Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Pesawat Rimbun Air PK-OTW yang Jatuh di Papua

Baca di App
Lihat Foto
repro bidik layar akun instagram @rimbunair
pesawat Rimbun Air PK-OTW
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pesawat Rimbun Air PK-OTW yang sempat hilang kontak di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, ditemukan dalam kondisi hancur.

Diberitakan Kompas.com, Rabu (15/9/2021) Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan mengatakan, pesawat ditemukan berada di ketinggian 2.400 meter dan berjarak 5-6 km dari Bandara Bilogai ke arah Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Sandi mengatakan, kondisi pesawat yang hancur itu diketahui berdasarkan pengamatan dari helikopter.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat TNI AU KT-1B Wong Bee yang Jatuh di Yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurutnya, dengan kondisi semacam itu, kru pesawat diduga tidak ada yang selamat dari peristiwa tersebut.

"Kondisi pesawatnya hancur, kecil kemungkinan selamat. Bagian kepala pesawatnya yang paling hancur," kata dia.

Sandi mengatakan, proses evakuasi korban akan dilakukan melalui jalur darat.

Untuk mengantisipasi adanya gangguan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang berada di wilayah tersebut, maka aparat keamanan akan didampingi oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat saat melakukan evakuasi.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat Kepresidenan yang Ganti Cat Merah Putih, Apa Kecanggihannya?

Spesifikasi pesawat Rimbun Air PK-OTW

Mengutip laman resmi Rimbun Air, disebutkan bahwa Rimbun Air PK-OTW adalah pesawat DHC-6-300 Twin Otter yang dikembangkan oleh perusahaan De Havilland Canada.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat CN235-220 RI yang Laris Dipesan Sejumlah Negara

Melansir BAE Systems, berikut spesifikasi pesawat DHC-6-300 Twin Otter:

  • Sumber tenaga: Dua mesin Pratt & Whitney PT6A-27A, 620 hp
  • Rentang: 19,8 meter 
  • Berat Maksimum: 5.669,9 kg
  • Kapasitas: Dua awak pesawat dan hingga 20 penumpang, tergantung tata letak kabin
  • Kecepatan maksimum: 337.9 km/jam
  • Jangkauan: 1.297,13 km dengan muatan 1.133,9 kg

Baca juga: Spesifikasi Pesawat AS P8 Poseidon di Misi Pencarian KRI Nanggala-402


Mengenal DHC-6 Twin Otter

Melansir Airliners, pesawat DHC-6-300 Twin Otter merupakan pesawat bertipe Short Takeoff and Landing (STOL) turboprop, yang biasa digunakan untuk penerbangan regional.

Twin Otter merupakan program pesawat komersial paling sukses yang pernah dikembangkan Kanada, dengan lebih dari 800 unit pesawat telah diproduksi.

Pengembangan Twin Otter dimulai pada Januari 1964 ketika De Havilland Canada mulai menggarap desain baru pesawat komuter STOL dengan mesin twin turboprop.

Baca juga: Mengintip Spesifikasi Maung Pindad Versi Sipil yang Akan Dijual Mulai Rp 600 Jutaan

Desain pesawat tersebut dirancang untuk mampu menampung tempat duduk antara 13 hingga 18 orang, dan berfungi sebagai alat transportasi serbaguna.

Pesawat baru ini diberi nama DHC-6 dan konstruksi prototipe dimulai pada November tahun itu, diikuti penerbangan pertama model itu pada 20 Mei 1965.

Setelah menerima sertifikasi pada pertengahan 1966, Twin Otter pertama mulai melayani kebutuhan Departemen Tanah Ontario di Kanada.

Baca juga: Mengintip Spesifikasi 4 Mobil Dinas Baru TNI AD

Tiga seri DHC-6 Twin Otter

Pesawat produksi pertama adalah Seri 100.

Fitur desain termasuk flap tepi trailing slot ganda dan aileron yang dapat bekerja secara bersamaan untuk meningkatkan kinerja STOL.

Dibandingkan dengan Seri 200 dan Seri 300-an yang lebih baru, Seri 100 dapat dibedakan dari bentuk moncongnya yang lebih pendek dan tumpul.

Tambahan utama Seri 200, yang diperkenalkan pada April 1968, adalah moncong yang diperpanjang, yang bersama dengan kompartemen penyimpanan yang dikonfigurasi ulang di kabin belakang, sangat meningkatkan area penyimpanan bagasi.

Baca juga: Spesifikasi Antonov AN 124-100, Pesawat Kargo Terbesar Kedua di Dunia yang Mendarat Perdana di Bandara Internasional Yogyakarta

Seri 300 diperkenalkan mulai pesawat produksi ke-231 pada 1969.

Pesawat ini tidak hanya menampilkan moncong yang lebih panjang, tetapi juga memperkenalkan mesin yang lebih bertenaga, sehingga memungkinkan peningkatan bobot lepas landas 450 kg (1.000lb) dan interior 20 kursi.

Produksi DHC-6 Twin Otter dihentikan pada akhir 1988.

Sebagai tambahan, terdapat enam unit DHC-6-300 dengan peningkatan performa yang dibuat pada pertengahan 1970-an. Semua model itu telah dilengkapi dengan alat ski dan pelampung.

Baca juga: Spesifikasi Jet Tempur F-15EX yang Akan Dibeli Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi