Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Ribuan Burung Pipit Berjatuhan di Bali, Hasil Uji Laboratorium BBvet

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar Instagram @balibroadcast
Ribuan burung pipit jatuh berhamburan ke tanah viral di media sosial, Kamis (9/9/2021)
|
Editor: Maya Citra Rosa

KOMPAS.com - Penyebab matinya ribuan Burung Pipit di Kuburan Banjar Sema, Desa Pring, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali mulai diketahui melalui hasil uji laboratorium.

Berdasarkan penelitian Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, yang kemudian diserahkan ke Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Kabupaten Gianyar, menunjukkan burung-burung tersebut dinyatakan tidak terkena penyakit infeksius.

"Kematian burung-burung tersebut tidak mengarah pada penyakit infeksius," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Gianyar Made Santiarka saat dihubungi, Jumat (17/9/2021).

Menurut Santiarka, penyakit infeksius bisa disebabkan oleh serangan mikroorganisme berupa bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, ia memastikan, kematian ribuan burung di Bali tersebut bukan karena mikroorganisme yang menjadi penyebab terjadinya infeksius.

Dalam penelitiannya, BBVet Denpasar mengecek penyakit infeksius berdasarkan uji histopatologi terhadap bangkai burung pipit yang berjatuhan.

Kemudian hasil tes polymerase chain reaction (PCR) untuk Newcastle Disease (ND) burung tersebut juga menunjukkan bahwa kawanan hewan itu negatif dari penyakit flu burung.

"Artinya kematian itu tidak disebabkan oleh mikroorganisme," kata dia.

Baca juga: Hasil Uji Laboratorium Ribuan Burung Pipit yang Berjatuhan di Bali Keluar, Penyebab Kematian Ternyata...

Dugaan penyebab kematian ribuan burung pipit

Santiarka menduga, ada beberapa penyebab burung tersebut berjatuhan dan mati.

Di antaranya, burung yang bertengger di pohon asam diduga tidak kuat melawan asam hujan.

Hujan yang lebat tersebut membuat burung-burung tersebut kekurangan oksigen.

"Kayak kita berenang terlalu banyak air, kita kan jadi sulit bernapas karena kekurangan O2. Karena hujan lebat dia kan, terguyur air banyak sekali. Di samping itu juga kemungkinan juga bisa matinya karena habis makan-makanan yang beracun," tuturnya.

Baca juga: Fenomena Ratusan Burung Pipit Mati di Cirebon, Petugas DKPPP Ambil Sampel Hewan untuk Diteliti

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan burung pipit jatuh berhamburan ke tanah, viral di media sosial.

Fenomena itu diketahui terjadi di kuburan Banjar Sema, Desa Pring, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.

(Sumber: Penulis: Kontributor Bali, Ach. Fawaidi | Editor: Pythag Kurniati)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi