Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini 6 Tanda Kucing Akan Mati yang Perlu Diketahui

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Ash Edmonds
Seperti manusia, kucing juga bisa demam dan menggigil.
|
Editor: Maulana Ramadhan

KOMPAS.com - Kucing merupakan salah satu hewan akan menujukkan gejala atau beberapa tanda sebelum mati. Sering kali, sebelum kucing mati, mereka akan menghilang dari rumah.

Seperti diberitakan Kompas.com yang melansir Love to Know (18/4/2021), banyak kucing yang menunjukkan perilaku dan tanda tertentu sebelum mereka mati.

Beberapa tanda umum yang ditunjukkan kucing sekarat adalah hilangnya nafsu makan untuk makanan dan air, perubahan penampilan secara keseluruhan, perubahan temperamen, serta peningkatan perilaku bersembunyi.

Baca juga: Ketahui, 6 Tanda Kucing Akan Mati

Perubahan penampilan yang ditunjukkan dapat berupa bulu kusam, kusut, urin atau kotoran di rambut mereka, mata melebar atau berkaca-kaca, kurang berkedip dan tampilan "cekung".

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda kucing akan mati

Berikut adalah enam tanda bahwa kucing akan mati:

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, salah satu tanda kucing akan mati adalah perubahan kepribadian yang drastis.

Misalnya, jika sebelumnya kucing ramah, belakangan menjadi lebih tertutup. Hal ini bisa jadi karena dia kesakitan dan tidak ingin disentuh.

Namun ini tidak menjadi ciri utama karena karena banyak penyakit yang tidak mengancam jiwa juga dapat memunculkan gejala ini.

Kucing tampak memiliki kemampuan untuk mengetahui bahwa mereka akan mati. Kucing yang sakit sering kali mulai mencari tempat yang nyaman baginya, namun jauh dari pemiliknya.

Jika Anda memelihara kucing, ini yang perlu diperhatikan. Kucing akan sering mencari tempat yang sejuk dan teduh, seperti di bawah semak-semak, rerumputan liar, atau di bawah kendaraan.

Apabila hewan peliharaan Anda yang sakit atau menua tiba-tiba melakukan tindakan menghilang, periksa area ini di sekitar rumah Anda terlebih dahulu.

Hewan peliharaan dalam ruangan akan menunjukkan perilaku yang sama, mencari area gelap yang sejuk untuk beristirahat.

Tempat persembunyian yang khas di rumah termasuk gudang bawah tanah, di bawah tempat tidur atau di kamar yang digunakan untuk penyimpanan. Kucing yang sekarat bahkan mungkin tidak keluar saat waktunya makan atau untuk minum air.

Baca juga: 5 Penyebab Kucing Tidak Mau Makan dan Cara Mengatasinya

Tanda berikutnya adalah perubahan pola makan kucing. Ini penting untuk diperhatikan bahwa kucing yang tidak mau makan sama sekali, bahkan saat Anda menggodanya dengan camilan favorit, belum tentu sekarat.

Namun begitu, kucing yang sekarat juga bisa duduk di dekat mangkuk air, atau bahkan menundukkan kepala di atas mangkuk tanpa minum.

Meskipun kucing terkadang melewatkan satu atau dua kali makan, hewan yang belum makan dua atau tiga kali berturut-turut harus dibawa ke dokter hewan untuk diperiksa.

Itu artinya, kucing yang kehilangan nafsu makan tidak melulu berarti kucing Anda sekarat, namun hal ini harus ditanggapi dengan lebih serius jika terlihat bersamaan dengan gejala lainnya.

  • Perubahan penampilan kucing

Kucing yang hampir sekarat bisa dikatakan tidak akan memiliki energi untuk merawat dirinya. Karena itu, penampilan kucing terlihat berbeda dari biasanya atau tampak tidak terawat.

Selain itu, bulunya bahkan bisa tumbuh dalam rumpun kecil atau rontok secara berlebihan. Jika kucing sangat lemah, ia mungkin buang air kecil sendiri dan dapat menimbulkan bau atau bulu kusut karenanya.

Selain penampilannya terlihat lusuh, mata kucing mungkin tampak melebar saat mendekati ajal. Dalam kasus lain, kucing mungkin tampak buta atau matanya berkaca-kaca.

Jika dia mengalami dehidrasi parah, matanya mungkin juga tampak cekung. Bila kucing tidak berkedip saat disentuh di dekat sudut matanya, ia mungkin tidak sadarkan diri dan hampir mati.

Baca juga: 5 Penyebab Kucing Selalu Lapar

  • Kejang

Kejang merupakan salah satu tanda yang ditunjukkan oleh beberapa kucing yang sedang sekarat.

Jika Anda adalah seorang pemilik kucing, maka Anda harus memberi mereka tempat yang aman dan nyaman saat mereka mendekati kematian.

Kucing yang mengalami kejang mungkin mengeong dan menundukkan kepalanya ke belakang, membuat punggungnya melengkung dan terlihat tidak nyaman.

Selain itu seekor kucing mungkin mengalami satu atau dua kejang atau malah lebih selama beberapa jam sebelum kematian.

Selama kejang yang parah, kucing akan sedikit responsif di antara kejang dan bahkan tidak akan mencoba untuk bangun.

Baca juga: Bahaya Memberikan Makan Kucing dengan Tulang Ikan

  • Pola pernapasan kucing

Beberapa jenis hewan akan terengah-engah selama jam-jam terakhir mereka sebelum mati. Kucing mungkin membuka mulutnya dengan lidah menjulur.

Menjelang kematiannya, beberapa kucing juga akan mengeluarkan suara gemericik kecil saat sistem pernapasan mulai mati.

Jika kucing tampak terengah-engah dan melempar atau berguling-guling, dia berada dalam kesulitan yang parah dan mungkin akan mati.

Pada penyakit lain, kucing bisa mengalami pernapasan agonal, yaitu kejang di mana jantungnya mungkin sudah berhenti, tetapi otot pernapasan masih bergerak-gerak saat otot gagal.

(Sumber:Kompas.com/Aniza Pratiwi | Editor: Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi