Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Penyakit yang Keberadaannya Makin Terlupakan Berkat Vaksin

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Mufid Majnun
Ditemukannya vaksin bisa membuat beberapa penyakit menurun angka kejadiannya tahun demi tahun.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Vaksin menyelamatkan kehidupan manusia. Berkat vaksin, beberapa penyakit berat yang pernah menjadi pandemi kini menjadi penyakit-penyakit yang terlupakan dari ingatan lantaran angka kasusnya semakin langka.  

Vaksin berisi virus, bakteri, racun, atau penyebab penyakit lainnya yang sudah dilemahkan atau dimatikan.

Vaksin akan dimasukkan ke dalam tubuh untuk memancing tubuh membentuk kekebalan tubuh terhadap virus yang ada.

Ketika kekebalan tubuh terbentuk dan kekebalan komunal tercipta, maka penyebaran virus atau bakteri bisa teredam maksimal. Hingga akhirnya, angka kasus penyakit yang disebabkan oleh virus yang ada akan menurun semakin langka.

Menghimpun data dari CDC, berikut ini 9 jenis penyakit yang pernah menjadi wabah, namun kini hampir kita lupakan berkat terciptanya vaksin:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Vaksin Disuntikkan di Lengan? Ini Penjelasannya

1. Polio

Polio adalah penyakit yang bisa merenggut nyawa dan disebabkan oleh poliovirus. Menyebar dari orang ke orang, virus polio bisa menginfeksi otak juga tulang belakang sehingga menyebabkan kelumpuhan dan kecacatan.

Meski di beberapa negara virus polio sudah bisa dihambat lajunya dengan vaksin, namun masih ada beberapa negara berkembang yang masih terancam oleh penyebaran virus polio. 

Vaksin polio harus diberikan semenjak anak masih bayi. Yaitu di usia 1-2 bulan, 4 bulan, 12-23 bulan dan 4-6 tahun.

2. Tetanus

Sama seperti polio, tetanus juga merupakan penyakit yang mematikan. Gejala penyakit ini bisa berupa kekakuan pada otot rahang, leher dan perut, kesulitan menelan hingga kesulitan bernapas.

Dahulu, untuk mencegah terkena tetanus, para orang tua harus terus memperingatkan anak-anaknya untuk tak bersentuhan dengan logam berkarat ketika ada luka terbuka di tubuhnya.

Kini tetanus bisa diantisipasi dengan vaksin. Vaksin DTaP, adalah vaksin yang melindungi tubuh dari tetanus, difteri dan pertusis.

Lima dosis vaksin tetanus diberikan di usia 1-2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 12-23 bulan dan 4-6 bulan.

Baca juga: Imunisasi dan Vaksinasi, Sama atau Beda?

3. Rubella

Sama seperti flu, rubella menyebar lewat cairan yang keluar dari batuk dan bersin. Rubella sangat berbahaya jika menginfeksi ibu hamil dan janin yang masih berkembang di dalamnya.

Jika rubella menginfeksi wanita hamil yang belum mendapatkan vaksin, rubella bisa menyebabkan keguguran atau kematian pada bayi yang baru lahir. Jika bisa selamat pun, bayi biasanya akan mengalami kecacatan. 

4. Measles atau campak

Dulu, penyakit ini sama mematikannya dengan tetanus dan polio, terutama jika menjangkiti anak-anak. Campak menyebar melalui udara, melalui cairan yang keluar dari batuk dan bersin.

Gejala campak biasanya baru muncul 10 hingga 14 hari setelah tubuh terinfeksi virus campak. Gejala ini bisa berupa batuk, pilek, mata meradang, demam, dan bercak kulit kemerahan.

Ketika vaksin sudah ditemukan dan diberikan untuk anak-anak sedari dini, wabah campak bisa dikendalikan dan menurun terus angka kasusnya.

Baca juga: Apa Itu Vaksin HPV dan Kenapa Penting?

5. Pertusis atau batuk rejan

Batuk rejan sangat menular, dan bisa menyebabkan kematian jika menginfeksi bayi. Pertusis menyebabkan batuk yang susah berhenti sehingga menganggu pernapasan.

Jika menjangkiti bayi, penyakit ini bisa mengakibatkan kematian tanpa menunjukkan gejala batuk terlebih dahulu.

Ibu hamil sebaiknya mendapatkan vaksin penyakit ini untuk melindungi janin dalam rahimnya. Ketika bayi sudah lahir, ia juga harus diberi vaksin agar terhindar dari serangan pertusis.

6. Pneumonia

Pneumonia disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Infeksi bakteri ini bisa menyebabkan infeksi telinga, infeksi sinus, pneumonia hingga meningitis.

Seperti pertusis, pneumonia juga sangat berbahaya jika menjangkiti anak-anak. Bakteri bisa menyebar ke seluruh tubuh dan menginfeksi otak dan tulang belakang dan menyebabkan kelumpuhan dan cacat.

Baca juga: Alasan Vaksin Johnson & Johnson Hanya Perlu Satu Kali Suntikan

7. Rotavirus

Rotavirus adalah virus yang menyebabkan peradangan di saluran cerna, terutama pada saluran cerna anak-anak.

Rotavirus banyak terjadi di negara yang tidak bersih sanitasinya. Dengan gejala diare akut, rotavirus bisa cepat membuat bayi dan anak-anak mengalami dehidrasi parah.

Kini kasus rotavirus bisa ditekan dengan maksimal berkat vaksin yang diberikan kepada anak-anak sejak bayi.

8. Gondong

Gondong adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menginfeksi kelenjar ludah. Penyakit gondong bisa menyebar melalui air liur dari seseorang yang sudah terinfeksi virus yang ada.

Meski sudah ada vaksinnya, namun kasus gondong masih tetap ditemukan, bahkan di negara besar seperti Amerika Serikat. 

9. Difteri

Vaksin DTaP melindungi tubuh kita dari penyakit difteri, tetanus dan pertusis. Berkat vaksin ini, angka kasus difteri semakin langka di sekitar kita.

Difteri adalah infeksi serius yang terjadi pada hitung dan tenggorokan. Ketika virus menyerang, akan timbul materi tebal berwarna abu-abu yang menutup bagian belakang tenggorokan dan membuat seseorang sulit bernapas.

Berkat vaksin, sembilan penyakit di atas semakin turun angka kejadiannya, sehingga kepala kita pun kerap terlupa jika ada penyakit-penyakit tersebut di dunia.

Baca juga: Penyebab Batuk di Pagi Hari, Bisa karena Kurang Cairan atau Asam Lambung

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi