Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Panjang Pekan Olahraga Nasional (PON)

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Presiden Joko Widodo (kanan) melambaikan tangannya kepada warga saat tiba di lokasi Upacara Pembukaan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021). Resmi dibuka oleh Presiden Jokowi, PON XX Papua 2021 akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 akan dibuka hari ini, Sabtu (2/10/2021) oleh Presiden Joko Widodo.

PON XX Papua sedianya akan digelar pada 2020, tetapi pandemi Covid-19 menyebabkan gelaran olahraga terbesar Indonesia itu ditunda hingga tahun ini.

PON XX Papua sebenarnya sudah digelar sejak beberapa hari lalu, dengan mempertandingkan berbagai cabang olahraga.

Siaran langsung pembukaan PON XX Papua dapat disaksikan di .

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apakah Olahraga di Malam Hari Baik bagi Tubuh?

Bagaimana sejarah PON?

PON pertama kali digelar tiga tahun setelah Kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 9 September 1948 di Solo, Jawa Tengah.

Menariknya, pesta olahraga pertama itu dilatarbelakangi oleh kegagalan Indonesia dalam mengikuti Olimpiade 1948 karena situasi politik dalam negeri.

Selain itu, Indonesia juga dinilai Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak memenuhi syarat karena belum bergabung menjadi anggota PBB dan berbagai organisasi olahraganya belum tergabung dalam federasi internasional.

Baca juga: Berbahayakah Tidur dengan Kipas Angin Menyala Sepanjang Malam?

Muncul juga alasan lain yang menyatakan bahwa Inggris tidak menerima paspor dari Indonesia kecuali bersedia bergabung di bawah kontingen Belanda, tulis Kompaspedia.

Agar semangat para atlet tidak luntur, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) kemudian mengadakan konferensi darurat pada 2-3 Mei 1948 di Solo.

Konferensi itu menghasilkan kesepakatan penyelenggaraan PON yang sebelumnya diadakan oleh Ikatan SPort Indonesia (ISI) pada 1938 dan 1942.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Olahraga Kardio dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Penyelenggaraan PON pertama

Pemerintah pun mendukung adanya pesta olahraga itu, bahkan bersedia menggelontorkan dana sebesar Rp 1.500, meski kondisi politik dalam negeri belum stabil.

Diketahui, PON pertama itu diselenggarakan ketika Indonesia masih berjuang melawan Belanda yang masih menguasai beberapa daerah di Indonesia.

Karena itu, PON pertama hanya diikuti oleh kota atau keresidenan di Jawa.

Sebanyak 600 atlet dari 13 kota dan keresidenan ikut memperebutkan 108 medali pada 9 cabang olahraga.

Baca juga: Nagita Slavina, Ikon PON XX Papua, dan Mengenal Apa Itu Cultural Appropriation...

Kesembilan cabor tersebut adalah sepak bola, renang, bulu tangkis, basket, bola keranjang, tenis, panahan, dan pencak silat.

Meski situasi masih dalam negeri masih berkecamuk, antusias masyarakat menyambut PON pertama sangat tinggi.

Bahkan, tak kurang dari 40.000 penonton setiap harinya memadati Stadion Sriwedari untuk menyaksikan pertandingan.

Baca juga: Panduan Olahraga di Rumah untuk Orang Tanpa Gejala Covid-19

Kemeriahan PON di Solo

Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta, serta segenap menterinya pun ikut hadir dalam kemeriahan PON di Solo.

Karena dianggap sebagai tonggak sejarah persatuan dan perkembangan olahraga nasional, hari pembukaan PON pertama tersebut (9 September) kemudian diperingati sebagai Hari Olahraga Nasional sejak 1985.

Hal itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67 Tahun 1985 tentang Hari Olahraga Nasional.

Dalam Keppres itu disebut bahwa penetapan Hari Olahraga Nasional berhubungan dengan peningkatan, pembinaan, dan perkembangan olahraga secara berlanjut.

Pada perkembangannya, PON yang awalnya diselenggarakan setiap dua tahun sekali, diubah menjadi empat tahun sekali sejak 1953.

Baca juga: Nagita Slavina, Ikon PON XX Papua, dan Mengenal Apa Itu Cultural Appropriation...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi