Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pindai Uang Pakai Sinar UV, Bagaimana Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu?

Baca di App
Lihat Foto
INSTAGRAM/@PEKALONGANINFO
Tangkapan layar video yang menampilkan seseorang sedang memindai uang pecahan Rp 100.000 dengan sinar ultraviolet (UV) untuk mengetahui keasliannya.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seseorang sedang memindai uang pecahan Rp 100.000 dengan sinar ultraviolet (UV) viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @pekalonganinfo, Senin (20/9/2021).

Dalam video, tampak seseorang memindai sejumlah uang pecahan Rp 100.000 untuk mengetahui perbedaan mana yang asli dan tidak.

Saat dipindai dengan sinar UV, selembar uang pecahan Rp 100.000 memancarkan logo tersembunyi dari Bank Indonesia (BI).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Video Uang Kertas Rupiah Tak Bisa Difotokopi, Ini Penjelasan BI

Baca juga: Penjelasan BI soal Viral Uang Logam Rp 100.000 Terbuat dari Emas

Sementara pecahan Rp 100.000 lainnya yang juga dipindai menggunakan sinar UV, tidak memancarkan gambar apa-apa.

"Kalau yang asli kan ada (logo) BI muncul pasti di sini, kalau ini kan enggak. Kalau yang asli ada (logo) BI," demikian suara yang terdengar dalam video viral tersebut.

Hingga hari ini, Rabu (22/9/2021) siang, unggahan video tersebut telah disukai 6.665 kali dan dikomentari 134 kali oleh warganet.

Baca juga: Viral, Video Barter Emas di Pedalaman Papua, 1 Gram Dapat 1 GB Internet, Ini Ceritanya


Cara membedakan uang asli dan palsu

Direktur Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan membenarkan bahwa mengecek keaslian uang bisa dilakukan menggunakan sinar UV.

"Nah iya, itu dipindai menggunakan UV adalah salah satu cara mengenali keaslian uang," ujar Junanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/9/2021).

Saat ditanya bagaimana cara membedakan dan apa saja perbedaan uang asli dan palsu, Junanto meminta untuk melihat video "Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah (CIKUR)" yang diunggah pada kanal YouTube BI, 24 November 2015.

"Ada videonya. Silakan dipelajari," ucap Junanto.

Baca juga: Video Viral Lamborghini Blusukan ke Jalanan Kampung di Lamongan, Bagaimana Ceritanya?

Periksa keaslian Rupiah dengan "3D"

Dijelaskan bahwa untuk memeriksa keaslian uang Rupiah menggunakan cara 3D, yakni dilihat, diraba, dan diterawang.

Pastikan warna uang tampak terang dan jelas.

Terdapat benang pengaman dan logo BI yang dapat berubah warna bila dilihat dari sudut pandang berbeda dengan cara digerakkan ke atas, bawah, atau samping.

Serta, terdapat tulisan BI yang tersembunyi dapat dilihat pada sudut pandang tertentu.

Kemudian, akan tertera cetakan berupa garis-garis lurus dalam bidang tertentu yang akan menimbulkan efek warna pelangi apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.

Baca juga: Video Viral Disebutkan TNI Turunkan Tank Baja untuk Penyekatan Mudik, Ini Penjelasan TNI

  • Diraba

Angka nominal, huruf terbilang, gambar utama, dan lambang negara burung Garuda yang terasa kasar bila diraba.

Kode tertentu untuk mengenal jenis pecahan bagi tuna netra, yang juga akan terasa kasar bila diraba.

Baca juga: Video Viral Pikap Halangi Laju Mobil Pemadam Kebakaran di Bandung, Ini Cerita Lengkapnya

  • Diterawang

Bila diterawang, Rupiah akan menampilkan tanda air berupa gambar pahlawan dan gambar saling isi yang membentuk logo BI.

Serta, akan terdapat tulisan yang berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.

Juga, cetakan yang tidak kasat mata yang memendar di bawah sinar UV, dan cetakan kasat mata serta nomor seri uang yang memendar di bawah sinar UV.

Baca juga: Viral, Video Polantas Disebut Dorong Pengendara Motor hingga Jatuh, Ini Ceritanya

Ciri-ciri keaslian Rupiah

Dilansir dari laman indonesia.go.id, 10 Oktober 2019, BI adalah lembaga yang diberi kewenangan untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang Rupiah.

Dalam menetapkan ciri-ciri dan unsur pengaman pada uang rupiah, BI selalu mengedepankan kepentingan masyarakat untuk dapat dengan mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang Rupiah.

Bahan baku

Uang kertas Rupiah terbuat dari kertas khusus yang berbahan serat kapas.

Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas rupiah pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000.

Baca juga: Penjelasan BI soal Video Viral Uang Koin Rp 500 Disebut Bisa Ditukar Rp 750.000

Khusus untuk pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.

Terdapat benang pengaman yang tertanam di kertas uang pada pecahan Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000.

Terdapat watermark pada semua pecahan uang kertas berupa gambar pahlawan.

Pada pecahan Rp100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000 ada electrotype yang berupa logo BI dan ornamen tertentu yang akan terlihat jika diterawang ke arah cahaya.

Baca juga: Viral, Video ABG di Cianjur Nekat Cegat Truk Tronton demi Konten, 1 Tewas Terlindas

Desain

Setiap uang kertas rupiah memiliki desain, ukuran, dan warna uang yang terlihat terang, jelas, dan spesifik atau khusus sehingga secara kasatmata mudah dikenali.

Selain itu, gambar perisai yang berisi logo BI bisa berubah warna jika melihatnya dari sudut pandang berbeda.

Untuk pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 akan berubah warna dari merah keemasan ke warna hijau, sedangkan untuk pecahan Rp 20.000 dari hijau ke ungu.

Baca juga: Viral, Video Uang Kertas Rupiah Tak Bisa Difotokopi, Ini Penjelasan BI

Uang palsu

Ketika menerima uang palsu, BI mengimbau masyarakat untuk melakukan hal-hal berikut:

  • Pertama, tidak membelanjakan uang palsu yang diterima.
  • Kedua, menyerahkan uang palsu yang diterima ke kantor bank terdekat untuk dimintakan klarifikasi kepada Bank Indonesia, atau mengajukan permohonan klarifikasi ke kantor Bank Indonesia terdekat.
  • Ketiga, melaporkan dugaan tindak pidana pemalsuan uang kepada kantor polisi terdekat.

Baca juga: Benarkah Uang Koin Rp 500 Bisa Ditukar Rp 750.000? Begini Kata BI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi