KOMPAS.com - Pensiunan polisi bernama Agus Dartono (61) terjaring saat mengemis dan mengecat tubuhnya menjadi manusia silver.
Agus ditangkap saat razia Satpol PP di perempatan Jalan Arteri Yos Sudarso, Semarang Barat, Jawa Tengah pada Jumat (24/9/2021).
Agus beralasan, terpaksa mengemis menjadi manusia silver karena impitan ekonomi di tengah pandemi.
Lantas, berapa gaji pensiunan polisi yang diterima purnawirawan Polri?Diketahui, Agus sempat bertugas selama 19 tahun di Kepolisian pada 1997 hingga 2016. Pangkat terakhirnya adalah Aipda.
Baca juga: Cerita Agus, Pensiunan Polisi yang Terjaring Razia Saat Jadi Manusia Silver
Gaji pensiunan Polisi
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2019, dijelaskan secara rinci mengenai dana pensiun yang diterima anggota Polri.
- Golongan I atau Tamtama: Rp 1.643.500 - Rp 2.220.600
- Golongan II atau Bintara: Rp 1.643.500 - Rp 3.024.500
- Golongan III atau Pama: Rp 1.643.500 - Rp 3.585.500
- Golongan IV atau Pamen: Rp 1.643.500 - Rp 3.932.600
- Golongan V atau Pati: Rp 1.643.500 - Rp 4.448.100
Untuk purnawirawan Polri penderita cacat sedang akibat tindakan langsung lawan dan cacat berat dalam dinas yang tidak mampu lagi bekerja di segela bidang, ada penyesuaian dana pensiunan.
Berikut rinciannya:
- Golongan I atau Tamtama: Rp 1.643.500 - Rp 2.960.700
- Golongan II atau Bintara: Rp 2.103.700 - Rp 4.032.600
- Golongan III atau Pama: Rp 2.735.300 - Rp 4.780.600
- Golongan IV atau Pamen: Rp 3.000.100 - Rp 5.243.400
- Golongan V atau Pati: Rp 3.290.500 - Rp 5.930.800
Penyesuaian dana pensiun juga berlaku bagi purnawirawan Polri penderita cacat sedang bukan tindakan langsung lawan atau cacat berat dalam dinas yang masih mampu bekerja di luar dinas atau cacat berat bukan dalam dinas.
- Golongan I atau Tamtama: Rp 1.643.500 - Rp 2.220.600
- Golongan II atau Bintara: Rp 1.643.500 - Rp 3.024.500
- Golongan III atau Pama: Rp 2.051.500 - Rp 3.585.500
- Golongan IV atau Pamen: Rp 2.250.100 - Rp 3.932.600
- Golongan V atau Pati: Rp 2.467.900 - Rp 4.448.100.
Baca juga: Ini Rincian Gaji dan Tunjangan Anggota DPR
Alasan ekonomi
Diberitakan sebelumnya, sewaktu masih aktif, Agus terakhir berdinas di Poslantas Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, kondisi ekonomi memaksa Agus menjadi manusia silver dan meminta-minta.
"Alasan Agus mengamen menjadi manusia silver dikarenakan faktor ekonomi. Karena malu meminta bantuan kerabat atau rekan, akhirnya dia nekat menjadi manusia silver," ungkapnya.
Mengetahui hal itu, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi kemudian memberi bantuan sembako dan uang tunai.
Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar juga memberikan bantuan dan menjanjikan pekerjaan kepada Agus.
"Kemarin Pak Agus juga sudah menghadap Wakapolrestabes dan langsung menerima bantuan dari Kapolrestabes serta bantuan hasil iuran rekan-rekan anggota," ucap Iqbal.
Baca juga: Gaji Pokok Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Dipotong 40 Persen, Berapa Gaji Pimpinan KPK?
Gaya hidup polisi harus berubah
Dikutip dari Kompas.com (29/9/2021), psikolog dan pengamat kepolisian Supriyadi menilai bahwa sebagai anggota Polri harus mampu mempersiapkan diri untuk kehidupan yang akan dihadapi setelah pensiun.
"Pertama tentu pengendalian perilaku individunya, harus mampu membedakan saat dia masih bertugas dengan ketika sudah pensiun. Artinya harus memprediksi pendapatan yang diperoleh saat sudah pensiun dan sebelum pensiun," kata Supriyadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/9/2021).
Setelah purna tugas, gaya hidup anggota Polri tentu saja berbeda dengan pada saat masih bertugas.
Oleh karena itu, mantan polisi harus dapat mengendalikan diri terhadap kebutuhan hidup semasa pensiun sehingga harus cermat mengatur finansial.
"Mau tidak mau gaya hidupnya harus berubah. Kemampuan finansialnya sudah tidak sama seperti pada saat masih berdinas. Artinya harus mau mengubah gaya hidupnya karena menyesuaikan finansial yang diterima tiap bulannya," jelas Dosen Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta ini.
Baca juga: Berkaca Kasus Agus Si Manusia Silver, Pengamat: Gaya Hidup Anggota Polri Harus Berubah
Supriyadi berpandangan, pilihan mengemis dengan menjadi manusia silver disebabkan kecenderungan obsesi yang berlebihan untuk menarik simpati banyak orang.
"Bisa jadi punya obsesi yang berlebihan. Kalau bahasa psikologi obsesif kompulsif. Jadi berpikir yang tidak logis. Sebelum dia purnatugas harusnya sudah mempersiapkan diri dengan penghasilan yang didapat agar cukup untuk kebutuhan," ungkap Supriyadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.