Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 16 September 1932, Gandhi Mulai Aksi Mogok Makan

Baca di App
Lihat Foto
Gandhiserve.org/Wikipedia
Mahatma Gandhi sedang memintal kain. Foto ini diambil pada tahun 1920-an.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini 89 lalu, tepatnya 16 September 1932, Mahatma Gandhi memulai mogok makan di selnya, Penjara Yerwada, Pune.

Aksi mogok makan itu dilakukan sebagai bentuk protes kebijakan Pemerintah Inggris untuk memisahkan sistem pemilihan India berdasarkan kasta.

Melansir History, Gandhi bekerja sepanjang hidupnya untuk menyebarkan perlawanan pasifnya ke seluruh India dan dunia.

Pada 1920, konsep Gandhi tentang Satyagraha (menuntut kebenaran) membuatnya menjadi sosok yang sangat berpengaruh bagi jutaan pengikutnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandhi dipenjara oleh Pemerintah Inggris dari 1922-1924. Ia menarik diri dari aksi politik untuk sementara waktu selama tahun 1920-an.

Akan tetapi, ia kembali pada 1930 dengan kampanye pembangkangan sipil yang baru. Aksi ini kembali membawanya ke penjara, meski hanya sebentar.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tupac Shakur Meninggal Dunia akibat Luka Tembak

Pasalnya, Inggris membuat konsesi atas tuntutan Gandhi dan mengundangnya untuk mewakili Partai Kongres Nasional India pada konferensi meja bundar di London.

Setelah kembali ke India pada Januari 1932, Gandhi tidak membuang waktu untuk memulai kampanye pembangkangan sipil lainnya.

Untuk kesekian kalinya, Gandhi kemudian dipenjara karena aksi pembangkangan itu.

Mogok makan

Delapan bulan kemudian, Gandhi mengumumkan akan memulai "puasa sampai mati" untuk memprotes dukungan Inggris terhadap konstitusi India yang baru.

Konstitusi baru itu memberikan kasta terendah (kasta tak tersentuh) di India untuk memiliki representasi politik mereka sendiri dalam jangka waktu 70 tahun.

Bagi Gandhi, hal itu merupakan sebuah ketidakadilan. Ia tetap menganjurkan emansipasi tak tersentuh yang disebut Harijan atau "anak-anak Tuhan".

"Ini adalah kesempatan yang diberikan Tuhan dan telah datang kepada saya," kata Gandhi dari sel penjaranya di Yerovda.

Ia mengaku, aksinya merupakan pengorbanan terakhirnya kepada kelompok yang tertindas.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Tanjung Priok Renggut 24 Nyawa

Puasa enam harinya berakhir setelah Pemerintah Inggris menerima syarat-syarat utama penyelesaian antara kasta yang lebih tinggi India dan kasta tak tersentuh yang membalikkan keputusan pemisahan.

Saat India perlahan bergerak menuju kemerdekaan, pengaruh Gandhi terus tumbuh.

Gandhi sadar, mogok makan sebagai metode perlawanan membuat Pemerintah Inggris tidak akan mampu menahan tekanan dari perhatian publik terhadapnya.

Pada 12 Januari 1948, Gandhi melakukan puasa terakhirnya di New Delhi untuk membujuk umat Hindu dan Muslim di kota itu agar bekerja menuju perdamaian.

Pada 30 Januari 1948, kurang dari dua minggu setelah mengakhiri aksi mogok makannya, Gandhi dibunuh oleh seorang ekstremis Hindu dalam perjalanannya ke pertemuan doa malam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi