Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Atasi Panik Saat Ban Mobil Selip di Musim Hujan

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/BEAUTY STUDIO
Ilustrasi menyetir mobil.
|
Editor: Artika Rachmi Farmita

KOMPAS.com - Memasuki musim hujan di berbagai wilayah di Indonesia, ada baiknya Anda mewaspadai kemungkinan ban selip saat menyetir mobil.

Para pengguna mobil perlu untuk memastikan kembali kelengkapan dan keadaan kendaraan supaya tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Dalam kondisi musim hujan ini, mobil seringkali mengalami masalah selip ban. Terutama saat melintasi jalan basah ataupun licin.

Masala selip ban ini bisa terjadi tanpa disangka-sangka. Gerakan mobil tiba-tiba tidak seperti biasanya, yaitu bergerak ke kiri atau kanan tak sesuai setir kemudi.

Bagaimana cara terbaik untuk mengatasi hal tersebut?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

 

Simak tips mengatasi ban selip di musim hujan oleh Aftersales Head Auto2000 Nur Imansyah Tara berikut ini:

Baca juga: Mengenal Kondisi Ban Selip saat Berkendara

1. Jangan panik

Cara pertama dan paling utama adalah jangan panik.

"Kepanikan akan membuat pengemudi melakukan tindakan yang tidak perlu seperti pengereman keras atau membanting setir yang malah memperburuk keadaan," kata Imansyah dalam keterangan tertulis, Kamis (23/9/2021).

Sikapi dengan tenang, serta jaga fokus dan konsentrasi mengemudi untuk menentukan respons selanjutnya. Itulah mengapa pengemudi dilarang melakukan aktivitas lain waktu berkendara seperti bermain ponsel.

2. Tunggu sampai keadaan cukup terkendali

 

Langkah berikutnya yang dapat dilakukan adalah menunggu hingga grip ban kembali normal.

Dari sana pengemudi dapat memperoleh traksi begitu mobil mulai dikendalikan.

"Cukup menahan setir lurus ke depan dan tidak melakukan counter kemudi, selain tentunya tidak menginjak pedal rem atau pedal gas," kata Imansyah.

Tidak melakukan apa-apa dapat mencegah mobil yang kehilangan kendali agar tidak berdampak lebih lebih parah.

3.  Ubah kemudi atau rem

 

Jika daya cengkeram ban sudah kembali, mobil baru bisa dikendalikan seperti mengubah arah kemudi atau menekan pedal rem. 

Itupun harus dilakukan secara halus dan bertahap untuk menjaga daya pijak ban.

Baca juga: Mulai Masuk Musim Penghujan, Simak Tips Atasi Ban Mobil Selip

 

4. Waspada dan jaga jarak aman

Selanjutnya, Imansyah berpesan agar pengemudi tetap waspada terhadap lingkungan sekitar mobil, termasuk kendaraan lain dari arah belakang.

Namun ia menambahkan, langkah terbaik ialah mencegah terjadi ban selip.

Caranya ialah dengan segera mengurangi kecepatan mobil begitu hujan turun atau melewati jalan licin. "Kurangi sekitar 20 persen dari kecepatan normal," ujar dia.

Hal itu dilakukan agar ban tetap mendapatkan daya cengkeram yang optimal.

Serta mengurangi risiko kecelakaan jika sampai ban selip karena mobil masih dapat dikendalikan dengan baik.

Kemudian, pengemudi juga harus jaga jarak aman dengan kendaraan di depan supaya ketika ada masalah dapat direspons dengan cepat dan aman.

Cek kerikil di alur tapak ban

Salah satunya adalah hal yang kerap dianggap sepele, yaitu kerikir terselip di alur tapak ban.

Baik saat musim hujan maupun kemarau, banyak orang tidak menyangka bahwa keadaan ban dengan kerikil tersebut cukup berbahaya.

Batu kerikil yang lama menempel di alur ban bisa merusak material ban. On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, mengatakan hal itu dapat mengganggu untuk jangka panjang dan kasus ekstrem.

Baca juga: Waspada, Bahaya Kerikil yang Terselip di Alur Tapak Ban

 

"Batu kerikil ini jadi faktor eksternal yang bisa merusak ban, efek terparah bila serat kawat sudah karat, maka bisa jadi potensi kerusakan seperti ban yang pecah ketika digunakan," kata dia.

Menurut Zulpata, kerikil di alur ban bisa berbahaya karena dapat merobek karet permukaan ban. Misalnya, ketika batu kerikil yang tajam sampai mengenai belt atau serat kawat yang jadi struktur ban.

Ketika kawat tersebut sudah terbuka, maka korosi atau karat akan mudah terjadi. Korosi dapat mudah terjadi ketika terkena air, baik itu saat mencuci kendaraan, melewati genangan air, maupun terkena hujan.

Saat serat kawat menjadi berkarat, daya tahan ban akan jauh lebih rapuh. Akumulasi tersebut membuat usia ban jadi pendek sehingga akan sangat berbahaya dari segi keselamatan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ruly Kurniawan, Donny Dwisatryo Priyantoro | Editor: Azwar Ferdian)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi