Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Tugu Sepatu: Dibangun Apik, Jadi Korban Vandalisme, Kini Dibongkar

Baca di App
Lihat Foto
compass
Instalasi Sepatu Compass di Jakarta
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Tugu Sepatu yang berada di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat, ramai diperbincangkan oleh publik.

Sebagaimana diketahui, Tugu Sepatu jadi korban atau sasaran aksi vandalisme, bahkan ketika belum lama dibuka secara resmi.

Coretan berbentuk grafiti itu terlihat di Tugu yang berbentuk produk sepatu kolaborasi salah satu produsen sepatu dalam negeri itu, Jumat (17/9/2021) lalu.

Sebagian warganet melihat itu sebagai aksi vandalisme yang amat disayangkan. Sementara itu, sebagian lainnya justru melihat semakin memperbagus tugu sepatu tersebut.

Berikut sejumlah fakta mengenai Tugu Sepatu:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa Itu Kabel Bawah Laut, Penyebab Gangguan Indihome-Telkomsel?

1. Digadang jadi Ikon Jakarta

Dikutip dari Kompas.tv, Senin (20/9/2021), Tugu sepatu itu merupakan kolaborasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta dengan Jakarta Experience Board (JXB) bertajuk Xpresikan Warnamu.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengatakan, pembuatan tugu sepatu bertujuan untuk mempercantik Ibu Kota.

Tugu sepatu ini dibangun di beberapa tempat di Jakarta. Setidaknya terdapat tiga titik dan salah satunya berada di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat.

Baru dibuka, tugu sepatu yang berada di Jalan Jenderal Sudirman menjadi sasaran aksi vandalisme.

Adapun tugu sepatu yang dicorat-coret ini telah terlihat sejak Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Ramai soal Mesin ATM Pecahan Rp 20.000, Masih Ada Berapa Jumlahnya?

2. Untuk sambut Festival Kolaborasi Jakarta

Pemasangan Tugu Sepatu menandakan dimulainya rangkaian acara Festival Kolaborasi Jakarta 2021.

Kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan Pemprov DKI dan pelaku ekonomi kreatif terhadap Tahun Internasional Ekonomi Kreatif 2021 yang dicanangkan oleh UNCTAD.

"Kita menyambutnya dengan turut menggelar instalasi dari para pelaku ekonomi kreatif," kata Plt Kadisparekraf Gumilar Ekalaya, dalam keterangan tertulis, dikutip dari Kompas.tv, Kamis (16/9) malam.

"Tujuannya, untuk membangkitkan dan memberikan dukungan kepada pelaku ekonomi kreatif di Jakarta untuk tetap berkreasi di tengah tantangan pandemi,” ujar dia.

Baca juga: Indihome Alami Ganggguan, Apakah Konsumen Bisa Dapat Kompensasi?

3. Dibangun tanpa APBD DKI

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/9/2021), Plt Kadisparekraf Gumilar Ekalaya mengatakan, pembangunan Tugu Sepatu merupakan inisiasi dari pelaku ekonomi kreatif yang bersifat non-bujeter APBD.

Pihak Disparekraf DKI Jakarta yang bertanggung jawab atas pembangunan Tugu Sepatu mengatakan bahwa tugu tersebut dibangun tanpa APBD DKI.

Pemprov DKI Jakarta memfasilitasi dengan menyediakan ruang publik yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Jakarta.

"Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan Pemprov DKI dan pelaku ekonomi kreatif terhadap Tahun Internasional Ekonomi Kreatif 2021 yang dicanangkan oleh UNCTAD. Kita menyambutnya dengan turut menggelar instalasi dari para pelaku ekonomi kreatif," kata Gumilar dalam keterangan tertulis, Kamis (16/9/2021).

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa M 7,6 di Taiwan Tewaskan 2.400 Orang

4. Dibongkar setelah jadi korban vandalisme

Setelah menjadi sasaran vandalisme, tugu sepatu yang berada di Jalan Jenderal Sudirman dibongkar oleh sejumlah orang pada Senin (20/9/2021) pukul 01.00 WIB.

Selain itu, pembongkaran juga dilakukan untuk tugu sepatu yang berada di Taman Lapangan Banteng.

Pemprov DKI Jakarta prihatin dengan adanya aksi vandalisme ini.

“Tentu kami prihatin. Kreativitas itu baik dan penting, kami berikan kesempatan seluas-luasnya bagi generasi muda khususnya untuk meningkatkan kreativitas. Namun demikian harus tahu tempatnya,” ujar Riza.

5. Pemprov DKI usut pelaku vandalisme Tugu Sepatu

Pemprov DKI akan mengusut pelaku vandalisme tugu sepatu di Jalan Jenderal Sudirman.

“Ya, tentu nanti aparat akan mengusut tuntas siapa yang melakukannya,” ujar Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria.

Menurut Riza, pihaknya tidak melarang kegiatan mural, namun kegiatan ini seharusnya dilakukan di tempat yang telah disediakan.

(Sumber: Kompas.com/Nirmala Maulana, Ivany Atina Arbi | Editor: Bayu Galih, Ivany Atina Arbi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi