang tepat demi menyediakan lokasi baru yang lebih aman dari ketertenggelaman ibukota lama.

Semoga pendanaan pembangunan ibu kota baru tidak menambah beban utang negara, bangsa, dan rakyat Indonesia yang akan diwariskan kepada anak cucu kita.

Namun bagaimana dengan nasib lebih dari 10 juta warga termasuk saya yang bermukim di Jakarta? Apakah kita semua dibiarkan tenggelam bersama kota Jakarta?

Apakah menyelamatkan perkantoran kepemerintahan lebih penting ketimbang menyelamatkan permukiman rakyat yang sudah telanjur bermukim di kota Jakarta yang akan tenggelam.

Habis manis sepah dibuang

Apakah setelah tersedia ibukota baru lantas pemerintah membiarkan ibukota lama tenggelam sesuai peribahasa habis manis sepah dibuang?

Apakah pemerintah berkenan menyediakan anggaran dana untuk dua proyek sekaligus yaitu proyek pembangunan ibukota baru sekaligus proyek penyelamatan ibukota lama?

Apalagi pemerintah sudah menghabiskan banyak dana untuk antara lain membangun jalur kereta cepat Jakarta-Bandung?

Apakah kebutuhan pemerintah pusat atas kantor baru mau pun keselamatan warga sama-sama akan terpenuhi? Apakah warga Jakarta akan dibiarkan ikut Jakarta tenggelam?

Alasan mustahil menyelamatkan kota dari ketertenggelaman jelas tidak benar sebab fakta membuktikan bahwa bangsa Belanda telah berhasil menyelamatkan kota-kota mereka dari tenggelam ditelan air laut.

Kota Venezia juga sedang gigih diperjuangkan pemerintah Italia agar jangan sampai tenggelam.

Mumpung sesuai ramalan Joe Biden masih ada waktu sepuluh tahun, Insya Allah sambil menunggu tiba saatnya Jakarta tenggelam segenap pertanyaan itu berkenan dipertimbangkan oleh pemerintah Indonesia yang sudah barang tentu pasti peduli atas nasib 10 juta rakyat Jakarta sesuai sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Merdeka!

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi