Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Diet Tanpa Tepung, Minyak, dan Santan, Turun 41 Kg, Bisakah?

Baca di App
Lihat Foto
targovcom
Ilustrasi diet
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Sebuah utas tentang diet yang tak menghilangkan makan nasi, viral di media sosial, Sabtu (18/9/2021).

Akun @ravdani_ membagikan pengalamannya yang berhasil menurunkan 41 kg dalam satu tahun.

"Total aku diet satu tahun," kata pemilik akun Twitter @ravdani_ pada Kompas.com, Minggu (19/9/2021).

Dia menulis di utasnya bahwa dia menghindari minyak, santan, dan tepung. Dia juga tetap makan 3 kali sehari untuk makanan utama dan 3 kali snack.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana ceritanya? Bagaimana tanggapan dari ahli gizi terkait diet model ini?

Baca juga: Surabaya Tak Masuk Daftar, Ini 10 Tempat Terpanas di Dunia

Cerita pembuat utas diet

Melalui akun Twitternya, Ia bercerita bahwa berat badan awalnya adalah 126 kg, kini menjadi 85 kg. Dietnya dimulai September 2020.

Sebelumnya dia mengatakan bahwa dirinya bukan ahli diet atau nutrisionist, tapi hanya ingin berbagi pengalaman.

Awalnya dia merasa baik-baik saja dan sehat. Hingga pada awal 2020, dia merasa lebih mudah lelah dan maag sering kambuh, hingga 3 kali dalam sebulan.

Peristiwa yang menjadi titik awalnya adalah pada 13 September 2020, dia dan temannya makan sangat banyak.

Keesokan harinya sakit, badan kaku, tidak bisa bangun dari tempat tidur hingga 3 hari.

Dia pun dibawa ke dokter. Dokter menyebut bahwa dia sakit maag. Lambungnya tidak kuat karena terlalu banyak makan. Ada dugaan asam urat dan kolesterol juga.

"Dan mulai detik itu langsung kaget dong. Sampe kepikiran, ok ini mulai ga beres..." tulisnya di Twit.

Sejak saat itu dia ingin diet. Dietnya dimulai dari niat atau tekad yang kuat untuk menurunkan berat badan.

Setelah itu, dia membuat rencana diet yang disesuaikan dengan kebutuhan kalori hariannya.

Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19 RI Diprediksi Desember, Ini Peringatan Epidemiolog

Menghindari minyak, santan, dan tepung

Dia mengungkapkan di utasnya bahwa dia menghindari minyak, santan, dan tepung. Selain itu dia tetap makan 3 kali sehari untuk makanan utama dan snack 3 kali juga.

Untuk nasi, dia tetap menggunakan nasi putih, meskipun nasi merah atau nasi tanpa gula lebih baik. Lalu untuk lauknya dia pilih dada ayam fillet karena lebih rendah kalori dibanding bagian lainnya.

Jika tidak ada ayam, bisa diganti dengan ikan laut seperti salmon atau tongkol. Tapi jika ingin hemat bisa menggunakan tempe atau tahu. Buahnya, dia memilih apel/pir, karena kedua buah itu bagus untuk detox.

Namun, yang terpenting adalah air putih. Dia menggarisbawahi bahwa tidak boleh melupakan minum air putih.

Banyak warganet bertanya-tanya jika tidak menggunakan minyak, lalu memasaknya dengan apa?

Dia mengungkapkan pada Kompas.com bahwa dia menggunakan metode rebus dengan air. Sehingga untuk masak tumis sayur, ayam, atau ikan dia menggunakan air.

Hingga kini Twit tersebut telah dibagikan ulang lebih dari 3.500 kali, disukai lebih dari 16.100 kali, dan dikomentari lebih dari 300 kali.

Baca juga: Sepeda Brompton Dulu sampai Puluhan Juta, Kini Dihargai Segini..

Penjelasan ahli gizi

Ahli Gizi dari Universitas Gadjah Mada Dr. Lily Arsanti Lestari, STP, MP mengatakan, diet yang dilakukan seperti itu bisa dilakukan.

"Diet tersebut bisa dilakukan, tapi di Twitter dia tidak menuliskan berapa kalori yang dia makan," kata Lily pada Kompas.com, Minggu (19/9/2021).

Lily menjelaskan bahwa prinsip dasar diet obesitas adalah diet rendah energi seimbang.

"(Caranya) dengan mengurangi 500-1000 kkal dari kebutuhan sehari," tutur Lily.

Lanjut dia, nasi yang dikonsumsi juga hanya satu centong tiap kali makan dan bisa di-mix dengan nasi merah.

Kemudian Lily memberi contoh perhitungan kalori untuk:

  • Laki-laki
  • Berat badan 70 kg
  • Tinggi badan 170 cm
  • Usia 30 tahun
  • Aktivitas fisik: sedang.

Maka, hasil hitungan kebutuhan kalorinya sekitar 2508 kkal per hari.

Lalu, bagaimana untuk perempuan?

"Dengan asumsi yang sama tapi jenis kelamin perempuan, kebutuhan kalori menjadi 2237 kkal per hari," ujar Lily.

Untuk menghitung kebutuhan kalori digunakan rumus Basal metabolic rate X activity factor.

Dia memberikan website yang bisa digunakan untuk menghitung kebutuhan kalori, yaitu:

https://www.omnicalculator.com/health/bmr-harris-benedict-equation

"Agak ada selisih dengan hitungan saya, karena tadi faktor aktivitas fisik saya pakai angka 1,5, sedangkan di rumus ini menggunakan 1,55," imbuh Lily.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi