KOMPAS.com - Hampir semua orang pasti pernah mengalami kesemutan. Seperti yang diketahui, kesemutan adalah sensasi mati rasa, sakit seperti ditusuk jarum, merinding, atau geli di suatu bagian tubuh.
Kesemutan seringkali terjadi di bagian tangan, kaki, pundak, atau bagian tubuh lainnya.
Kesemutan dalam bidang medis disebut paresthesia. Kondisi ini dibagi menjadi dua jenis, yakni kesemutan sementara dan kesemutan berkepanjangan.
Seperti namanya, kesemutan sementara hanya berlangsung dalam waktu yang relatif sebentar. Kondisi ini terjadi akibat adanya tekanan pada saraf suatu bagian tubuh dalam waktu yang cukup lama.
Sementara itu, kesemutan berkepanjangan biasanya terjadi berulang kali dalam kurun waktu yang lama.
Baca juga: Penyakit yang Rawan Menyerang Usia 40 Tahun
Oleh sebab itu, kesemutan sementara perlu ditangani secara medis, sebab hal itu bisa jadi tanda gejala penyakit tertentu.
Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (22/9/2020), berikut ini 8 penyakit yang ditandai dengan gejala kesemutan:
1. Diabetes
Dilansir dari WebMD melalui KOMPAS.com, kesemutan juga bisa menjadi tanda seseorang mengidap penyakit diabetes.
Pada penyakit neuropati diabetes, kesemutan umumnya muncul dari kedua telapak kaki, naik ke seluruh kaki, menjalar ke lengan, sampai ke kedua telapak tangan.
2. Penyakit sistemik
Kesemutan juga bisa jadi tanda munculnya penyakit sistemik, seperti gangguan ginjal, penyakit hati, kerusakan pembuluh darah, atau penyakit darah.
Baca juga: 8 Penyakit Hewan Peliharaan yang Bisa Menular ke Tubuh Kita
Beberapa gangguan pada jaringan ikat, peradangan kronis, kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroid), kanker dan tumor yang menyerang saraf juga bisa memicu kesemutan.
3. Mengonsumsi alkohol berlebihan
Minum minuman beralkohol terlalu banyak juga dapat menyebabkan kesemutan berkepanjangan.
Peminum alkohol biasanya kekurangan tiamin yang menyebabkan gangguan saraf neuropati perifer. Selain itu, minum minuman alkohol berlebihan juga dapat menyebabkan kerusakan saraf atau gangguan neuropati alkoholik.
4. Sindrom saraf terjepit
Penyebab sering kesemutan lainnya juga bisa dipicu penyakit sindrom saraf terjepit. Beberapa gangguan saraf terjepit, seperti sindrom carpal tunnel dan kelumpuhan saraf dapat menyebabkan kaki dan tangan sering kesemutan.
5. Cedera saraf
Kesemutan bisa menjadi tanda adanya masalah atau cedera saraf. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh banyak hal, mulai dari saraf kejepit, saraf rusak, hingga saraf hancur.
Baca juga: Waspadai, Ini Penyakit yang Rentan Muncul Memasuki Musim Kemarau
Jika mengalami hal ini, cara yang paling tepat untuk mengatasinya adalah dengan konsultasi kepada dokter. Dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik, merekomendasikan tes darah, CT scan, MRI, serta biopsi saraf.
6. Infeksi
Kaki, tangan, atau bagian tubuh lainnya yang mengalami kesemutan bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi virus atau bakteri.
Lyme, herpes, cytomegalovirus, Epstein-Barr, dan HIV/AIDS adalah contoh penyakit akibat infeksi virus atau bakteri yang membuat pengidapnya seringkali merasakan sensasi kesemutan.
7. Penyakit autoimun
Kesemutan juga bisa jadi tanda penyakit autoimun. Penyakit ini memang dapat menyebabkan peradangan kronis.
Beberapa penyakit autoimun yang menimbulkan gejala sering kesemutan di antaranya sindrom Guillain-Barre, lupus, dan rheumatoid arthritis.
Baca juga: 5 Penyakit yang Awalnya Pandemi Kini Jadi Endemi
8. Kekurangan atau kelebihan vitamin tertentu
Mengonsumsi vitamin dalam dosis yang tidak tepat juga bisa menyebabkan tubuh sering mengalami kesemutan.
Vitamin E, B1, B6, B12, dan niasin sangat penting untuk menunjang kesehatan saraf. Akan tetapi, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia pernisiosa, penyebab penting dari gangguan saraf neuropati perifer.
Sumber: KOMPAS.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.