Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menghitung Berat Badan Ideal hingga Obesitas

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/JENNIFER BURK
Berat badan ideal juga menentukan apakah wanita bisa cepat hamil.
|
Editor: Maya Citra Rosa

KOMPAS.com- Berat badan seringkali menjadi ukuran untuk bentuk tubuh yang idel atau termasuk obesitas.

Terdapat beberapa cara untuk menghitung apakah berat badan Anda termasuk dalam ideal atau justru obesitas.

Seperti diketahui, obesitas adalah masalah kesehatan yang tidak bisa disepelekan.

Obesitas dapat meningkatkan risiko beragam penyakit berbahaya, seperti diabetes, stroke, penyakit jantung hingga kanker.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, belum banyak orang yang menyadari bahwa dirinya mengalami obesitas.

Sebagian masyarakat juga belum mengetahui cara menghitung berat badan yang ideal hingga obesitas.

Beriktu ini cara mengukur berat badan yang bisa Anda pilih:

Hitung dengan Indeks massa tubuh (IMT)

IMT atau body mass index (BMI) yaitu indikator umum untuk mengklarifikasikan berat badan ideal.

Metode penghitungan IMT ini dapat Anda peroleh informasi mengenai berat badan ideal dan tidak ideal atau obesitas.

Hasil perhitungan IMT muncul dapat dijadikan tanda peringatan untuk Anda mengontrol berat badan sehingga tidak timbulnya penyakit berbahaya.

Baca juga: Cara Mudah Mengukur Berat Badan Ideal, Sudah Tahu?

Berikut rumus mengihitung IMT:

IMT = berat badan dalam satuan kg/(tinggi badan dalam satuan meter)²

Klasifikasi IMT menurut Permenkes RI No. 41 tahun 2014 tentang Peroman Gizi Seimbang, yakni sebagai berikut:

BB kurang: <18,5

Normal: 18,5 – 25

Gemuk (overweight): >25-27

Obesitas: >27

Sedangkan, klasifikasi IMT berdasarkan Asia Pasifik (2000) adalah:

BB kurang: <18,5 (risiko penyakit rendah)

Normal: 18,5 – 22,9 (risiko penyakit rara-rata)

BB lebih: >23 (risiko penyakit meningkat)

Pre-obesitas: 23-24,9 (risiko penyakit meningkat)
Obesitas derajat 1: 25-29,9 (risiko penyakit sedang)

Obesitas derajat 2 : >30 (risiko penyakit berat)
Jadi, misalnya Anda memiliki berat badan 76 kilogram dan tinggi badan 158 cm, besar IMT Anda adalah 76 dibagi (1,58x1,58)= 30,4.

Karena memiliki IMT lebih dari 30, Anda pun dapat dikatakan sudah mengalami obesitas.

Bagi kebanyakan orang, IMT bisa memberikan perkiraan lemak tubuh yang masuk akal.

Namun, IMT tetap saja tidak secara langsung mengukur lemak tubuh, sehingga beberapa orang, seperti atlet berotot mungkin memiliki IMT dalam kategori obesitas meskipun mereka tidak memiliki kelebihan lemak tubuh.

Baca juga: Berapa Berat Badan yang Termasuk Obesitas?

Hitung dengan rumus Broca

Menghitung berat badan ideal berdasarkan jenis kelamin dengan menggunakan rumus Broca bukanlah hal yang baru.

Cara menggunakan rumus yang ditemukan oleh Pierre Paul Broca ini pun terbilang mudah.

Jika berusia ≥40 tahun, rumus yang dipakai, yakni: Berat badan normal= (tinggi badan dalam satuan cm – 100)

Jadi, misalnya Anda memiliki tinggi badan 160 cm, maka berat badan yang ideal untuk Anda sesuai dengan rumus Broca adalah 60 - 9 = 51 kg.

Jika berusia <40 tahun, rumus yang digunakan, yakni:

Berat badan normal= (tinggi badan dalam satuan cm – 100) – 10 persen (tinggi badan dalam satuan cm – 100)

Contohnya, jika Anda memiliki tinggi badan 170 cm, maka berat badan normal untuk Anda sesuai dengan rumus Broca adalah 70 - 7 = 63 kg.

Hitung dengan Rasio lingkar pinggang (waist) dan panggul (hip)

Menghitung rasio lingkar pinggang dan pinggul adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengukur obesitas tanpa mempertimbangkan berat badan.

Untuk melakukan cara ini, Anda mulanya perlu mengukur terlebih dahulu lingkar pinggang (cm) dan lingkar panggul (cm).

Nilai yang didapat tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus ini:

W/H ratio: lingkar pinggang/lingkar pinggul

Berikut adalah W/H ratio pada pria:

>1,0: risiko penyakit berat

0,9-1,0: risiko penyakit sedang

<0,9: risiko penyakit rendah

Sedangkan ini adalah W/H ratio pada wanita:

>0,85: risiko penyakit berat

0,8-0,85: risiko penyakit sedang

<0,8: risiko penyakit rendah

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan ukuran rasio pinggang dan panggul yang sehat tidak melebihi 0,85 untuk wanita dan maksimal 0,9 untuk pria.

Baca juga: 7 Cara Sehat Menurunkan Berat Badan di Usia 30 Tahun

Memiliki perhitungan angka lebih dari itu, maka Anda bisa dikategorikan mengalami obesitas.

Menurut protokol pengumpulan data WHO, lingkar pinggang harus diukur di titik tengah antara margin bawah tulang rusuk terakhir yang teraba dan bagian atas puncak iliaka dengan memakai pita meteran.

Sedangkan lingkar pinggul harus diukur di sekitar bagian terlebar dari bokong dengan pita sejajar dengan lantai.

Beberapa pihak menilai menghitung rasio lingkar pinggang dan punggul adalah cara terbaik untuk menentukan tingkat obesitas karena lebih berfokus pada pengukuran lemak perut.

Lemak perut terdapat di area sistem endokrin yang mengeluarkan hormon dan bahan kimia terkait perkembangan berbagai penyakit.

(Sumber: Kompas.com Penulis Irawan Sapto Adhi | Editor Irawan Sapto Adhi)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi