Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucing Kehilangan Meongnya? Bisa Jadi Mereka Tengah Menderita Laringitis

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Jae Park
Ketika kucing kehilangan meongnya, bisa jadi ia tengah menderita laringitis atau radang tenggorokan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Radang tenggorokan ternyata juga bisa terjadi pada kucing. Ketika mengalami radang, kucing bisa kehilangan meongnya.

Kucing yang tiba-tiba pendiam harus diwaspadai. Bisa jadi bukan karena dia malas mengeong, namun karena kucing tengah radang tenggorokan.

Sama seperti manusia yang bisa menderita radang tenggorokan karena flu, kucing pun bisa demikian.

Radang tenggorokan pada kucing juga disebut laringitis, yang artinya adalah peradangan pada pita suara.

Baca juga: Membersihkan Bau Kotoran Kucing di Sekitar Hunian Rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab laringitis kucing

Radang tenggorokan pada kucing atau laringitis kucing adalah radang yang mempengaruhi pita suara kucing atau laring.

Berdasar data dari Pet Place, kebanyakan kucing yang menderita laringitis adalah kucing dewasa di atas 10 tahun. Meski ada pula kucing yang berusia muda terkena gangguan pita suara ini.

Laringitis ini menganggu saluran pernapasan. Sedangkan saluran pernapasan pada kucing memiliki banyak fungsi.

Mulai dari mengatur jalannya udara dalam sistem pernapasan, menghangatkan atau melembabkan udara sebelum masuk ke dalam paru, membaui aroma, mencegat radikal bebas ikut masuk ke organ dalam, dan mengatur suara.

Penyebab laringitis pada kucing tak pernah bisa dipastikan. Namun beberapa hal di bawah ini ditengarai adalah faktor risikonya:

  1. Infeksi di daerah dada.
  2. Peradangan di daerah dada.
  3. Gangguan saraf kucing.
  4. Gangguan otot yang bekerja tidak normal.
  5. Kekurangan hormon.
  6. Kanker.
  7. Trauma.
  8. Iritasi karena debu dan asap.
  9. Tumor di laring.

Baca juga: Tips Mengatasi Kucing yang Terlalu Aktif di Malam Hari

Gejala laringitis kucing

Gejala kucing terkena gangguan laringitis bervariasi, tergantung dari penyebab yang ada.

Berikut ini gejala yang harus Anda waspadai:

  1. Napasnya memburu.
  2. Timbul suara berisik ketika bernapas, namun bukan serupa dengkuran kucing.
  3. Suara serak atau kehilangan suara.
  4. Batuk.
  5. Demam.
  6. Tak mau bermain dan makan.
  7. Napas berbau tak sedap.

Jika Anda menemukan beberapa gejala di atas, Anda harus segera membawa kucing ke dokter hewan.

Untuk mendiagnosa laringitis, dokter akan melakukan beberapa tes seperti tes darah juga rontgen. Tes ini dilakukan guna memastikan penyebab kucing mengidap laringitis. Apakah kelainan hormonal, kanker, tumor, atau pneumonia.

Untuk pengobatannya, sangat tergantung dari penyebab laringitis yang ada. Jadi terapinya pun terentang antara obat-obatan medis hingga operasi.

Baca juga: 8 Kesalahan yang Sering Dilakukan Ketika Merawat Bayi Kucing

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi