Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosis 1 Disuntik CoronaVac, Dosis 2 Vaksin Covid-19 Bio Farma, Apakah Sama?

Baca di App
Lihat Foto
FACEBOOK
Tangkapan layar unggahan riwayat pemberian vaksin Covid-19. Dosis pertama mendapat vaksin CoronaVac, dan dosis kedua disuntik Vaksin Covid-19 Bio Farma. Apakah keduanya sama?
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Di media sosial, ramai unggahan seorang pengguna yang membagikan pengalamannya mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 CoronaVac, dan vaksin Covid-19 Bio Farma untuk dosis kedua.

Unggahan yang dibagikan melalui media sosial Facebook ini ramai karena pengunggah menanyakan apakah dua vaksin yang diterimanya sama atau tidak, karena namanya berbeda. 

"Mohon info, apakah ini nama vaksin yang sama? Dan apakah vaksin tahap pertama memang beda dengan tahap kedua?," demikian narasi yang dituliskannya, bersama foto keterangan vaksin yang diterimanya.

Baca juga: Beredar di Medsos, Benarkah Biaya Pasien Covid-19 Tak Ditanggung Kemenkes Per 1 Oktober?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah CoronaVac dan vaksin Covid-19 Bio Farma merupakan produk vaksin yang sama?

Penjelasan Bio Farma

Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, CoronaVac dan vaksin Covid-19 Bio Farma adalah vaksin Sinovac.

Bambang menjelaskan, vaksin Covid-19 yang didatangkan Sinovac ada dua jenis, yakni dalam bentuk bulk dan produk jadi.

"Yang bentuk bulk diproses di Bio Farma menjadi produk jadi, kemudian diberi nama vaksin Covid-19 Bio Farma," kata Bambang, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/9/2021).

Sementara, vaksin Sinovac yang didatangkan dalam bentuk produk jadi diberi nama CoronaVac.

Meski namanya berbeda, Bambang memastikan, CoronaVac dan Vaksin Covid-19 Bio Farma memiliki kandungan yang sama.

"Isinya sama saja. Kedua nama tersebut didaftarkan di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," ujar dia.

Baca juga: Viral, Video Polantas Disebut Dorong Pengendara Motor hingga Jatuh, Ini Ceritanya

Daftar vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia

Selain Sinovac, berikut 7 vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia seperti diberitakan Kompas.com, 10 September 2021:

1. Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca atau Oxford-AstraZeneca merupakan vaksin yang diproduksi biofarmasi asal Inggris bekerja sama dengan Universitas Oxford.

Vaksin ini bertipe viral vector, memanfaatkan adenovirus simpanse yang sudah dilemahkan, untuk mengantarkan protein spike dari Covid-19 ke dalam sel tubuh sehingga memicu pembentukan antibodi.

2. Vaksin Pfizer-BioNTech

Vaksin Pfizer-BioNTech merupakan kolaborasi antara perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, dengan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), Pfizer.

Terkait pembuatannya, vaksin ini berbasis messenger RNA (mRNA) atau vaksin asam nuklea.

Vaksin ini menggunakan materi genetik, yaitu protein spike dari Covid-19, yang dimanfaatkan untuk memberikan instruksi kepada sel tubuh agar membentuk antibodi.

3. Vaksin Moderna

Vaksin Moderna diproduksi oleh perusahaan bioteknologi asal AS.

Baca juga: Sertifikat Vaksin Luar Negeri Bisa untuk Syarat Masuki Fasilitas Umum

Vaksin ini dibuat berbasis mRNA, dengan menggunakan materi genetik untuk memberikan stimulus kepada sel tubuh agar membentuk antibodi.

Vaksin Moderna diberikan dalam dua kali suntikan dan menurut penelitian mempunyai efikasi atau kemanjuran sekitar 95 persen.

4. Vaksin Sinopharm

Vaksin Covid-19 Sinopharm dikembangkan oleh perusahaan farmasi China, Sinopharm China Nationel Pharmaceutical.

Vaksin ini dapat diberikan untuk kelompok usia 18 tahun hingga lanjut usia, dengan efikasi sebesar 78 persen.

Vaksin Sinopharm diberikan dalam dua dosis, dengan selang waktu 21-28 hari.

5. Vaksin Johnson & Johnson

Vaksin Johnson & Johnson disetujui digunakan di Indonesia yang ditujukan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas.

Vaksin ini diberikan dalam sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 ml secara intramascular.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Luar Negeri, Bagaimana Cara Verifikasi di PeduliLindungi?

Dilansir dari setkab.go.id, 7 September 2021, efikasi vaksin ini 67,2 persen untuk mencegah semua gejala dan 66,1 persen untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat.

6. Vaksin CanSino

Vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology mempunyai merek dagang Convidecia.

Vaksin ini menggunakan platform adenovirus (Ad5), yang disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius.

7. Vaksin Sputnik V

Vaksin asal Rusia yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology ini mempunyai nama lain Gam-COVID-Vac.

Vaksin ini bertipe vaksin viral vector, yang memanfaatkan adenovirus non-aktif untuk mengantarkan protein spike dari Covid-19 ke dalam sel tubuh, sehingga memicu pembentukan antibodi.

Baca juga: Pernyataan Menkes soal Vaksin Booster Berbayar Tahun Depan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi