Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Indosat dan Tri Resmi Merger, Bagaimana Kondisi Saham dan Frekuensi Keduanya?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Reska K. Nistanto
Ilustrasi merger Indosat Ooredoo dengan Hutchison Tri Indonesia.
|
Editor: Maya Citra Rosa

KOMPAS.com- Indosat Ooredoo (PT Indosat Tbk) dan Tri (PT Hutchison 3 Indonesia/H3I) resmi menggabungkan perusahaan alias merger, pada Kamis (16/9/2021).

Kedua operator seluler di Indonesia tersebut menandatangani kesepakatan transaksi definitif oleh perusahaan induk Indosat (Ooredoo Group) dan Tri (CK Hutchison Holdings Limited) untuk pengajuan penggabungan bisnis telekomunikasi di Indonesia.

Mengutip Kompas.com, Kamis (16/9/2021) malam, perusahaan gabungan hasil perkawinan Indosat dan Tri ini selanjutnya bernama "Indosat Ooredoo Hutchison" (PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk).

Mengapa Indosat dan Tri Merger?

Melalui keterangan resmi, penggabungan Indosat Ooredoo dan Tri diharapkan akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bagaimana Frekuensi Indosat dan Tri Setelah Merger?

Merger ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah kepada semua pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat Indonesia.

Lewat penggabungan ini, Indosat Ooredoo Hutchison akan dapat memanfaatkan pengalaman dan keahlian Ooredoo Group dan CK Hutchison dalam hal jaringan, teknologi, produk, serta layanan.

Perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan atas operasi multinasional Ooredoo Group dan CK Hutchison yang tersebar di pasar Eropa, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Pasifik.

Pembagian saham Indosat dan Tri setelah merger

Mengenai pembagian saham, Ooredoo Group memiliki 65 persen saham dan kendali atas Indosat Ooredoo lewat Ooredoo Asia, sebuah perusahaan induk yang dimiliki sepenuhnya.

Penggabungan Indosat dan Tri akan menyebabkan CK Hutchison menerima saham baru di Indosat Ooredoo hingga 21,8 persen dari Indosat Ooredoo Hutchison.

Baca juga: Indosat dan Tri Merger, Ini Nama Baru Perusahaan

PT Tiga Telekomunikasi akan menerima saham baru Indosat Ooredoo hingga 10,8 persen dari Indosat Ooredoo Hutchison.

Bersamaan dengan penggabungan bisnis, CK Hutchison akan mendapatkan 50 persen saham dari Ooredoo Asia dengan menukar 21,8 persen sahamnya di Indosat Ooredoo Hutchison untuk 33 persen saham di Ooredoo Asia.

Kemudian, CK Hutchison juga akan mendapatkan tambahan 16,7 persen kepemilikan di Ooredoo Group lewat transaksi senilai 387 juta dollar AS (sekitar Rp 5,5 triliun).

Menyusul transaksi di atas, kedua perusahaan ini akan memiliki masing-masing 50 persen dari Ooredoo Asia, yang akan diberi nama baru, yaitu Ooredoo Hutchison Asia, serta memiliki 65,6 persen saham dan kendali atas Indosat Ooredoo Hutchison.

Posisi pimpinan Indosat dan Tri?

Posisi pimpinan setelah merger
Pada akhir transaksi, Indosat Ooredoo Hutchison akan dikendalikan secara bersama-sama oleh Ooredoo Group (induk Indosat) dan CK Hutchison (induk Tri).

Dengan persetujuan pemegang saham Indosat Ooredoo, kedua perusahaan ini juga akan menominasikan Vikram Sinha sebagai CEO dan Nicky Lee sebagai CFO Indosat Ooredoo Hutchison.

Ahmad Al-Neama akan tetap menjalankan tugasnya sebagai President Director and CEO Indosat Ooredoo, sedangkan Cliff Woo akan tetap bertugas sebagai CEO H3I hingga proses merger selesai.

Selanjutnya, jika disetujui Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama dan Cliff Woo akan duduk di Dewan Komisaris perusahaan gabungan.

Baca juga: Pesan dan Harapan Pelanggan Tri Setelah Merger dengan Indosat

Kondisi frekuensi Indosat dan Tri setelah merger

Penggabungan kedua operator seluler ini merupakan yang pertama kali terjadi setelah XL mencaplok Axis pada 2014 lalu.

Ketika XL mencaplok Axis, kedua operator tersebut harus rela mengembalikan alokasi spektrum sebesar 10 MHz kepada pemerintah setelah akuisisi rampung.

Bagaimana dengan Indosat dan Tri yang melakukan merger?

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate mengatakan, Kominfo akan melakukan evaluasi soal alokasi spektrum setelah proses merger selesai.

Menurut Johnny, penggunaan seluruh spektrum dimungkinkan oleh peraturan yang berlaku sesuai dengan hasil evaluasi yang akan dilakukan oleh tim dari Kominfo.

"Indosat dan Tri resmi merger setelah mendapat persetujuan pemerintah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tentunya semua aspek akan di evaluasi oleh pemerintah termasuk alokasi spektrum," kata Johnny mengutip KompasTekno, Jumat (17/9/2021).

Johnny menegaskan, mengenai alokasi spektrum ini nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan rencana bisnis ke depannya.

Ia juga mengatakan Undang Undang Cipta Kerja sektor Postelsiar mendorong agar terjadinya efisiensi pemanfaatan sumber daya spekturm, sharing infrastruktur dan tata kelola tarif (batas atas dan batas bawah)

Sebagai informasi, Indosat memiliki alokasi spektrum sebesar lebih dari 90 MHz dengan rincian 30 MHz di frekuensi 2,1 Ghz, 40 MHz di frekuensi 1,8 Ghz, 20 MHz di frekuensi 900 MHZ serta 2,5 MHz di frekuensi 850 MHz.

Sementara Tri memiliki alokasi yang lebih kecil yakni 30 MHz di frekuensi 2,1 GHz, dan 20 MHZ di frekuensi 1,8 GHz.

Efisiensi industri telekomunikasi
Terkait merger Indosat dan Tri, Johnny juga mengatakan penggabungan dua operator seluler ini dapat mendorong efisiensi industri telekomunikasi dan mempercepat transformasi digital di Indonesia.

"Kami tentu menyambut baik konsolidasi industri telekomunikasi secara khusus telekomunikasi selular," kata Johnny.

Baca juga: Ini Skema Porsi Saham Indosat dan Tri Setelah Merger

Johnny menegaskan, saat ini ia masih menunggu pemberitahuan resmi dari proses merger tersebut. Ia juga mengatakan, ke depannya, Kominfo akan mendorong agar industri telekomunikasi selular semakin efisien dan produktif.

Sebagai informasi, entitas gabungan kedua perusahaan tersebut akan bernama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (“Indosat Ooredoo Hutchison”) dan diklaim menjadi perusahan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan tahunan 3 miliar dollar AS (Rp 42,8 triliun).

Merger Indosat dan Tri diharapkan akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial.

(Sumber: Kompas.com Penulis: Yudha Pratomo, Galuh Putri Riyanto | Editor: Reska K. Nistanto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi