Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Popok Bayi Bisa Dijadikan Pupuk Tanaman, Begini Caranya

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi popok
|
Editor: Muhamad Syahrial

KOMPAS.com - Pupuk adalah penunjang yang sangat penting untuk membantu pertumbuhan tanaman.

Selain menggunakan pupuk yang dijual di pasaran, saat ini banyak pecinta tanaman hias yang memilih untuk membuat pupuk sendiri, baik dari bahan-bahan alami atau organik maupun limbah rumah tangga seperti popok bayi.

Tak banyak tahu bahwa ternyata popok bayi dapat membantu tanaman tumbuh subur, sehat, dan kuat.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Rabu (28/10/2020), Irwan Budiyanto (28), warga Desa Sambirejo, Kecamatan Geger, Madiun, mulanya merasa khawatir dengan banyaknya sampah popok bayi atau diaper di lingkungannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir yang melanda Kabupaten Madiun pada 2019 menyebabkan tumpukan sampah yang menghambat aliran sungai. Sebagian besar sampah yang menumpuk itu merupakan popok sekali pakai atau diaper.

Baca juga: 7 Penyebab Tanaman Anggrek Tidak Berbunga

Warga sekitar sengaja membuang diaper ke sungai, sebab kebanyakan di antara mereka masih mempercayai mitos yang menyebut bayi akan mengalami gatal jika diaper dibakar.

Irwan yang resah terhadap hal itu kemudian mencari solusi untuk memanfaatkan diaper bekas yang menumpuk di sungai.

"Kebetulan saya juga punya bayi, usianya sekitar tiga bulan. Setiap hari bisa pakai lima sampai enam diaper,” ujar Irwan.

Irwan yang menolak ikut mencemari lingkungan dan menyebabkan banjir akibat membuang popok ke sungai, mulanya mengubur sampah diaper di pekarangan rumahnya.

"Awalnya saya buat lubang di pekarangan, untuk mengubur diaper bekas, tapi lama-lama penuh juga lubangnya," kata Irwan.

Lulusan Magister Manajemen Agribisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu lantas mencari refrensi untuk memanfaatkan limbah diaper.

Baca juga: Waspada DBD, Ini 8 Tanaman yang Bisa Mengusir Nyamuk

Irwan pun memiliki ide untuk memanfaatkan sampah popok bayi menjadi media tanam dan pupuk tanaman.

Cara membuat pupuk dan media tanam dari popok bayi

Irwan menjelaskan, popok atau diaper mengandung amonia yang berasal dari air seni sehingga limbah diaper tidak bisa langsung digunakan sebagai media tanam.

Ambil gel dari popok bekas kemudian campurkan dengan mikroorganisme lokal (MOL). Irwan mengatakan, MOL banyak tersedia di toko pertanian.

"Kalau saya bikin MOL sendiri, dari keong, air kelapa, air cucian beras dan diberi glukosa atau air tebu. Semua bahan tersebut dicampur menjadi satu," jelasnya.

Irwan menambahkan, gel dari popok itu kemudian dimasukkan ke dalam ember lalu dicampur dengan sekitar satu liter air dan satu gelas MOL.

Setelah itu, Irwan menerangkan, tunggu hingga larutan mengalami proses fermentasi selama 10 hingga 14 hari.

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Hama Kutu Putih pada Tanaman Aglonema

“Setelah proses fermentasi selesai, gel popok itu bisa digunakan untuk media tanam setelah dicampur dengan tanah dan sekam di polybag. Sedangkan airnya bisa untuk pupuk,” ucapnya.

Gel diaper dibuat untuk menyimpan air sehingga media tanam yang berasal dari popok bayi tak perlu sering disiram

“Kalau biasanya pemberian pupuk itu dua pekan sekali, ini bisa tiga pekan sekali dalam pemberian pupuk,” jelasnya.

Pemuda yang memiliki usaha di bidang penjualan bibit tanaman kebun dan tanaman hias ini mengatakan, hal paling penting dari pemanfaatan sampah popok menjadi media tanam dan pupuk tanaman adalah tidak merusak lingkungan.

Irwan mengaku bahwa dia ingin membagikan cara membuat pupuk dari popok bayi kepada teman, tetangga, dan pelanggannya agar dapat mengurangi kerusakan lingkungan serta mencegah banjir di wilayahnya.

(Penulis: Dheri Agriesta)

Sumber: KOMPAS.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi