Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 16 September: Kuba Minta Pengakuan WHO untuk Vaksin Buatannya

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/REUTERS/ALEXANDRE MENEGHINI
Warga berseru mengecam pemerintah dalam aksi protes menentang dan mendukung pemerintah, ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Havana, Kuba, Minggu (11/7/2021).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Perkembangan virus corona, Kamis (16/9/2021), menunjukkan kasus Covid-19 masih terus bertambah. 

Hingga kini, negara-negara masih berjuang mengatasi pandemi.  

Mengutip data Worldometers, hingga pagi ini, jumlah kasus infeksi virus corona di dunia sebanyak 227.162.287.

Dari angka itu, sebanyak 4.671.602 orang meninggal dunia, dan 203.830.208 orang sembuh.

Berikut ini 10 negara dengan kasus terbanyak di dunia:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

  1. Amerika Serikat: 42.442.985 kasus, 684.731 meninggal dunia, dan 32.245.926 sembuh
  2. India: 33.345.873 kasus, 443.960 meninggal dunia, dan 32.552.990 sembuh
  3. Brazil: 21.034.610 kasus, 588.597 meninggal dunia, dan 20.108.417 sembuh
  4. Inggris: 7.312.683 kasus, 134.647 meninggal dunia, dan 5.878.889 sembuh
  5. Rusia: 7.194.926 kasus, 195.041 meninggal dunia, dan 6.435.072 sembuh
  6. Perancis: 6.926.604 kasus, 115.829 meninggal dunia, dan 6.577.269 sembuh
  7. Turki: 6.738.890 kasus, 60.641 meninggal dunia, dan 6.230.441 sembuh
  8. Iran: 5.360.387 kasus, 115.619 meninggal dunia, dan 4.654.558 sembuh
  9. Argentina: 5.232.358 kasus, 113.969 meninggal dunia, dan 5.083.060 sembuh
  10. Kolumbia: 4.934.568 kasus, 125.753 meninggal dunia, dan 4.772.899 sembuh.

Kuba

Kuba meminta 3 vaksin Covid-19 buatan negaranya mendapatkan persetujuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Permintaan tersebut dilakukan saat Kuba memulai penyuntikan vaksin secara massal termasuk kepada balita.

Saat ini, Kuba menggunakan vaksin lokal dan menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tercepat di dunia.

Adapun vaksin lokal yang digunakan yakni Abdala, Soberana-2, dan Soberana Plus.

Seluruh vaksin tersebut telah disetujui digunakan untuk penggunaan darurat oleh regulator kesehatan di negara itu, ketika terjadi lonjakan kasus Covid-19 dengan varian Delta.

Kuba merupakan satu-satunya negara di Karibia yang mengembangkan vaksinnya sendiri.

Lebih dari 65 persen orang di Kuba telah disuntik satu suntikan. Sementara, 37 persen sudah mendapatkan 3 kali suntikan.

Negara ini mengklaim vaksinnya memiliki kemanjuran di atas 90 persen.

Adapun kampanye vaksinasi negara itu telah digalakkan termasuk untuk balita yang akan mulai mendapatkan suntikan pertama pada Kamis (16/9/2021).

Dikutip dari Reuters, Pejabat Kementerian Kesehatan Masyarakat Kuba, dokter Maria Elena Soto, mengatakan, penyuntikan untuk anak usia 6 tahun yang dilakukan di negaranya merupakan yang pertama di dunia. 

China

China memberlakukan sejumlah pembatasan ketat saat kasus di negara itu melonjak.

Negara itu juga melakukan pengujian massal di kota-kota di sepanjang pantai timur, Rabu (15/9/2021).

Dikutip dari Wasshington Post, pengujian massal tersebut telah ditempatkan di stasiun tol di sekitar Putian, Provisi Fujian.

Adapun Kota Xiamen dan Quanzhou yang berdektan dengan Putian, saat ini juga telah membatasi perjalanan karena penyebaran varian Delta di wilayah itu.

Komisi Kesehatan Nasional China menyebutkan, ada tambahan 50 kasus yang didiagnosis di sejumlah negara bagian Fujian. 

Amerika Serikat

Amerika Serikat tengah menunggu tinjauan dari Food and Drug Administrtion (FDA) soal apakah suntikan booster bisa dilakukan.

Sementara, Pfizer menyebutkan, berdasarkan data dari Amerika Serikat dan Israel, kemanjuran vaksin Covid-19 berkurang seiring waktu.

Perusahaan tersebut juga menyatakan bahwa dosis booster aman dan efektif untuk menangkal varian baru.

Menurut Pfizer, data dari Israel menunjukkan, booster diperlukan untuk disuntikkan dalam waktu setelah enam bulan penyuntikan dosis kedua.

Namun, FDA memperingatkan, penelitian-penelitian yang ada saat ini masih bias terkait kapan suntikan sebaiknya dilakukan.

“Ada banyak studi yang berpotensi relevan, tetapi FDA belum secara independen meninjau atau memverifikasi data yang mendasari atau kesimpulannya,” ujar peninjau FDA dikutip dari Washinton Post.

Italia

Italia akan mensyaratkan penggunaan sertifikat digital atau bukti kertas vaksin sebagai syarat bekerja untuk para pekerja.

Italia menjadi negara pertama di Eropa yang melakukan itu sebagai upaya mempercepat vaksinasi.

Dikutip dari Reuters, awalnya sertifikat tersebut untuk syarat perjalanan saja, namun sekarang juga dipakai untuk mengakses tempat-tempat publik.

Perancis

Reuters, memberitakan, panti jompo di Perancis kini menghadapi krisis baru karena ketidakpatuhan para stafnya untuk divaksinasi.

Hal ini membuat panti jompo di Perancis kekurangan staf untuk merawat penghuni panti.

Pada Rabu (15/9/2021), Perancis memandatkan agar mereka yang bekerja di panti jompo mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Di bawah aturan yang baru, semua pekerja di sektor perawatan kesehatan, perawatan rumah, asisten rumah tangga maupun teknisi perawatan darurat harus divaksin pada 15 September 2021.

"Kami merasa seperti sedang hidup melalui gelombang ketiga, tetapi kali ini adalah gelombang sumber daya manusia," kata Emmanuel Chignon, salah seorang petugas panti jompo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi