Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolesterol Tinggi: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/NELZAJAMAL
Ilustrasi kolesterol jahat.
|
Editor: Maya Citra Rosa

KOMPAS.com - Kolesterol tinggi sebaiknya perlu untuk dikenali lebih dini dari penyebab, gejala dan cara mengobati.

Hal ini agar tubuh terhindar dari komplikasi berbahaya dikemudian hari.

Pada kondisi normal, kolesterol sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh agar tubuh dapat berfungsi secara sehat.

Namun, kadar kolesterol jahat (LDL) yang berlebih dalam tubuh yang meningkat tinggi, dapat berisiko terjadinya serangan jantung, stroke dan masalah kesehatan lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab kolesterol tinggi

Penyebab utama kolesterol tinggi atau hiperkolesterol adalah berhubungan dengan gaya hidup yang tidak sehat.

Kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak atau kolesterol tinggi dapat menjadi faktor terjadinya banyak penyakit.

Faktor risiko kolesterol tinggi adalah:

Baca juga: 6 Penyebab Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai

  1. Obesitas atau kegemukan
  2. Minum minuman yang mengandung alkohol secara berlebihan
  3. Kurang olahraga
  4. Gaya hidup yang inaktif (sedentary)
  5. Memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti penyakit kencing manis, kelainan kelenjar tiroid, kelainan polisistik ovarium pada wanita, kelainan atau gangguan pada ginjal, kehamilan dan kondisi lain pada wanita yang bisa meningkatkan kadar hormon wanita
  6. Konsumsi obat-obatan tertentu, misalnya pil kontrasepsi, diuretik (melancarkan kencing), obat penurun tekanan darah, dan beberapa obat yang dipakai untuk mengobati depresi.
  7. Keturunan

Gejala kolesterol tinggi

Gejala atau tanda kolesterol tinggi tidak spesifik, dan belum tentu dirasakan oleh semua orang.

Pada banyak kasus, kolesterol tinggi sering tidak menunjukkan gejala khusus hingga timbulnya komplikasi seperti penyakit jantung atau stroke.

Meski demikian, beberapa kondisi berikut ini perlu diwaspadai sebagai gejala kolesterol tinggi:

Mudah lelah

Gejala kolesterol tinggi biasanya dimulai dengan rasa cepat lelah.

Berdasarkan buku Mengenali Keluhan Anda:Info Kesehatan Umum untuk Pasien (2013) oleh Dr.Ayustawati,PhD, hal ini bisa terjadi sebagai dampak munculnya plak di pembuluh darah akibat kadar kolesterol tinggi, sehingga berkurangnya aliran darah ke jaringan tubuh.

Sering mengantuk

Mengantuk juga menjadi salah satu dampak tidak langsung dari kolesterol tinggi dan adanya sumbatan pada pembuluh darah.

Sering mengantuk juga dikaitkan dengan kurangnya asupan aliran darah yang membawa oksigen ke otak.

Nyeri di bagian kaki

Baca juga: Mengapa Kolesterol Tinggi Perlu Diwaspadai?

Adanya nyeri kaki bisa menjadi gejala kolesterol tinggi lainnya. Hal ini serupa dengan asal usul rasa lelah dan penumpukkan plak yang terjadi pada pembuluh darah di kaki mengakibatkan kolesterol tinggi.

Sehingga dapat menyebabkan rasa sakit atau nyeri pada bagian kaki.

Pegal pada tengkuk

Melansir Buku Ramuan Herbal Penurun Kolesterol (2008) oleh Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma, meski bisa disebabkan oleh banyak hal, tengkuk terasa pegal-pegal pada kenyatannya bisa menjadi tanda kolesterol tinggi.

Kondisi ini dikaitkan dengan penumpukan plak di pembuluh darah pada area leher. Penumpukan plak akibat kolesterol tinggi tersebut dapat menghalangi aliran darah yang ada di leher dan menuju ke otak.

Nyeri di dada

Penumpukan plak akibat kadar kolesterol tinggi juga bisa terjadi pada pembuluh darah jantung.

Jika hal tersebut terjadi, pengidap kolesterol tinggi bisa mengalami gejala nyeri dada.

Kondisi inilah yang menjadi awal mula terjadinya penyakit jantung atau serangan jantung sebagai komplikasi dari kolesterol tinggi.

Xanthomata (penumpukan kolesterol)

Kolesterol tinggi juga ditandai dengan xanthomata atau penumpukan kolesterol yang terlihat dalam jaringan tubuh terutama di kulit dan urat.

Xanthomata bisa merupakan pembengkakan berbentuk bulat dan berwarna kekuningan.

Xanthelasma

Gejala kolesterol tinggi juga terdapat dalam darah dengan ditandai xanthelasma yaitu bercak-bercak kuning di bawah kelopak mata.

Penumpukan kolesterol di urat

Orang yang memiliki kadar kolesterol karena faktor genetik biasanya akan muncul penumpukan kolesterol yang terlihat jelas di kulit seperti gumpalan separuh biji kacang, bisa dilihat dan dirasakan pada urat dekat buku jari.

Kolesterol tinggi tidak memiliki gejala spesifik, sehingga untuk mengetahui secara jelas, satu-satunya cara adalah dengan tes darah, apakah ada kolesterol tinggi atau normal.

Baca juga: Mudah Lelah dan Mengantuk Tanda Kolesterol Tinggi, Ini Cara Turunkannya

Pengobatan kolesterol tinggi

Jika kadar kolesterol pasien tidak kunjung turun meski sudah melakukan perubahan gaya hidup, dokter biasanya menyarankan pasien untuk mengonsumsi obat-obatan.

Penggunaan obat kolesterol harus dilakukan dengan resep dan anjuran dari dokter.

Dokter akan menentukan jenis obat yang sesuai untuk Anda.

Berikut beberapa jenis obat untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi:

Statin

Statin adalah obat yang dapat menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik atau HDL.

Sejumlah studi juga menunjukkan bahwa konsumsi statin mampu menurunkan peluang terjadinya serangan jantung.

Contoh obat golongan statin yang bisa diresepkan meliputi: Simvastatin, Atorvastatin, Fluvastatin, Lovastatin, Pitavastation, Pravastatin, dan Rosuvastatin calcium.

Niacin

Salah satu obat kolesterol yang efektif untuk menurunkan kolesterol LDL dan menaikkan kolesterol HDL.

Obat ini adalah nama kimia dari vitamin B. Selain ditemukan pada makanan, niacin juga tersedia dalam dosis tinggi yang digunakan untuk pengobatan kolesterol.

Resin

Resin atau bile acid resin bekerja di dalam usus untuk membantu pembuangan kolesterol dari dalam tubuh.

Senyawa dari obat ini dapat menempel pada cairan empedu agar cairan ini tidak terserap kembali ke hati.

Obat kolesterol yang termasuk jenis resin meliputi Cholestyramine, Colesevelam, dan Colestipol.

Fibrate

Baca juga: 4 Penyebab Kolesterol Tinggi, Tak Cuma Makanan

Fibrate dapat menurunkan trigliserida dan meningkatkan kadar HDL.

Obat-obatan ini tidak efektif dalam menurunkan kolesterol LDL. Namun, jika pasien memiliki kadar trigliserida yang tinggi atau HDL yang rendah, dokter mungkin akan menggabungkan fibrates dengan statin.

Kombinasi ini dapat menurunkan kolesterol LDL sekaligus trigliserida, serta meningkatkan kolesterol HDL.

Obat kolesterol yang termasuk golongan fibrate di antaranya Gemfibrozil, Fenofibrate, dan Clofibrate.

PCSK9 inhibitor

PCSK9 inhibitor merupakan obat baru yang dapat memblokir protein bernama PCSK9. Dengan ini, tubuh lebih mudah untuk menghilangkan kolesterol LDL dari darah.

Obat ini biasanya digunakan oleh orang yang mewarisi kelainan genetik hiperkolesterolemia, yang tidak bisa ditangani dengan perubahan gaya hidup maupun konsumsi obat statin.

Contoh obat kolesterol di apotik yang termasuk PCSK9 Inhibitor meliputi Alirocumab dan Evolocumab.

Beberapa jenis obat di atas memiliki efek samping saat dikonsumsi pasien.

Sebelum mengonsumsinya, pastikan Anda mendapatkan rekomendasi dari dokter.

Sebelum kolesterol tinggi menjadi gangguan kesehatan, optimalkan pencegahan dengan menjaga pola makan seimbang, diet rendah gula dan garam, meminimalkan stres, dan olahraga secara teratur.

(Penulis Irawan Sapto Adhi | Editor Irawan Sapto Adhi, Mahardini Nur Afifah)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi