Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi Pemeriksaan Spesimen Menurun, PPKM Diperpanjang Lagi?

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/PRASESH SHIWAKOTI
Ilustrasi spesimen positif Covid-19.
|
Editor: Maya Citra Rosa

KOMPAS.com - Periode terakhir 16-17 September 2021, jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 semakin sedikit yang dilakukan pemerintah.

Hal ini terlihat dari jumlah pemeriksaan spesimen terkait Covid-19 hanya mampu di bawah 100.000 dalam waktu 24 jam terakhir, sebanyak 99.130 sampel.

Selain itu, ada 54.766 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen pada periode yang sama.

Jumlah pemeriksaan spesimen ini terbilang memprihatinkan apabila melihat target pemeriksaan 400.000 spesimen dalam sehari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah beberapa kali menegaskan akan menggencarkan testing Covid-19. Namun, nyatanya spesimen tidak pernah mencapai di atas 300.000 spesimen per hari.

Pemerintah hanya sanggup memeriksa hingga 294.470 spesimen, yang terjadi pada 22 Juli 2021. Saat itu, pemeriksaan memang tinggi di saat jumlah kasus aktif sedang mengalami lonjakan luar biasa, di atas 500.000 orang.

Pemerintah hanya sanggup memeriksa hingga 294.470 spesimen, yang terjadi pada 22 Juli 2021. Saat itu, pemeriksaan memang tinggi di saat jumlah kasus aktif sedang mengalami lonjakan luar biasa, di atas 500.000 orang.

Baca juga: Pemeriksaan Spesimen di Bawah 100.000, Alarm agar Tak Terjadi Lagi Lonjakan Kasus Covid-19

Tren sebelum lonjakan? Sejak 28 Juni 2021, ini untuk kali pertama jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 Indonesia di bawah 100.000.

Jumlah spesimen yang diperiksa pada 28 Juni itu sebanyak 98.187 sampel. Bahkan, selama periode Juni 2021, jumlah tes Covid-19 banyak yang di bawah 100.000.

Dalam catatan Kompas.com, jumlah pemeriksaan spesimen pada 1 Juni hanya mencapai 75.945 sampel. Kemudian pada 2 Juni turun yaitu 64.830 sampel.
Pada 3 Juni, jumlah pemeriksaan spesimen 95.200 sampel dan 89.025 sampel pada 5 Juni. Data pemeriksaan spesimen makin turun pada 6 Juni yakni 64.223 sampel.

Kemudian, 64.056 sampel pada 7 Juni dan 97.949 sampel pada 12 Juni 2021.

PPKM Diperpanjang Lagi?

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih terus diperpanjang, baik untuk wilayah Jawa-Bali maupun luar kedua pulau tersebut.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Senin (13/9/2021), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan PPKM masih terus diperpanjang.

Luhut mengatakan, gelombang kasus infeksi Covid-19 berpotensi terjadi kembali bila PPKM dihentikan atau ditiadakan.

"Jadi, PPKM ini adalah alat kita untuk memonitor. Kalau dilepas, tidak dikendalikan, terus bisa ada gelombang (penularan Covid-19) berikutnya," kata Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali.

"Kita sudah lihat pengalaman di banyak negara. Kita tak ingin mengulangi kesalahan yang dilakukan di berbagai negara lain," imbuhnya.

Baca juga: Luhut: Pemerintah akan Terus Memberlakukan PPKM

Luhut menegaskan, pelaksanaan PPKM di Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali akan terus dilakukan.

"Pemerintah menegaskan akan terus memberlakukan PPKM level ini di seluruh wilayah Jawa-Bali dan nanti saya kira Pak Airlangga juga sampaikan di luar Jawa-Bali akan sama," tegasnya.

Dia menambahkan, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap hasil PPKM setiap seminggu sekali.
"Melakukan evaluasinya tiap satu minggu guna menekan angka kasus konfirmasi dan tidak mengulang kejadian yang sama di kemudian hari," kata Luhut.

(Sumber: Kompas.com Penulis Haryanti Puspa Sari, Muhamad Syahrial | Editor Bayu Galih, Muhamad Syahrial)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi