Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Listrik Pertama Kali Ditemukan Secara Tidak Sengaja?

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY/MICHAL JARMOLUK
Ilustrasi listrik, sistem kelistrikan di rumah.
|
Editor: Muhamad Syahrial

KOMPAS.com - Listrik kini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Banyak benda penunjang kehidupan dapat berfungsi setelah dialiri listrik.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Jumat (3/9/2021), menurut catatan para ilmuwan, listrik pertama kali ditemukan pada sekitar tahun 600 sebelum masehi (SM) oleh seorang cendekiawan asal Yunani yang bernama Thales.

Thales menemukan listrik setelah mengamati batu amber yang dapat menarik benda ringan di dekatnya setelah digosok dengan kain wol.

Saat itu Thales belum mengetahui bahwa fenomena yang dilihatnya adalah contoh listrik statis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian terhadap listrik pada tahun 1700-an

Selanjutnya, listrik ditemukan kembali oleh ilmuwan asal Inggris yaitu William Gilbert, setelah meneruskan penelitian terhadap batu amber pada tahun 1733.

Baca juga: Sejarah Kekuasaan Versus Sejarah Kemanusiaan

Fenomena tertariknya benda ringan oleh batu amber yang telah digosokkan pada kain wol pun disebut electric. Penyebutan itu diambil dari bahasa Yunani, electron, yang berarti batu amber.

Sejak saat itu, penelitian Gilbert berfokus mengenai listrik dan magnet. Sampai selanjutnya muncul ilmuwan lain yang turut melakukan penelitian serupa.

Orang ketiga yang meneliti listrik adalah Charles du Fay. Ilmuwan asal Prancis ini melakukan penelitian terhadap listrik pada tahun 1739.

Berdasarkan hasil penelitian Charles du Fay inilah terbukti bahwa listrik terdiri dari muatan negatif dan positif.

Selanjutnya, Benjamin Franklin, salah satu peneliti listrik yang paling terkenal dari Amerika.

Franklin melakukan percobaan yang cukup unik pada tahun 1752. Dia menerbangkan kunci besi yang terikat pada layang-layang ke langit saat banyak petir.

Baca juga: 10 Gempa Terdahsyat di Dunia, Sejarah Mencatat 2 Terjadi di Indonesia

Petir pun menyambar kunci besi dan memercikkan api kecil. Percikan itupun mengenai punggung tangan Franklin. Franklin meyakini, percikan yang mengalir ke punggung tangannya adalah listrik.

Penelitian terhadap listrik pada tahun 1800-an

Pada periode 1800-an, para ilmuwan masih kesulitan untuk membuat sumber listrik. Pada periode ini, penelitian terhadap listrik dilanjutkan oleh seorang ilmuwan dari Italia bernama Alessandro Volta.

Dalam penelitian tersebut, Volta mencelupkan kertas ke dalam air garam, kemudian dia menempatkan zinc dan tembaga pada kedua ujung kertas.

Reaksi kimia yang terjadi pada uji coba itu ternyata mampu menghasilkan listrik. Penelitian inilah yang menjadi awal mula penemuan sel listrik.

Volta berhasil membuat baterai dengan menghubungkan lebih banyak sel listrik. Berkat penemuannya itu, nama Volta diabadikan menjadi satuan Volt yang berfungsi untuk mengukur perbedaan tegangan listrik.

Baca juga: Sejarah Amendemen UUD 1945 dari Masa ke Masa

Selanjutnya, Michael Faraday, ilmuwan asal Inggris yang juga melakukan penelitian tentang listrik pada tahun 1831. Faraday menemukan bahwa listrik bisa dibuat dengan mengalirkan magnet di dekat kawat tembaga.

Penemuan Faraday ini berhasil mengubah kehidupan manusia. Hampir semua peralatan listrik yang digunakan saat ini terdiri dari magnet dan kabel tembaga, baik generator listrik atau motor listrik.

Generator listrik adalah alat yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik, sedangkan motor listrik adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak.

(Penulis: Nadia Faradiba)

Sumber: KOMPAS.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi