Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Puluhan Monyet Geruduk Permukiman Warga di Kalsel, Ini Ceritanya

Baca di App
Lihat Foto
INSTAGRAM
Tangkapan layar video viral yang menampilkan gerombolan monyet menggeruduk pemukiman warga di daerah Kalimantan Selatan (Kalsel).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan gerombolan monyet menggeruduk permukiman warga di daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) viral di media sosial.

Video tersebut direkam oleh akun Instagram @nita.normala dan dibagikan ulang akun @habarbanuakalimantan, Senin (13/9/2021) siang.

"Kejadian baru saja jam 11 tadi Infonya rancak banar nang kaini. Habisan jar sampah dihambur nya atap pacahan dan belubangan dapatnya. Posisi : sungai sipai martapura," tulis @habarbanuakalimantan.

Dalam video, terlihat gerombolan monyet melompat dan berlari dari satu rumah ke rumah lainnya. Monyet-monyet tersebut tampak memanjat pagar hingga atap rumah warga.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada kolom komentar, akun @habarbanuakalimantan menuliskan lokasi kejadian terjadi di Kompleks Graha Anjung Mahatama, Desa Sungai Sipai, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel.

Baca juga: Viral, Video Ikan Berukuran Raksasa, Ikan Apa Sebenarnya?

Hingga hari ini Rabu (15/9/2021) pagi, video itu telah ditonton lebih dari 16.000 kali. 

Apa yang menyebabkan kawanan monyet menyambangi permukiman warga? 

 

Penjelasan perekam video

Saat dikonfirmasi, perekam video bernama Nita Normala mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (13/9/2021) pukul 11.00 Wita.

Ketika itu, Nita sedang asyik bermain dengan anak-anaknya di dalam rumah.

"Tiba-tiba ada suara berisik gitu dari luar, ternyata warik (monyet) serombongan keluar. Biasanya juga keluar wariknya, tapi enggak sebanyak itu," ujar dia kepada Kompas.com, Rabu (15/9/2021).

Ia menuturkan, gerombolan monyet itu datangnya dari hutan yang tepat berada di belakang kompleks tempat tinggalnya.

Namun, kata Nita, sejauh ini monyet-monyet tersebut tidak menyerang warga. Meski demikian, warga tetap berhati-hati saat gerombolan monyet datang.

"Biasanya setiap hari ada monyet yang datang, tapi enggak banyak, hanya beberapa ekor aja. (Kejadian) ini sudah dilaporkan ke RT," tandasnya.

Baca juga: Viral, Video Lumba-lumba Diangkut Motor di NTB, Bagaimana Ceritanya?

Kata BKSDA

Terkait viral video tersebut, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel Mahrus Aryadi mengatakan, pihaknya telah menerima informasi dan melakukan pengecekan ke lokasi tersebut

Dari hasil pengecekan lokasi, diketahui bahwa segerombolan monyet itu berjenis monyet ekor panjang dengan jumlah sekitar 20-30 ekor.

"Kehadiran monyet ke perumahan dipicu oleh perubahan tutupan lahan sebagai habitat alami yang sebagian besar telah berubah menjadi permukiman dan peruntukan lainnya," ujar Mahrus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/9/2021).

 

Mencari makan

Mahrus menjelaskan, segerombolan monyet itu datang ke permukiman warga tidak hanya untuk mencari makanan yang berasal dari pohon di pekarangan warga, tetapi juga mengais sisa makanan yang dibuang di tempat sampah.

Selain untuk mencari makan, monyet-monyet tersebut juga merusak barang milik warga, seperti pot tanaman dan atap rumah.

"Tim BKSDA Kalsel merencanakan membuat kandang jebak bersama masyarakat setempat untuk kemudian translokasi kera tersebut," jelasnya.

Baca juga: Keluh Warga Gunungkidul yang Lahan Pertaniannya Terus Dijarah Monyet

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi