Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Menkes soal Vaksin Booster Berbayar Tahun Depan

Baca di App
Lihat Foto
PICTURE ALLIANCE/ROBBIN UTRECHT via DW INDONESIA
Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggulirkan rencana vaksin booster berbayar pada 2022.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, saat ini pihaknya masih menggodok rencana itu.

Ia menambahkan, vaksin Merah Putih masuk dalam program vaksin booster 2022.

"Ini masih sangat dinamis dan masih terus difinalkan, termasuk harga dan jenis vaksinnya. Tapi, yang pasti termasuk juga vaksin Merah Putih," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/9/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ramai Potensi Tsunami 28 Meter di Pacitan Jawa Timur, Ini Analisis BMKG

Penjelasan Menkes

Rencana pelaksanaan vaksin booster ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat dengan Komisi IX DPR yang digelar pada Senin (13/9/2021).

"Orang-orang bisa memilih vaksinnya apa, secara sama seperti beli obat di apotek, jadi ini akan kita buka pasarnya agar masyarakat bisa memilih membeli booster vaksin apa," ujar Budi.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (13/9/2021), Budi mengatakan bahwa jenis vaksin yang bakal digunakan pada program vaksinasi booster ini ditentukan dari jenis vaksin yang sudah mendapatkan emergency use authotenticaly (EUA) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Target vaksinasi booster

Selain itu, Budi memaparkan ada 93,7 juta orang yang ditargetkan dalam skema vaksinasi berbayar tersebut.

Ia menambahkan, pemerintah tetap menjamin vaksinasi booster yang biasanya ditanggung oleh APBN bagi masyarakat yang tergolong sebagai penerima bantuan iuran (PBI).

Vaksinasi yang biayanya ditanggung oleh APBN juga akan diberikan kepada anak-anak yang baru menginjak usia 12 tahun.

Untuk vaksinasi anak di bawah 12 tahun belum ada pengumuman lebih lanjut.

"Kita juga akan menyuntikkan anak-anak yang masuk ke umur 12 tahun, itu ada 4,4 juta. Nah itu disuntiknya dua kali, itu yang dibayari oleh negara, APBN," jelas Budi.

Baca juga: Daftar Kegiatan yang Wajib Pakai Aplikasi PeduliLindungi Sesuai Aturan Terbaru

PBPU III gratis vaksinasi

Tak hanya itu, pemerintah bakal mengalokasikan dana untuk vaksinasi bagi masyarakat yang termasuk pekerja bukan penerima upah kelas III (PBPU III) yang selama ini dibayar oleh pemerintah daerah.

"Nanti juga akan kita alokasikan dana bagi Pemda untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga untuk itu," imbuh dia.

Oleh karena itu, rencana penyelenggaraan vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster berbayar masih tahap belum final dan masih perlu dibahas lebih lanjut.

Negara yang akan melangsungkan vaksinasi booster

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/9/2021), ada beberapa negara yang yakin dengan perencanaan penyuntikkan vaksinasi booster untuk negaranya.

1. Singapura

Mengikuti langkah sejumlah negara, Singapura mengumumkan rencana pemberian booster vaksin Covid-19 untuk menghadapi wabah baru yang didorong oleh varian Delta.

Menurut para pejabat terkait pada Jumat (3/9/2021), hal ini dilakukan karena kasus Covid-19 di Singapura masih meningkat meskipun tingkat vaksinasi juga tinggi.

Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan bahwa komite ahli telah merekomendasikan dosis ketiga untuk orang berusia 60 tahun ke atas dan yang memiliki sistem kekebalan lemah.

2. Thailand

Pada bulan Juli silam, Thailand menjadi negara pertama di dunia yang mencampur vaksin buatan China dan vaksin yang dikembangkan Barat. Ini dilakukan menyusul lonjakan angka kasus dan kematian saat pemerintah mereka berjuang mengamankan pasokan vaksin.

Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan vaksin Covid-19 Sinovac yang diikuti oleh AstraZeneca menunjukkan tanda aman. Selain itu, kombinasi vaksin berhasil meningkatkan kekebalan di antara 1,5 juta warga pertama yang menerimanya.

Baca juga: Apa Itu Met Gala 2021? Ini 8 Hal yang Perlu Diketahui

3. Amerika Serikat

Presiden AS Joe Biden mendiskusikan dengan pakar penyakit menular pemerintah, Dr Anthony Fauci untuk mempercepat jangka waktu suntik booster vaksin Covid-18 dari yang sebelumnya 8 bulan sekali.

Bahkan pada Jumat (27/8/2021), Biden sedang mempertimbangkan untuk mensyaratkan penggunaan suntikan booster vaksin Covid-19 menjadi lebih cepat, yakni setiap 5 bulan sekali.

Suntikan booster vaksin Covid-19 untuk orang Amerika akan dimulai pada 20 September, sambil menunggu persetujuan dari FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan komite ahli luar CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit).

(Sumber: Kompas.com/Artika Rachmi Farmita, Ardito Ramadhan | Editor: Artika Rachmi Farmita, Icha Rastika)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi