Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19 Diprediksi Berakhir pada 2022, Ini Kata Moderna

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi virus corona.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Chief Executive Officer (CEO) Moderna Stephane Bancel memprediksi pandemi Covid-19 akan berakhir pada 2022, seiring dengan meningkatnya produksi vaksin global.

Diberitakan Reuters, Kamis (23/9/2021), Bancel berasumsi bahwa mulai setahun ke depan, ketika semua orang sudah mendapat vaksinasi dan memiliki kekebalan masing-masing, maka kehidupan akan kembali normal.

"Jika Anda melihat perluasan kapasitas produksi di seluruh industri selama enam bulan terakhir, dosis yang cukup harus tersedia pada pertengahan tahun depan sehingga semua orang di bumi ini dapat divaksinasi," kata Bancel.

Baca juga: Gangguan Berhari-hari, Internet Telkomsel Kini Sudah Normal

Ketercukupan vaksin

Pada kesempatan yang sama, Bancel juga mengatakan bahwa pasokan vaksin juga akan tersedia untuk booster dan vaksin untuk kelompok usia balita.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bancel mengharapkan pemerintah menyetujui suntikan booster vaksin Covid-19 untuk orang yang sudah divaksinasi.

Menurut dia, ini bisa memberi perlindungan tambahan bagi yang sudah divaksinasi dosis lengkap.

“Kami saat ini sedang menguji varian yang dioptimalkan Delta dalam uji klinis. Mereka akan menjadi dasar untuk vaksinasi booster untuk tahun 2022. Kami juga mencoba Delta plus Beta, mutasi berikutnya yang diyakini para ilmuwan kemungkinan besar terjadi," kata dia.

Bancel mengatakan, suntikan booster vaksin Covid-19 hanya dibutuhkan setengah dosis dari dosis aslinya.

Kendati demikian, untuk vaksin Moderna, komposisi booster shot tetap sama dengan aslinya untuk tahun ini karena Moderna belum sempat mengubahnya.

Dia juga mengharapkan, suntikan booster akan dibutuhkan setiap satu hingga tiga tahun sekali.

Baca juga: Kapan Pandemi Covid-19 Akan Berakhir?

Dianggap flu biasa

Bancel juga memprediksi, kedepannya apabila pandemi sudah berakhir, virus corona penyebab Covid-19 akan dianggap seperti flu biasa.

"Mereka yang tidak divaksinasi akan mengimunisasi diri mereka sendiri secara alami, karena varian Delta sangat menular. Dengan cara ini kita akan berakhir dalam situasi yang mirip dengan flu," katanya.

Hal serupa juga disampaikan oleh co-creator vaksin Oxford-AstraZeneca, Sarah Gilbert. Dia juga memprediksi bahwa Covid-19 akan berakhir seperti flu biasa.

Melansir The Washington Post, Kamis (23/9/2021), Gilbert mengatakan, virus itu mungkin tidak akan bermutasi menjadi versi yang lebih mematikan yang dapat menghindari vaksin.

"Kami biasanya melihat bahwa virus menjadi kurang ganas karena lebih mudah beredar,” ujarnya.

Baca juga: Pantauan Google Mobilitas Meningkat, Satgas Peringatkan Lonjakan Kasus

Hanya terwujud jika vaksinasi merata

Prediksi para petinggi dan ilmuan vaksin Covid-19 hanya akan terwujud jika cakupan vaksinasi sudah merata di seluruh dunia.

Keberhasilan warga dunia melalui pandemi Covid-19 bergantung pada bagaimana mempersempit kesenjangan kekebalan antara negara-negara kaya, yang mampu membeli vaksin dengan harga tinggi, dan negara-negara miskin, yang bergantung pada sumbangan dan bantuan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kerap mengkritik negara-negara yang menimbun dosis vaksin, sementara negara lainnya sangat membutuhkan pasokan karena tingkat vaksinasinya masih rendah.

Hampir 80 persen orang di negara-negara kaya di dunia telah menerima setidaknya dosis pertama vaksin Covid-19.

Akan tetapi, sumber masalah pasokan adalah ketika perusahaan biotek seperti Moderna menjual dosis paling ke negara-negara kaya seperti yang terjadi di awal distribusi vaksin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi