Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Deja vu Gaji Wakil Rakyat

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS
Ilustrasi
Editor: Heru Margianto

PADA lazimnya gaji para wakil senantiasa bahkan niscaya lebih kecil ketimbang yang mereka wakili. Dengan sendirinya gaji yang diwakili senantiasa niscaya lebih besar ketimbang yang mewakili.

Adalah wajar bahwa gaji seorang wakil presiden lebih kecil ketimbang gaji seorang presiden dan sebaliknya gaji presiden lebih besar ketimbang wakil presiden.

Yang dimaksud gaji termasuk fasilitas dana lain-lainya seperti tunjangan, biaya perjalanan, perawatan kesehatan, dan entah apa pun sebutannya.

Namun lazimnya yang diterima oleh yang mewakili secara kuantitas mau pun kualitas selalu lebih kecil ketimbang yang diwakili.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di perusahaan-perusahaan swasta mau pun BUMN fasilitas dana seorang presiden direktur lebih besar ketimbang seorang wakil presiden direktur.

Kekecualian

Namun memang pada kenyataan di planet bumi ini senantiasa bahkan niscaya ada yang namanya kekecualian.

Tak usah jauh-jauh mencari contoh kekecualian karena tersedia di lembaga tertinggi negara Indonesia yaitu Dewan Perwakilan Rakyat yang dari namanya saja sudah dapat disimpulkan bahwa dewan terhormat tersebut merupakan dewan yang para anggotanya terdiri dari para wakil rakyat.

Menurut pengakuan seorang tokoh anggota DPR yaitu biduanita tersohor Krisdayanti, gaji yang beliau terima jumlahnya berlipat ganda lebih besar ketimbang UMR (upah minimum regional) yang diterima oleh rakyat yang diwakili oleh para anggota DPR yang dipilih oleh rakyat untuk mewakili mereka di lembaga Dewan Perwakilan Rakyat.

Baca juga: Ramai Dibicarakan gara-gara Krisdayanti, Ini Besaran Gaji dan Tunjangan Anggota DPR

Gaji para wakil rakyat terdiri dari gaji tetap, tunjangan tetap, tunjangan beras, tunjangan kredit mobil, biaya perjalanan yang terdiri dari uang harian dan uang representasi, dan pemeliharaan dua rumah jabatan.

Alasan bahwa anggota DPR bekerja lebih keras ketimbang rakyat penerima UMR kurang relevan sebab para rakyat penerima UMR benar-benar membanting tulang dan memeras keringat demi memperoleh UMR mereka.

Kesimpulan

Dari informasi yang telah diberikan oleh yang terhormat Ibu Krisdayanti, dapat disimpulkan beberapa kesimpulan.

Misalnya, ternyata sebagian uang rakyat yang diserahkan kepada para anggota DPR yang dipilih langsung oleh rakyat diserahkan ke partai politik yang mengusung wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat.

Berarti keuangan parpol tergantung pada para kadernya yang telah dipilih oleh rakyat.

Baca juga: Habiskan Rp 3 Miliar untuk Modal Jadi Caleg, Krisdayanti: Murah Modal Saya

 

Sementara para wakil rakyat digaji oleh negara dengan menggunakan uang rakyat pada hakikatnya merupakan bukti bahwa para wakil rakyat di DPR sebenarnya berhutang budi bahkan gaji kepada rakyat.

Bahwa wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat ternyata menerima gaji lebih besar ketimbang upah minimun rakyat merupakan deja vu pidato Bung Karno ketika pertama kali diadili Belanda mempermasalahkan apa yang diperoleh oleh bangsa penjajah jauh lebih besar ketimbang apa yang diperoleh bangsa terjajah.

Maka dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya sila terakhir Pancasila yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia masih merupakan sekadar slogan politis yang belum berhasil diwujudkan menjadi kenyataan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi