Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tren Furnitur Ini Dinilai Ahli Sudah Kuno dan Perlu Ditinggalkan

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/KATJA BAYER
Desain rumah minimalis selalu identik dengan dominasi warna putih.
|
Editor: Maulana Ramadhan

KOMPAS.com - Seperti pakaian, gaya dan tren furnitur juga terus berkembang setiap waktu. Namun, harus diakui memang ada beberapa tren furnitur yang memiliki umur yang lebih panjang daripada yang lain.

Contohnya perkembang dari gaya furnitur adalah ketika kursi inflatable atau kursi menggelembung yang sempat populer pada awal 2000-an, tetapi kini kursi tersebut sudah tak lagi populer.

Kendati begitu ada beberapa kursi yang tetap populer sampai kapan pun, kursi rotan salah satunya.

Lantas, tren furnitur apa yang tidak populer lama dan harus ditinggalkan? Seperti diberitakan Kompas.com yang melansir laman The Spruce, (12/9/2021), berikut ini adalah lima tren furnitur yang sudah kuno dan harus ditinggalkan menurut para desainer interior.

Baca juga: 5 Furnitur yang Sudah Kuno dan Harus Ditinggalkan Menurut Para Ahli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Sofa putih

Sofa putih menjadi tren furnitur pertama yang menurut para desainer interior harus mulai ditinggalkan.

Meski sofa putih menambahkan sentuhan yang cantik pada ruang keluarga dan ruang tamu mana pun, desainer Lisa Gilmore yang berasal dari St. Petersburg, Florida, Amerika Serikat, mengatakan sudah muak dengan potongan-potongan yang rentan noda ini.

“Meski ada kain yang bisa membuatnya lebih tahan lama, saya merasa ini adalah serangan kecemasan yang menunggu untuk terjadi,” katanya.

Gilmore menyarankan pemilik rumah untuk lebih berani mengambil risiko pada ruangan mereka dengan memilih warna-warna lain ketimbang warna netral seperti warna putih.

“Ayo lebih berani, lebih banyak warna, lebih banyak pola, dan bersenang-senang," ucapnya.

2. Furnitur bergaya industri

Beberapa waktu belakangan, furnitur bergaya industri memang terlihat begitu digandrungi, Misalnya, seperti ruangan loteng yang terlihat dengan banyak pipa.

Namun, desainer dari New Jersey, Kerri Pilchik, mengatakan bahwa dirinya melewatkan tepian langsung, pipa baja, dan elemen industri lainnya. Sebaliknya, ia lebih menyukai garis dan bahan yang lebih klasik.

Baca juga: 4 Furnitur yang Perlu Dimiliki di Ruang Keluarga

3. Furnitur sudut

Menurut Tracy Morris, seorang desainer di daerah Washington, furnitur sudut dalam hal ini kursi dengan lengan runcing atau bingkai tempat tidur dengan sudut tajam.

"Percaya atau tidak, saya memiliki klien yang patah kaki di tempat tidur (dengan) platform yang tajam dan bersudut," ujarnya.

Karena itu, Morris menyarankan untuk meninggalkan furnitur tersebut demi keamanan, terutama di kamar tidur. Mengingat, kamar tidur harus menjadi zona menenangkan yang bebas dari kekacauan.

4 Furnitur sekali pakai

Berikutnya ada furnitur sekali pakai. Pilchik menyarankan agar menghindari penggunaan furnitur sekali pakai karena masa pakainya yang tidak lama

“Saya bosan dengan furnitur murahan, kualitas buruk yang akan hancur dalam waktu satu tahun, dan harus dibuang,” katanya.

Selain itu, kata Pilchik, furnitur jenis ini bukan hanya tidak ramah lingkungan, tetapi juga membuang waktu, uang, juga tenaga.

Untuk itu, Pilchik menyarankan mereka yang memiliki anggaran terbatas memilih furnitur vintage dan mencari potongan untuk memperbaiki atau melapisi kembali.

Baca juga: 5 Cara Alami Membasmi Rayap di Furnitur Rumah

5. Desain hiasan

Yang kelima ada desain hiasan. Contohnya seperti cermin kuningan yang terlalu besar dan perlengkapan lampu yang rumit. Keduanya dinilai merupakan furnitur yang sudah kuno.

Desainer asal Long Island, Courtney Sempliner, juga mengatakan bahwa furnitur tersebut tidak lagi memberikan getaran antik.

“Saya sangat siap untuk melihat furnitur yang berat dan terlalu banyak hiasan dipindahkan ke samping,” ucapnya.

Untuk Sempliner, ini berarti lebih sedikit logam dan potongan berlapis kain.

“Masa kejayaan tampilan tradisional yang berat telah berlalu dan estetika yang lebih bersih terasa menyegarkan dan memungkinkan pengaksesan dan pelapisan yang mudah."

(Sumber:Kompas.com/Esra Dopita Maret | Editor: Esra Dopita Maret)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi