Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Monstera Memang Tanaman Mahal?

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/HUY PHAN
Monstera memiliki bentuk daun yang begitu unik.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Monstera variegata merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari.

Beberapa waktu lalu, seorang warga Solo, Sri Hastuti (41) mengaku membeli tanaman hias Monstera variegata seharga Rp 225 juta.

Kompas.com, Minggu (12/9/2021), memberitakan, Sri membeli tanaman tersebut dari pemilik tanaman hias Sri Rejeki Sekar Kedon, Karanganyar.

Tak lama setelah membeli Monstera variegata itu, ada seorang kolektor tanaman dari Jakarta yang menawarnya Rp 160 juta. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, Sri belum menyepakati harga tersebut.

"Masih belum saya kasihkan. Minta satu tanaman monstera ini Rp 250 juta," ujar Sri kepada Kompas.com.

Baca juga: Mengenal Monstera Variegata, Tanaman Hias yang Bisa Laku Ratusan Juta Rupiah

Apakah Monstera memang tanaman mahal dan harganya demikian tinggi?

Akademisi Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Taufan Alam mengatakan, Monstera merupakan tanaman yang diintroduksi dari hutan di Meksiko.

"Tanaman ini cukup unik karena bisa berubah warna pada beberapa bagian (daun dan batang)," ujar Taufan saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/9/2021).

Menurut dia, perubahan warna inilah yang menyebabkan Monstera menjadi mahal.

"Perubahan warna ini bisa secara tidak sengaja maupun disengaja. Hal ini karena perubahan faktor genetik dan lingkungan (biotik maupun abiotik)," lanjut dia.

Ia menyebutkan, dari faktor genetik karena mutasi gen. Biotik karena serangan hama dan penyakit. Sementara, abiotik karena merespons kekurangan air dan unsur hara tertentu.

Selain itu, kata Taufan, pemilik tanaman juga dapat mengatur warna tanaman sesuai keinginannya.

Salah satu caranya dengan pemupukan magnesium (Mg) dan zat besi (Fe), maka tanaman tersebut dapat berubah warna.

Mengapa tanaman bisa memiliki harga yang sangat mahal? Menurut Taufan, hal itu dipengaruhi beberapa hal, yaitu: 

Baca juga: Bingung Memilih, Anda Lebih Cocok Menanam Aglonema atau Monstera?

Tanaman hias jenis apa saja yang bernilai tinggi?

Taufan mengatakan, ada beberapa jenis tanaman yang memiliki nilai jual tinggi misalnya bonsai, anggrek, aglonema, kaktus, Monstera, dan lain-lain. 

Selain itu, jenis tanaman apa pun yang memiliki corak unik atau berwarna putih (variegata) juga menjadi faktor yang membuat harganya mahal.

"Ya varietas yang variegata pasti lebih mahal, karena munculnya warna yang berbeda. Warna ini muncul kalau dalam dunia akademisi tanaman hias bisa dilakukan dengan persilangan, mutasi, bioteknologi, atau pemurnian," jelas Taufan.

Agar tak tertipu tren, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apakah tanaman memang layak dijual atau dibeli dengan harga tinggi.

Pertama, lihat dari sisi tanaman dan karakteristik tanaman tersebut. Apakah tanaman lokal atau introduksi dari luar, kesehatan tanaman, dan tanyalah pada ahli (praktisi, akademisi, peneliti, dan lainnya) yang paham dengan tanaman tersebut.

Kedua, ketika membeli tanaman hias secara online, calon pembeli harus paham betul reputasi toko dan komentar-komentar dari pembeli di toko tersebut.

Seperti diberitakan Kompas.com, 26 Agustus 2021, Ketua Laboratorium Pengelolaan Lanskap dari Jurusan Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Hadi Susilo Arifin mengimbau kepada masyarakat untuk jeli dan skeptis dalam melihat suatu tren tanaman hias.

Jika ada orang yang menjual tanaman hias sampai dengan harga puluhan juta bahkan ratusan juta, maka perlu untuk mempertimbangkan, apakah layak jika tanaman itu diberi harga tinggi.

"Misalnya, tanaman monstera atau janda bolong, dia dinamakan janda bolong itu berasal dari kata 'rondo bolong', rondo itu artinya daun, jadi maknanya daun yang bolong," ujar Hadi.

Hadi mengatakan, tanaman janda bolong termasuk mudah untuk merawatnya, dan tidak memerlukan teknik tertentu.

"Sebenarnya kan tanaman itu makhluk hidup biasa, bisa dikembangbiakan, bisa diperbarui, di-stek atau dari batang anakan juga bisa tumbuh," lanjut dia.

Masyarakat juga perlu paham bagaimana tanaman yang hendak dipeliharanya itu tumbuh dan apakah memerlukan penanganan khusus atau tidak.

Jika suatu jenis tanaman betul-betul disukai, Hadi mengatakan, ada orang-orang yang memainkan emosional dan bermain di kalangan tertentu juga.

Artinya, suatu tanaman itu dapat dipopulerkan di kalangan yang tertentu saja, hingga membuat orang lain ikut-ikutan untuk membeli dengan harga berapa pun.

"Ya orang yang ikut-ikutan ini harusnya berpikir jernih, karena tanaman itu bisa di-stek ya, dipotong, ditanam sudah tumbuh lagi," ujar Hadi.

"Sayangnya, banyak orang enggak paham. Tahunya terima, beli bagus, senang, mahal ya tidak mengapa," lanjut dia.

Hal ini lah yang sebaiknya dihindari agar dapat bijak dalam memilih dan membeli tanaman hias.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi