Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Demam Berdarah: Demam Tinggi, Bintik Merah, dan Nyeri Ulu Hati

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi nyamuk demam berdarah, nyamuk aedes aegypti.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Apa saja gejala yang dialami seseorang yang terserang penyakit demam berdarah?

Demam berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang hidup di daerah tropis dan subtropis.

Diberitakan Kompas.com, 26 Mei 2021, penyakit ini disebut demam berdarah karena dapat menyebabkan pendarahan yang serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok), dan kematian.

Demam berdarah disebabkan salah satu dari empat jenis virus dengue. Oleh karena itu, penyakit ini juga disebut sebagai demam berdarah dengue (DBD).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus dengue menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Saat nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk.

Kemudian, ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang tersebut dan menyebabkan infeksi.

Baca juga: Studi: Demam Berdarah Buat Seseorang Punya Kekebalan Terhadap Covid-19

Gejala demam berdarah

Gejala demam berdarah identik dengan demam tinggi.

Namun, ciri-ciri penyakit ini sebenarnya bukan hanya demam karena ada beberapa gejala khas yang muncul saat seseorang terserang penyakit menular ini.

Ada beberapa ciri-ciri demam berdarah dengue atau DBD yang spesifik, antara lain:

Apabila muncul gejala DBD di atas, ada baiknya penderita segera dibawa ke dokter. Terutama jika di daerah sekitar ditemukan kasus demam berdarah.

Pengobatan demam berdarah

Penyakit demam berdarah butuh penanganan yang tepat. Setelah timbul demam disertai gejala DBD, penderita disarankan segera dibawa berobat ke dokter.

Dokter akan memberikan obat penurun demam untuk menjaga suhu tubuh stabil.

Meski kondisi tubuh sudah membaik, suhu demam mirip pelana kuda karena grafik suhunya bisa tinggi, lalu turun, dan naik kembali.

Dalam kondisi tersebut, arahkan penderita untuk tetap beristirahat dan berikan asupan cairan yang cukup agar penderita tidak dehidrasi. Berikan cairan berupa air putih, jus buah, atau cairan elektrolit.

Saat memberikan minuman untuk pasien DBD, usahakan minuman tidak diberikan dalam jumlah banyak sekaligus. Pemberian cairan dalam jumlah besar sekaligus dapat memicu mual dan muntah.

Selain itu, pantau terus suhu tubuh dan kondisi kesehatan penderita DBD sampai dinyatakan sembuh oleh dokter.

DBD masih mengancam

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, setidaknya 400 juta kasus demam berdarah terjadi di seluruh dunia setiap tahun.

Sedangkan berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2020 terdapat 95.893 kasus demam berdarah yang terjadi di Indonesia.

Perlu diperhatikan bahwa demam berdarah yang parah dapat menyebabkan perdarahan internal dan kerusakan organ.

Tekanan darah bisa turun ke tingkat yang berbahaya dan menyebabkan syok. Dalam beberapa kasus, demam berdarah yang parah dapat menyebabkan kematian.

Perempuan yang terserang demam berdarah selama kehamilan juga memiliki kemungkinan menularkan virus dengue ke bayi saat melahirkan.

Selain itu, bayi dari perempuan yang terkena demam berdarah selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk lahir prematur, berat badan lahir rendah, atau gawat janin.

(Sumber: Kompas.com/Galih Pangestu Jati, Luthfia Ayu Azanella | Editor: Resa Eka Ayu Sartika, Mahardini Nur Afifah, Inggried Dwi W)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi