Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Lebih Ganas dari Varian Delta, seperti Apa Karakteristik Varian Mu?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Lightspring
Ilustrasi varian Mu masuk dalam daftar Variant of Interest WHO. Varian Mu berasal dari Kolombia, dan varian virus corona baru ini teridentifikasi pertama kali pada Januari 2021.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Varian Mu kini menjadi perhatian karena di banyak negara mulai ditemukan kasus Covid-19 dengan varian ini.

Varian Mu pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari 2021.

Temuan varian baru ini menjadi kekhawatiran baru setelah sebelumnya terjadi lonjakan kasus Covid-19 di banyak negara karena varian Delta.

Varian Mu, yang masuk ke dalam kategori Variant of Interest (VOI) ini, bahkan telah terdeteksi di 49 negara.

Dalam buletin mingguan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebutkan bahwa varian tersebut memiliki kemampuan lebih tahan terhadap vaksin, seperti halnya varian Beta.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, butuh penelitian lebih lanjut untuk varian Mu.

Baca juga: Covid-19 Varian Mu Terdeteksi di 48 Negara, Bagaimana di Indonesia?

Seperti apa karakteristik varian Mu?

Karakteristik varian Mu

Diberitakan Kompas.com, penelitian terbaru menemukan potensi varian Mu lebih menular berasal dari 17 mutasi. Hal ini terkait dengan tingkat penularan.

Varian Mu disebut mampu menghindari antibodi yang dihasilkan oleh vaksin Covid-19.

"Pelepasan kekebalan berarti bahwa virus cenderung tidak dapat dideteksi oleh sistem kekebalan tubuh," kata Associate Chair of Medicine di Staten Island University Hospital, New York, Theodore Strange.

"Virus itu entah bagaimana cukup pintar untuk mengetahuinya, sehingga mengubah kodenya sedikit agar tubuh tidak dapat mendeteksinya," lanjut dia.

Menurut Theodore, ketika vaksin telah disuntikkan atau seseorang pernah terinfeksi virus, tubuh akan membuat antibodi yang mampu melawan ketika virus itu muncul kembali.

Sementara itu, WHO juga menyebut varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan.

Meski demikian, laporan tersebut masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut.

Data awal menunjukkan, varian Mu mungkin dapat menghindari pertahanan kekebalan dengan cara yang mirip dengan varian Beta.

Baca juga: Virus Corona Varian Mu Termasuk Variant of Interest, Apa Bedanya dengan Varian of Concern seperti Delta?

Penilaian risiko varian Mu yang dirilis oleh PHE padaa Agustus 2021 menunjukkan, varian tersebut setidaknya sama resistennya dengan varian Beta terhadap kekebalan yang timbul dari vaksinasi.

Akan tetapi, bukti lebih banyak masih diperlukan dari penelitian laboratorium lain dan kasus varian Mu di berbagai negara.

Bagian dari kekhawatiran lain tentang varian Mu adalah mutasi tertentu yang dibawanya.

Dari pantauan WHO, prevalensi varian Mu sementara masih rendah di seluruh dunia.

Varian Mu hanya menyebabkan kurang dari 0,1 persen infeksi Covid-19 secara global, 39 persen di Kolombia, dan 13 persen di Ekuador.

Berdasarkan hasil whole genome sequencing, hingga saat ini, varian Mu belum ditemukan di Indonesia.

Namun, pemerintah terus berupaya untuk mencegah masuknya varian Mu, dengan cara memperketat syarat perjalan internasional.

Baca juga: WHO Pantau Varian Mu Covid-19, Apakah Sudah Terdeteksi di Indonesia?

(Sumber: Kompas.com (Dandy Bayu Bramasta/Rosy Dewi Arianti Saptoyo | Editor: Sari Hardiyanto|Rendika Ferri Kurniawan))

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi