Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Bupati Bojonegoro Dipolisikan Wakilnya, Konflik Bermula dari Soal Data Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Istimewa
Bupati Bojonegoro, Anna Muawwanah saat membacakan pidato dalam Upacara Hari Jadi Bojonegoro (HJB) Ke-343 di Pendopo Malowopati. Selasa (20/10/2020).
Penulis: Farid Assifa
|
Editor: Farid Assifa

KOMPAS.com - Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irwanto melaporkan Bupatinya, Anna Mu'awanah, ke polisi gara-gara masalah data Covid-19.

Konflik itu bermula ketika Budi yang akrab disapa Wawan mempertanyakan validitas jumlah pasien Covid-19 di grup WhatsApp "Jurnalistik dan Informasi" yang beranggotakan pejabat Forkopimda, oganisasi perangkat daerah (OPD), DPRD, serta jurnalis di Bojonegoro.

Wawan mengatakan, pertanyaan itu ia lontarkan karena data pasien Covid-19 di Bojonegoro yang dilaporkan ke publik berbeda dengan data di lapangan.

Menurut Wawan, pertanyaan serupa juga disampaikan anggota grup lainnya.

Baca juga: 2 Jurnalis Bojonegoro Dipanggil Polisi, Jadi Saksi Perseteruan antara Bupati Anna dan Wakilnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun pernyataan Wawan itu direspons bupati dengan kata-kata yang dinilai menyinggung Wawan. Bupati malah meminta Wawan untuk berhenti menjadi wakil bupati.

Selain itu, pernyataan Wawan juga disebarkan oleh Bupati Anna ke grup WhatsApp lainnya.

"Saya juga heran, ibu bupati kok gitu, sampai saya disuruh berhenti jadi wakil bupati," kata Wawan kepada Kompas.com, Kamis (23/9/2021).

Wawan akhirnya melaporkan Bupati Anna ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik. Ia berharap polisi mengusut tuntas kasus tersebut.

Isi chat Bupati Bojonegoro

Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irwanto alias Wawan melaporkan bupatinya ke polisi karena isi chat Anna di grup WhatsApp. Berikut bunyinya:

"Selamat pg budi irawanto Sy sampaikan bbrp hal

1.kita di pertemukan urusan politik

2.anda meyakinkan sy NGAKU keponakan seorang menteri

3. dr partaimu saat itu memanggil sy memilih bbrp nama dan sy ttp pegang janji

4.paska anda kehilangan sesorang istri tercinta sy kira anda bisa berfikir hidup bgtu berharga dan sgt singkat.dan memupuk kasih sayang...rupanya ?...

Bbrp memory akhirnya terbuka. Sy mengatakan manusia "memupuk kebencian"

1.pak lik kandung di anak berkompetisi

2 puluhan thn tdk saling sapa dg pak lik kandung

3 termsk menantumu dr jenu Tuban kamu tutup pintu rapat2

4 cucumu dr jenu tdk di beri kesempatan sprtj cucu pd umumnya dll

5 sama pak Skr pun berthn thn tdk saling tegur sapa krn ada peristiwa persibo mau giring ke peristiwa politik ???

6.dl bbrp kebijakan dl sy ikut anda misal menutup AKN ? Menyalahkan KYT ( saat itu ) ..akhirnya sy minta pendapat forum.rektor kampus di bgoro dll

Sejak.anda tdk.ketua DPC PDIP medium 2019 saat itu jg anda sdh tdk melakukan tgs layaknya pejabat yg menggunakan fasilitas negara ibaratnya dr mancing sampe KENCING.

Baca juga: Wabup Adukan Bupati Bojonegoro ke Polisi karena Chat WhatsApp, PKB Jatim: Hanya Miskomunikasi

Banyak org hidupnya ingin ada achievement gampang solusinya klo sdh tdk mau bertugas sementara menggunakan fasilitas negara ada cara yg elegant..... RESAIGN

Ke sini ke RSUD sy tunggu Laki2 tdk usah grudukan Sy perempuam brani sendirian ( ini wa sy trakhir di forum terbuka )"

(Sumber: Kompas.com/ Penulis: Kontributor Tuban, Hamim/ Editor: Dheri Agriesta)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi