Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Alasan Sesak Napas Saat Tidur di Malam Hari, Kenali Penyebabnya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi sesak napas
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Tidur yang cukup memiliki manfaat yang besar bagi tubuh, bahkan berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik.

Sayangnya, ada banyak kondisi yang menyebabkan tidur di malam hari terganggu, salah satunya adalah sesak napas.

Sesak napas dapat terjadi jika tubuh Anda tidak dapat memompa oksigen secara memadai ke dalam darah Anda.

Melansir Healthline, ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin mengalami sesak napas di malam hari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesak napas, yang disebut dyspnea, bisa menjadi gejala dari banyak kondisi.

Baca juga: Apakah Syarat Menikah Memerlukan Sertifikat Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan Kemenag

1. Asma

Asma terjadi karena peradangan di paru-paru Anda. Hal ini menyebabkan kesulitan bernapas. Anda mungkin mengalami sesak napas malam hari terkait asma Anda karena beberapa alasan.

Misalnya, posisi tidur, lendir menumpuk di tenggorokan, hormon berubah di malam hari, dan lingkungan tidur yang memicu asma.

Asma juga dapat dipicu oleh kondisi seperti gangguan asam lambung (GERD).

2. Emboli paru

Sebuah emboli paru terjadi jika gumpalan darah terbentuk di paru-paru. Anda juga mungkin mengalami nyeri dada, batuk, dan bengkak.

Anda dapat mengembangkan kondisi ini jika berada tempat tidur untuk jangka waktu tertentu. Hal ini dapat membatasi aliran darah Anda.

Baca juga: 9 Ciri-ciri Penyakit Paru-paru, Tak Hanya Sesak Napas

 

3. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

PPOK menyebabkan saluran udara tersumbat atau menyempit yang membuat pernapasan lebih sulit.

Anda mungkin juga memiliki gejala seperti mengi, batuk, produksi lendir, dan sesak di dada.

Merokok atau paparan bahan kimia berbahaya juga dapat menyebabkan PPOK.

Baca juga: Dosen Unair: Kenali Gejala Sesak Napas dari Dua Hal Ini

4. Radang paru-paru

Pneumonia dapat berkembang karena virus, bakteri, atau jamur. Anda juga mungkin mengalami gejala seperti flu, nyeri dada, batuk, dan kelelahan.

Anda harus mencari perawatan medis untuk pneumonia jika Anda mengalami demam tinggi disertai sesak napas dan batuk.

5. Gagal jantung

Anda mungkin mengalami sesak napas karena jantung Anda tidak dapat memompa darah pada tingkat yang berkelanjutan. Ini dikenal sebagai gagal jantung.

Anda dapat mengembangkan kondisi ini karena berbagai alasan, termasuk pola makan yang buruk, diabetes, obat-obatan tertentu, merokok, dan obesitas.

Salah satu kondisi yang dapat memicu serangan jantung adalah penyakit arteri koroner. Anda mungkin mengalami sesak napas akibat serangan jantung serta nyeri dada dan sesak, berkeringat, mual, dan kelelahan.

Kondisi lain yang terkait dengan gagal jantung termasuk tekanan darah tinggi atau jika jantung Anda mengalami trauma, peradangan, atau detak jantung tidak teratur.

Baca juga: Bisa Dicoba, 9 Cara Rumahan untuk Mengatasi Sesak Napas

 

6. Alergi

Alergi bisa memburuk di malam hari dan menyebabkan sesak napas. Lingkungan tidur Anda mungkin mengandung alergen seperti debu, jamur, dan bulu hewan peliharaan yang memicu gejala alergi Anda.

Jendela yang terbuka juga dapat menyebabkan alergen seperti serbuk sari masuk ke kamar Anda.

7. Sleep apnea

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang terjadi selama tidur sehingga menyebabkan penyempitan saluran udara dan tingkat oksigen yang rendah.

Anda terbangun sepanjang malam untuk mengambil napas lebih dalam, mencegah Anda mendapatkan tidur yang cukup.

Anda mungkin merasa seperti terengah-engah di malam hari atau bangun di pagi hari dengan perasaan lelah.

8. Cemas

Kesehatan mental Anda dapat berkorelasi dengan sesak napas di malam hari. Merasa cemas dapat memicu respons fight-or-flight di tubuh Anda dan menyebabkan serangan panik.

Akibarnya, Anda mungkin kesulitan bernapas, merasa pingsan, dan mual selama serangan panik.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Sesak Napas sebagai Gejala Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi