Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Pilih Jurusan? Mahasiswa Berprestasi UNS Ini Bagikan Tips

Baca di App
Lihat Foto
DOK.Laman UNS
Mahasiswa Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Nugroho Hasan.
|
Editor: Artika Rachmi Farmita

KOMPAS.com - Salah pilih jurusan saat menempuh pendidikan tinggi mungkin sedang atau pernah Anda alami. Namun bukan berarti kondisi tersebut membuat seseorang kehilangan semangat.

Memang, hal itu bisa dihindari dengan mempersiapkan diri sedini mungkin yakni sejak duduk di bangku SMA/SMK.

Sebaliknya, bagaimana jika sudah terlanjur mengenyam bangku perkuliahan dan waktu tak bisa diputar ulang?

Tenang, kamu tidak sendirian. Hal itu juga dialami oleh seorang mahasiswa Program Studi (Prodi) Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta angkatan 2018, bernama Nugroho Hasan.

Dilansir dari laman UNS, Jumat (10/9/2021), Hasan berasal dari Kabupaten Magelang. Meski salah pilih jurusan, dia tetap bisa menorehkan sejarah dengan menjadi mahasiswa berprestasi di UNS.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasan, begitu sapaannya, tetap memupuk asa dengan menorehkan prestasi di berbagai lomba esai. Mulai lomba esai nasional dan internasional sebanyak tiga kali, juara lomba poster tingkat nasional satu kali, hingga lomba projek nasional sebanyak dua kali.

Hal ini mengantarkannya sebagai Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) FP UNS. Selain itu, ia juga dinobatkan sebagai pemenang kedua ajang Mawapres tingkat universitas.

"Tidak perlu lebih baik dari orang lain, tapi menjadi lebih daripada yang dibayangkan," ucap mahasiswa yang bercita-cita menjadi seorang dosen ini.

Salah pilih jurusan karena tak diterima teknik

Awalnya, ia menjatuhkan hati pada bidang teknik. Namun, karena tidak diterima pada jurusan teknik, sesuai arahan orang tuanya, ia mengambil jurusan PKP.

Menurutnya, dulu ia ingin masuk teknik tapi dari SBMPTN dan jalur mandiri tidak diterima di teknik. Kemudian, disarankan orang tua untuk masuk ke pertanian.

Di jalur Mandiri UNS, dia search pertanian adanya Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. Dia juga tidak tahu kalau di FP ada Jurusan Agroteknologi, Agribisnis, Ilmu Tanah, ITP, dan Peternakan.

"Ya sudah, akhirnya keterima di PKP dengan terpaksa. Tapi, ternyata ketika dijalani kok sesuai dengan passion saya ya untuk sering ke lapangan dan bersama masyarakat. Dari situlah muncul rasa keinginan lebih untuk belajar di PKP," terangnya.

Jika kamu salah satu mahasiswa yang kini merasa salah memilih jurusan, Hasan ingin berbagi sejumlah tips untuk mengatasinya.

1. Jangan bolos

Merasa salah ambil jurusan bisa menimbulkan perasaan enggan bahkan tidak suka. Meski begitu, lari dari masalah juga bukan jalan keluar.

"Jalani saja dulu kuliahnya, jangan bolos. Intinya masuk," saran Hasan. Sebagai kompensasi, carilah bentuk aktivitas di kampus yang positif seperti organisasi, lomba, dan lainnya.

2. Cari mentor akademik

Satu hal yang perlu diingat; kuliah itu dibayarin orang tua yang pastinya nggak murah.

Untuk memuluskan perkuliahan setidaknya agar sampai lulus kelak, Hasan menyarankan agar kalian mencari mentor di kampus sebagai pengingat dan memberi arahan ke depan.

Hasan mengenang saat-saat ia berjuang pada semester enam lalu. Ia mengambil sejumlah 34 Satuan Kredit Semester (SKS).  "Awal mulanya itu ada program MBKM namanya Permata Merdeka. Nah, ini masa pandemi juga, tentunya kuliahnya pasti juga online. Makanya, coba ikut buat nambah temen dan skill dari universitas lain, barangkali berbeda," tuturnya.

Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) merupakan Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara yang bertujuan membekali mahasiswa dengan komptensi di bidangnya melalui pengambilan mata kuliah di PTN mitra.

Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (PERMATA) MERDEKA, memberikan kesempatan kepada mahasiswa pada semester genap ini untuk mengambil hingga 21 SKS secara daring di sekitar 42 universitas terbaik di seluruh Indonesia.

Baca juga: Nadiem: Program Kampus Merdeka Bantu Mahasiswa Kembangkan Potensi

Dari program ini Hasan mengambil beberapa mata kuliah di universitas selain UNS, antara lain:

  • E-Marketing di Universitas Airlangga
  • Family Business di Universitas Brawijaya
  • Pertanian Perkotaan di UPN Veteran Jawa Timur
  • Manajemen Pemerintahan dan Pembangunan Desa di Universitas Jenderal Soedirman

Strateginya memilih 4 mata kuliah tersebut ialah untuk menambah pengalaman (skill) dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).

Strategi ini bukannya tanpa risiko. Awalnya Hasan merasa kewalahan akibat banyaknya SKS yang ia ambil. Sebab, mata kuliah yang diambil bertabrakan sering bertabrakan dengan jadwal kegiatan yang lain.

Untuk menyiasatinya, mau tak mau Hasan harus segera beradaptasi dengan membiasakan diri  mengerjakan beberapa hal dalam satu waktu alias multitasking. Ia bersyukur akhirnya terbiasa, termasuk membuat jadwal kegiatan agar lebih tertata.

3. Aktif berorganisasi

Tak hanya menggeluti prestasi akademik, Hasan juga aktif dalam berorganisasi. Ia pernah menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (HM Pelita) FP UNS, ketua di Rumah Kepemimpinan (RK) Surakarta, dan pernah aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM UNS).

Hasan belakangan menyadari bahwa ia menekuni bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Pembangunan karena di sanalah jiwanya berada.

"Ternyata baru nemu kalau itu passion pas kuliah. Ketika kita bisa membantu masyarakat berdaya, hukum alam akan bergerak untuk memberdayakan kita entah melalui siapa," kata dia.

Baca juga: Ini Cerita Hasan, Mahasiswa Berprestasi UNS yang Salah Pilih Jurusan

4. Jalani kuliah dengan hati senang

Dengan segala pencapaian yang ia dapat, Hasan merasa bersyukur dapat mengenyam pendidikan di UNS, di Kampus Benteng Pancasila ini, ia menemukan hasratnya.

"Pesan untuk teman-teman UNS, jalani kuliah di UNS dengan senang. Jangan merasa sulit di sini karena banyak jalan terbuka ketika kita berusaha," tandas Hasan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Albertus Adit)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi